Chaeyoung sudah mengobati luka di keningku dengan telaten, anak itu adalah anggota PMR makanya bisa mengobati lukaku.
Lucas, Chenle, Mark, Jihoon, Yuqi dan Chaeyoung sedang berada di UKS menemaniku sekaligus mengkhawatirkanku padahal aku sama sekali tidak apa-apa, ini hanya luka kecil saya ayolah.
"Yuq, Chae, ayo ke kelas bentar lagi pelajaran Pak Xiumin mulai." ucapku pada Yuqi dan Chaeyoung
"Apa lo gak mau pulang aja? Gue tau pasti kepala lo cenat cenut kan?"
Chaeyoung benar. Kepalaku sebenarnya sakit sekarang, tapi aku tidak boleh aleman hanya karena sakit kepala saja.
"Udah, ya, lo go to home aja." suruh Mark yang mengkhawatirkan diriku
"Tar gue omelin si Guanlin udah bikin lo berdarah kayak gini!" ucap Lucas dengan beraninya
Aku mendengus, "Lo ribut sama Guanlin aja lo yang babak belur, mau sok-sokan ngomelin Guanlin lagi."
Lucas terkekeh
"Yaudah nanti gue tampol pake duit." kata Chenle
"Yaelah, Guanlin juga anak orang kaya kali. Dia mah gak butuh duit dari lo." ucap Yuqi ketus
"Iya, juga, yak."
"Mending hibahin aja ke Jihoon, Chenle. Kasian Jihoon dari kemarin gak kebeli skincare." ucap Jihoon memohon dengan wajah polosnya
*gue gemes sendiri ngebayangin Park Jihoon melas-melas:(
Chenle dan Lucas menatap Jihoon geli, "Najis." ucap Chenle dan Lucas secara bersamaan
Jihoon pun memanyunkan bibirnya, "Kalian berdua jahat sama Jihoon." rengek Jihoon yang terlihat sangat menggemaskan
Aku suka melihat Jihoon seperti ini astaga. Anak itu sangat menggemaskan sekali.
"Udah anjir, ajakin pulang dulu ini Sera malah pada ngedrama!" omel Mark kesal
Astaga Bule..
"Yuq, Chae, paksa aja Sera pulang. Seret juga gak apa-apa." ucap Lucas sembarangan, aku langsung menendang tulang kering Lucas hingga anak itu pun meringis kesakitan karenanya
"Go Sera, ayo muleh!" Yuqi menghampiriku dan bergelayut di lenganku
"Ojo ogah ogahan!" Chaeyoung juga menghampiriku dan bergelayut di lenganku mengikuti Yuqi
"Berangkaaattt!!" teriak Yuqi ala salah satu sinetron di TV saat sore hari
Song Yuqi kebanyakan nonton sinetron jadi alay begini
Eh!
Aku melupakan sesuatu di lokerku.
Katanya Daehwi akan meminjamkanku buku Kimianya dan katanya sudah di letakan di lokerku, aku harus mengambilnya sekarang karena besok ada ulangan Kimia. Tentu saja aku tidak mau nilaiku jelek dong.
"Eh, eh mampir dulu ke loker! Gue mau ngambil buku Kimia Daehwi!" ucapku pada Yuqi dan Chaeyoung seraya memukul pelan lengan mereka berdua.
"Idih repot bener dah lo lagi puyeng masih mikirin Kimia besok."
"Otak dia kan encer gak kayak otak lo, Yuq!"
"Berisik Anda."
Aku, Yuqi dan Chaeyoung pun menuju loker di kelasku dan anak-anak pada menatapku saat aku, Yuqi dan Chaeyoung masuk terlebih saat mereka melihat luka di keningku ini.
"Anjir, lo kenapa?!" tanya Mina terkejut saat aku masuk ke dalam kelas dan melihat plester pada keningku
Aku menggeleng keras, "Gak apa-apa, elah."
Mina memeriksa lukaku lebih dekat, "Gak apa-apa apanya! Di plester gitu, kok!"
"Kang Chani! Sera izin pulang, ya! Kepalanya sakit abis di dorong Guanlin bar-bar itu!" teriak Yuqi pada Chani sang ketua kelas yang duduk di kursi paling depan
Yuqi mulutnya astaga!
