■ 30 - Forget

66 9 0
                                    

Bel pulang sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu, tapi sekarang aku sedang menunggu Guanlin karena sekarang jadwalnya tutor tapi anak itu entah menghilang kemana. Sebenarnya niat tidak, sih?

Aku menghentakkan kakiku kesal sembari menengok kanan kiri berharap Guanlin segera datang. Aku tidak mau kejadian terkunci di dalam sekolah terulang lagi, itu cukup mengerikan sekali.

Aku mendengar sebuah langkahan kaki mendekat, itu sudah pasti Guanlin. Aku langsung menoleh ke sumber suara dan bersiap untuk menyemprot Guanlin

"Guanlin reㅡ"

Namun saat aku menoleh, itu bukan Guanlin. Tapi Shuhua yang datang seorang diri tanpa bersama antek-anteknya itu. Pasti dia ingin membicarakan soal Guanlin memegang tanganku. Aku harus bagaimana? Shuhua ini sedikit menakutkan.

Brak!

Shuhua menendang tong sampah di depannya hingga aku terkejut setengah mati karena ulahnya itu yang membuatku memundurkan langkahku menjauh dari Shuhua.

"Lo ini anaknya keras kepala, ya?" Shuhua berbicara sarkas padaku, "Gue kan udah bilang, jauhin Guanlin." Shuhua menekankan kata terakhirnya

"Atas dasar apa lo nyuruh gue jauhin Guanlin?" tanyaku dengan nada tidak senang

"Guanlin cuma milik gue. Lo sama sekali gak pantes bisa ngaca gak?" Shuhua menjawab seraya mendorong bahuku hingga aku sedikit terhuyung

"Memang Guanlin ngakuin kalo lo itu punya dia?" tanyaku lagi

Lihat-lihat! Anak itu diam, aku puas melihatnya bungkam seperti ini!

"Bahkan Guanlin gak pernah bilang kalo lo ini milik dia, kan?" ejekku, puas.

"Lo kurang ajar!" bentak Shuhua

Plak!

Pipiku terasa panas saat Shuhua menamparku dengan keras hingga ujung bibirku sedikit robek karena saking kerasnya tamparan Shuhua yang membuatku reflek menoleh kesamping dan memegang pipiku dan meraba ujung bibirku lalu melihat jariku yang ternyata ada darah disana.

Aku menatap Shuhua dengan tatapan marah, aku benar-benar melupakan rasa takutku pada Shuhua sekarang ini. Shuhua benar-benar sangat menyebalkan!

"Jauhin Guanlin." suruh Shuhua dengan tajam

Anak itu berbalik lalu berjalan meninggalkanku begitu saja. Aku tertawa remeh karena Shuhua begitu pengecut untuk mengejar cinta seseorang. Anak itu tak ingin ada saingan, dan hanya ingin langsung mendapatkan cinta Guanlin. Inginnya instan saja.

"Gue gak mau jauhin Guanlin walaupun lo yang suruh." ucapku pada Shuhua yang saat itu belum jauh

Shuhua pun menghentikan langkahnya dan membalikan badannya menghadap ke arahku, "Apa?"

Aku berjalan mendekati Shuhua dan berhenti di hadapan gadis itu, "Coba ambil Guanlin dari gue. Lo gak akan bisa ngelakuin itu." tantangku pada Shuhua dengan nada sinis

Shuhua langsung mencengkram kerah seragamku dan mendorong tubuhku hingga punggungku terpentuk di dinding. Anak itu menatapku marah, tidak terima dengan apa yang aku ucapkan yang membuatku tersenyum miring melihat Shuhua marah.

"Cinta itu ada ketika antara satu lelaki dan satu perempuan saling menyukai. Dan Guanlin sama sekali gak cinta sama lo. Cinta juga gak bisa di paksain mau bagaimana pun juga, hh." ucapku pada Shuhua lalu aku menghela nafasku

"Cewek udik kayak lo, gak pantes buat Guanlin." ketus Shuhua

"Walaupun semua orang gue gak pantes buat Guanlin, tapi kalau suka mau di apakan lagi?" ucapku memanas-manasi Shuhua

Hello, Guanlin! [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang