■ 39 - Trust

39 7 0
                                    

"Hah? Gue gak salah denger barusan lo bilang apaan?" tanya Lucas sembari mengucek-ucek telinganya

"Makanya, jangan beli baju tapi beli tang." ucap Kak Junhoe pada Lucas

"Lah, buat apaan?"

"Buat korek telinga lo pake tang."

"Lucu Anda." ㅡ Lucas

"Makasih seyeng." ㅡ Go Junhoe

"Najis alay goblok." ㅡ Jung Jaehyun

"Aku bukan temen mereka sumpah." ㅡ Jeon Jungkook

"Apaan, sih, lagi serius ini!" dumel Kak Eunha kesal

"Guanlin, lo tau darimana soal Shuhua pernah demen sama Jihoon? Lo kan sama sekali gak deket sama Shuhua maupun Jihoon." tanya Yuqi pada Guanlin heran

"Wah jangan-jangan Guanlin anak indihom." ucap Kak Jungkook yang langsung mendapat tatapan tajam dari Kak Eunha yang membuat Kak Jungkook pun langsung menundukan kepalanya takut

Benar juga pertanyaan Yuqi. Darimana Guanlin bisa menyimpulkan kalau Shuhua mempunyai perasaan pada Jihoon padahal anak itu sama sekali tidak dekat dengan mereka berdua?

"Yaelah, cara natap Shuhua beda kali kalo ke arah Jihoon." ucap Guanlin dengan entengnya

"Eh tapikan bukannya seantreo sekolah tau kalo Shuhua demennya sama lo, ya?" ungkit Lucas pada Guanlin

"Gue baru inget sesuatu." ucap Daehwi tiba-tiba

Aku dan yang lainnya langsung melihat ke arah Daehwi yang sepertinya daritadi memang sedang berpikir keras untuk mengingat sesuatu.

"Apa itu, Daehwi?" tanyaku penasaran

Daehwi menatapku lalu menatap yang lain secara bergantian, "Jihoon pernah cerita kalo dia udah bikin cewek sakit hati gara-gara dia dan bikin Jihoon gak bisa tidur semalaman sampe semingguan malah." jelas Daehwi dengan suara rendah

Benarkah yang di ceritakan Daehwi barusan? Aku sama sekali tidak mendengar apapun dari Jihoon padahal anak itu sering menceritakan apapun yang dia alami padaku bahkan sekecil apapun itu.

"Wih, gak percaya gue kalo Shuhua demen Jihoon!" ucap Yuqi tidak percaya dengan apa yang dia dengar

"Lah emang kenapa? Jihoon juga ganteng kok." Kak Eunha bertanya dengan heran

"Jihoon itu imut, Kak." ucapku pada Kak Eunha, "Bagiku Park Jihoon itu imut." lanjutku lalu malu saat Guanlin menatapku

"Iya, sih. Setuju gue sama lo, Ra." Yuqi menepuk pundakku lalu merangkul bahuku yang membuatku tersenyum kecil.

"Udah! Gue punya ide buat bongkar ini semua." Lucas menyudahi obrolan tak penting lalu fokus dengan apa yang ingin dibahas

"Apaan?" Guanlin bertanya dengan nada agak kesal

"Liat aja besok elah. Kak Junhoe, Kak Jaehyun, Kak Jungkook sama Kak Eunha kalo mau liat acara di sekolah besok juga boleh." jawab Lucas sewot pada Guanlin lalu mempersilahkan para grup 97 line itu untuk kesekolah

"Lo mau ngapain, Kingkong Wakanda?!" tanya Kak Junhoe pada Lucas

"Macem-macem gue tepak pala lo sampe Wakanda" ancam Kak Jaehyun

Aku memandang Lucas, anak itu tampak seolah sedang merencanakan sesuatu yang sama sekali aku dan yang lainnya tidak tahu. Apa yang akan di lakukan Lucas besok? Aku benar-benar penasaran.

--------

Malam hari ini aku sedang berada di sebuah Mall bersama dengan Yuqi dan Heejin. Sebenarnya kami juga mengajak Mina dan Chaeyoung, tapi Mina ada les tambahan dan Chaeyoung sedang di jaga ketat oleh orang tuanya, jadi hanya aku, Yuqi dan Heejin saja yang pergi ke Mall.

Aku, Yuqi dan Heejin tampak senang sekali. Kami berbelanja baju, pergi ke wahana permainan, makan, dan terakhir tadi kami melakukan photocard yang hasilnya sangat membuat kami bertiga tertawa lepas karena berekspresi lucu dan berwajah derp. Kalau Yuqi dan Heejin sih masih cantik walaupun derp, kalau aku? Heuh, aku merasa sangat jelek.

Sekarang aku berada di salah satu kedai makanan tteokpokki yang ada di dalam Mall tersebut. Katanya, sih, Heejin sangat ingin makan tteokpokki dan aku juga kayaknya sedang butuh yang pedas-pedas seperti tteokpokki.

Satu porsi besar datang, dan kami bertiga langsung menyantapnya walaupun masih dalam keadaan panas.

"Gila gila, panas!!" ucap Yuqi sembari mengibas-gibaskan tangannya di mulutnya dengan mulut yang terbuka.

Aku dan Heejin tertawa melihat Yuqi yang kepanasan gara-gara tteokpokki.

"Aku pikir kalian gak mau makan tteokpokki." ucap Heejin dengan senyumannya

"Entah kenapa, gue malah kepengen tteokpokki juga." kata Yuqi sambil menggunyah makanannya

"Kalau aku juga rasanya butuh yang pedas-pedas." ucapku

Iya aku banyak pikiran. Pikiran tentang Guanlin yang bilang bahwa dia mencintaiku. Itu benar-benar sangat tidak masuk akal dan membuatku tak bisa membiarkan kata-kata Guanlin hilang dari otakku ini.

"Aku mencintaimu.."

"Aku mencintaimu.."

"Aku mencintaimu.."

Lai Guanlin sedang merajai pikiranku saat ini dengan kata-katanya bahwa dia mencintaiku.

Apa aku harus cerita pada Heejin dan Yuqi tentang perasaanku pada Guanlin? Aku sangat resah kalau menyimpan semuanya sendiri, tapi aku tak yakin bahwa Yuqi akan senang mendengar curahan hatiku, dia itu tidak suka kalau aku berurusan dengan Guanlin.

"Lo kenapa?" tanya Yuqi yang membuat lamunanku buyar

Aku menatap Yuqi dengan ekspresi bingung dan juga Heejin secara bergantian, aku pun menggeleng-gelengkan kepalaku kuat.

"Cerita kali, Ra. Gue dan Heejin ini siapa di hidup lo?" ucap Yuqi menyuruhku untuk menceritakan apa yang membuatku resah.

"Tapi, lo jangan marah." pintaku pada Yuqi

"Iya, nggak!"

Aku menarik nafasku perlahan lalu menghembuskannya secara perlahan lalu menatap Yuqi dan Heejin dengan tatapan serius.

"Gue lagi suka sama cowok." jelasku serius.

Aku melihat reaksi Yuqi yang terkejut dan Heejin yang melongo. Mereka sama-sama terkejut tapi dengan reaksi yang berbeda. Ini aku baru bilang suka, belum nama orang yang aku sukai reaksi mereka sudah seperti ini.

"Siapa cowok itu?" tanya Heejin antusias

"Jawab napa ih demen amat bikin orang penasaran!" cerca Yuqi sambil menarik-narik tanganku

"Gue suka Guanlin!"

Yuqi berhenti menarik-narik tanganku dan memandangku dengan ekspresi tak percaya, sedangkan Heejin juga terkejut mendengar pengakuanku barusan.

"Guanlin nyatain perasaannya, tapi gue alihin pembicaraan." jelasku sambil menundukan kepalaku tak berani menatap Yuqi dan Heejin.

"Apa yang membuat kamu alihin pembicaraan kamu?" tanya Heejin

Aku mengadahkan kepalaku menatap Heejin, "Aku tidak pantas buat orang secerah Guanlin."

-

to be continued

Hello, Guanlin! [HIATUS]Where stories live. Discover now