Aku langsung memukul lengan Yuqi saat Yuqi teriak seperti itu. Bukan malu, tapi saat Yuqi bilang aku di dorong Guanlin sampai luka seperti ini, aku tahu Guanlin tak sengaja, kok, pasti!
"Wah jadi benar ya lo ngalangin Guanlin ribut sama Soobin?"
"Anjir gak tau diri banget."
"Pengen caper sama Guanlin, lo?"
"Biar apa coba berani misahin Lai Guanlin sama Choi Soobin?"
"Kemarin sok ikut campur masalah Guanlin sama Lucas, sekarang sama Soobin. Ini cewek banyak maunya amat, ya"
"Cewek caper."
"DIEM LO SEMUA BANGSAT!" bentak Yuqi emosi, sedangkan Chaeyoung menutup telingaku sedari tadi mereka menyinyir tentangku.
Aku kuat. Aku tak menangis saat mereka menggunjingku. Aku masih sanggup menahan gunjingan mereka terhadapku. Aku masih punya Song Yuqi yang galak saat mereka menggunjingku, Son Chaeyoung yang menutup telingaku saat mereka mulai menggunjingku, Kang Mina yang menatap mereka semua dengan pandangan sinisnya. Selama ada mereka, aku tetap kuat menjalani gunjingan banyak orang.
Chaeyoung lepaskan tangannya dari telingaku, "Ambil bukunya terus gue anter ke parkiran biar Mark yang anterin lo." titah Chaeyoung dengan lembut
Aku membuka lokerku dan melihat ada banyak susu kotak rasa Stroberi di dalam sana. Pasti kerjaan Lai Guanlin
Lalu aku melihat ke pintu loker banyak sekali note yang tertempel disana
Maaf. Tadi itu gak sengaja
- Guanlin
Sakit, ya? Minum semuanya ya.
Sebagai permintaan maaf- Guanlin
Koo Sera sumpah gak sengaja.
Maafin, ya?- Guanlin
Dua tiga Juneeeeeya
Maafin, ya?- Masih Guanlin kok
Aku tertawa kecil saat membaca note Guanlin yang terkesan konyol dan bahkan membawa-bawa nama Instagram Kakakku, Junhoe.
Apakah Guanlin senang berkomunikasi lewat sticker note? Masih banyak note yang Guanlin buat padaku, loh, sampe pintu dalam lokerku penuh akan note permintaan maaf dari Lai Guanlin.
Yuqi mengintip sedikit saat aku terlalu lama menatap loker, lalu ia terkejut saat melihat lokerku penuh dengan tempelan note dan susu kotak di dalamnya yang di susul oleh Chaeyoung dan Mina.
"Anjir! Guanlin, nih, pasti!" tebak Yuqi geram
"Gila, dia bener-bener nyesel ngedorong lo, Ra!" pekik Chaeyoung saat membaca note-note dari Guanlin
"Baru kali ini gue mengetahui bahwa seorang Lai Guanlin bisa merasakan penyesalan juga, dan kayaknya lo orang pertama deh, Ra."
Lai Guanlin tidak pernah merasakan penyesalan selama hidupnya?
Hei, mana mungkin, semua orang pasti pernah merasa menyesal pada orang lain atas tindakannya. Aku yakin Mina hanya melebih-lebihkan saja.
Aku melihat satu note tersembunyi dari note-note yang Guanlin tempeli di dalam lokerku. Aku pun mengambilnya dan membaca isi note tersebut
Jangan dekat-dekat Guanlin. Dia gak
sebaik yang kamu pikir.Cepat sembuh, Sera.
- Choi Soobin
Satu note kecil dari Soobin hari itu membuatku memikirkannya sampai sepanjang hari.
-
to be continued
ESTÁS LEYENDO
Hello, Guanlin! [HIATUS]
Fanfic"Anak lelaki yang merubah seluruh hidupku 180 derajat, dia juga yang membuatku khawatir berlebihan saat dia datang kerumahku dengan wajah yang lebam, kehidupan mewahnya yang menyimpan banyak kesedihan. Itulah dia. Hello, Guanlin!" ------ ● Copyr...