7.perih

2.8K 106 14
                                    

Hari ini, seperti hari-hari sebelumnya, hanya saja salsa ia masih merenung di mejanya,padahal sekelasnya hampir kosong menyisakan dua sahabatnya ini yang sedang diserang gegana kata mereka begitu.Salsa melamun bukan karna gegana seperti mereka, ia hanya memikirkan perkataan Deon kemarin ia sama sekali tidak merasa sakit hati ia hanya merasa bodoh saja, bodoh karena telah bersikap murah kepada Deon.

"sa,bel,mamah gue udah jemput,gue duluan"pamit sonya yang tampaknya buru-buru dan langsung berlari meninggalkan bella yang baru saja membuka mulut mungkin hendak curhat kepada bella.

"ihhh salsaaaa, si sonya teh kebiasaan masa nih ya,daritadi tuh si sonya curhat kan tentang si niko, nah sekarang bagiannya bella masa dia pulang kan bikin bella dongkol setengah abad" cerocos bella dengan kekesalannya.

"yaudah deh gini aja, bella curhat sama salsa aja, salsa janji nggak akan ngulangin kesalahan salsa yang kalau bella sama sonya curhat tentang cinta,salsa selalu cuekin" jelas salsa, ia malas jika bella ini ujung-ujungnya menyepam di grup chat mereka bertiga lalu, bertengkar dengan sonya.
"janji yah!"titah bella,sambil mengacungkan kelingkingnya lalu salsa menautkan kelingking mereka sebagai janji.

Seusai berjanji selanjutnya mulut bella terus saja berbicara kadang ia juga mengusap air matanya yang tak terasa turun ke pipinya itu, kali ini salsa benar-benar menepati janjinya untuk ikut memberi saran kepada bella, ia merasa sahabatnya ini benar-benar gagal move on dari alga, lelaki humoris yang menurut penglihatan bella telah mengkhianatinya setahun yang lalu.

Tiba-tiba pintu kelas terbuka,sontak membuatkan bella dan salsa menengok dapat dilihatnya pak satpam sekolah itu membuka pintu kelasnya.

"ada apa pak?" tanya salsa, sementara bella ia masih sibuk dengan kegiatan menghapus air matanya.

"gini neng, sekolah mau tutup sebaiknya pulang yah udah jam setengah 5 sore ini teh, lagian si neng salsa takut dicariin tuan Bramadya" jelas si pak satpam sopan,lalu diangguki salsa.

Salsa dan bella segera menggendong tas mereka, lalu salsa mengikat tali sepatunya yang terasa sedikit terbuka.
"yaudah pak kami pamit yah"pamit salsa sambil menarik pelan tangan bella menuju gerbang sekolah.

                               *****

Sementara di lain tempat,keempat lelaki dengan wajah bak manekin sedang berada di sebuah bar mewah di jakarta.

Bryan, lelaki itu terdiam menatap ketiga sahabatnya ini terus-menerus meneguk anggur dengan serakah.

"kalian bertiga pada kenapa sih?"tanya Bryan namun hanya dijawab gumaman tak jelas dari ketiganya.

"alga,,lo berdua napa dah ikut-ikutan galau?lo tuh adalah partner gue tau gak sih? "omel Bryan.

"gue, gamau bella gituh, dia bukan siapa-siapa gue bel, percaya dah" ucap alga ngelantur tak jelas.

"kenapa bikin bahagia kamu, aku harus sakit hati?" kini giliran niko yang berbicara.

"bangsat, jing begooo"sementara deon hanya berupa umpatan tak jelas.

"hadehh pusing deh gue, gara-gara ade alga nih ngajak-ngajak ke bar segala,jadi pada mabuk kan" Bryan terus saja mengeluarkan crocosannya meski ia seperti berbicara sendiri.

Sudah 5 jam lamanya keempat sahabat itu berada di sebuah bar mewah di jakarta, Bryan hanya sesekali mendengus kesal sudah hampir jam 11 malam tetapi sahabat-sahabatnya ini malah meracau tidak jelas jika ia mengajak mereka untuk pulang.

"mas,, satu botol lagi" gumam Deon dengan keadaan teler khasnya.

"udah terlalu banyak mas, maaf" ujar sopan sang bartender.

D A N D E L I O NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang