■ 36 - Beach and Ocean

53 6 0
                                    

Guanlin membawaku ke sebuah pantai yang sangat cantik. Begitu aku melihat pantai, aku langsung melepas sepatuku berlari kesana kemari seperti anak kecil dan juga mengejar ombak lalu pergi jika ombak itu menghampiri. Aku sungguh bahagia bisa bertemu lagi dengan pantai.

Aku melihat Guanlin yang sedang berjalan santai diatas pasir putih pantai dengan memakai kacamata hitam yang entah kapan dia bawa aku pun tidak tahu. Aku berlari menghampiri Guanlin lalu berjalan di samping anak lelaki itu.

Aku tersenyum kecil disaat langkah kakiku dengan Guanlin sama, namun mendadak muram saat Guanlin merempel kakinya dan jadinya langkahku jadi tidak sama dengan Guanlin.

"Heish." desahku kesal

Aku menyamai langkah kaki Guanlin lagi, namun anak itu dengan sengaja mengubah langkah kakinya dengan cepat dan aku juga mengikutinya namun kakiku malah tersandung kakiku sendiri hingga aku pun kehilangan keseimbangan, saat itu juga Guanlin dengan sigap menahan punggungku agar tidak jatuh yang membuat mataku membulat sempurna saat Guanlin menahan tubuhku agar tidak jatuh.

Mataku dan mata tenang Guanlin bertemu. Aku mungkin sudah bosan mengatakan bahwa jantungku saat ini sangat berdegub sangat kencang bahkan aku reflek meremas tanganku sendiri.

Tatapan Guanlin sangat tenang saat melihatku, sedangkan aku malah menatap Guanlin dengan speechless.

Aku langsung menegakkan badanku kembali hingga membuat Guanlin pun menjauhkan dirinya beberapa jarak dariku. Suasana juga menjadi hening karena kejadian canggung tadi.

"Liat lautnya." suruh Guanlin mengalihkan suasana seraya menunjuk ke arah laut

Aku mengikuti arah tunjuk Guanlin lalu menatap Guanlin dengan heran, "Kenapa?" tanyaku

"Indah. Lautnya sangat indah." jawab Guanlin menatap lautan tersebut

Aku menghela nafasku lalu menyilangkan kedua tanganku di dadaku dan menatap ke arah yang sama dengan yang Guanlin lihat.

Sepertinya Guanlin tampak menyukai pantai hari ini dan aku juga tampak menyukai pantai ini. Aku sungguh tidak menyesal ikut dengan Guanlin.

"Perasaan lo udah membaik?" tanyaku hati-hati

Guanlin mengangguk, "Makasih udah mau temenin gue kesini."

"It's okay no problem."

Justru aku yang sebenarnya harus berterima kasih sama kamu, Guanlin. Sudah di ajak ketempat seindah ini dan sedamai ini. Sudah lama juga aku tidak ke pantai dan merasakan kedamaian yang mendarah daging seperti saat ini.

"Kenapa lo ajak gue ke sini? Kan lo bisa kesini sendirian." tanyaku heran

"Justru sayang kalo ke pantai seindah ini kalau datengnya gak sama lo yang gak kalah indahnya sama pantai ini."

Aku reflek menoleh ke samping ke arah Guanlin yang tersenyum menatap ombak-ombak yang berdatangan lalu pergi begitu saja. Astaga, Guanlin membuat jantungku berdebar tak karuan lagi.

"Gue mau tunjukin aja ke pantai kalo ada yang lebih indah dari dia. Yaitu lo." ucap Guanlin lalu menatapku hingga mata kami berdua pun bertemu kembali.

Guanlin tersenyum manis semanis gulali sedangkan aku sama sekali tak bisa mengekspresikan perasaanku karena aku begitu tertegun menatap anak lelaki itu.

"Umpung masih di pantai. Lo tulis nama orang yang paling lo benci di atas pasir pantai ini." suruh Guanlin lalu mengambil sebuah ranting dan memberikannya padaku.

"Kenapa?"

"Kalo lo gak bisa nyampein secara langsung kalo lo benci dia, lo cukup tulis aja namanya di pasir pantai nanti biar ombak yang menyampaikannya."

Hello, Guanlin! [HIATUS]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن