Tiga

372K 20K 2.6K
                                    

"Cemburu?
Memangnya aku ini siapa?"

***

Di hari pertama sekolah ini, Rea pulang dengan cepat. Tepatnya di pulangkan lebih awal dari murid lainnya.

Karena pingsannya Rea disebabkan oleh hukuman dari salah satu anggota OSIS, maka salah satu dari mereka pulalah yang mengantar Rea pulang ke rumah dan memastikan dia baik-baik saja.

Rea merogoh saku seragamnya, berniat mengambil benda tipis yang bergetar sejak tadi. Ia tak sengaja menjatuhkan secarik kertas dari sana.

Yap, kertas dari si pemilik nama yang berinisial Z.

Rea berniat menyimpan kertas itu di tempat yang aman. Ia berharap akan mendapatkan jawaban suatu hari nanti.

Rea menghidupkan ponselnya. Terdapat banyak notifikasi dari Anna dan sebuah group chat yang isinya hanya 4 orang saja.

Ya, itu pasti kerjaan Anna. Dia yang menggabungkan Rea ke dalam grup itu. Bahkan Rea belum mengenal mereka.

Rea tersenyum simpul membaca spam chat dari Anna yang sedang mengomelinya akibat pingsan tadi.

Walaupun mereka baru saja kenal, tapi Rea merasa nyaman berteman dengan Anna.

Ia merentangkan tubuhnya di kasur. Memejamkan matanya sekilas kemudian membukanya kembali.

Rea tersenyum melihat sesuatu di langit-langit kamarnya.

Sebuah karya kecil menyerupai kunang-kunang yang Rea buat dengan susah payah. Benda itu tergantung cantik di kamarnya.

Jumlahnya lumayan banyak, hingga tampak nyata bagi Rea.

Rea suka kunang-kunang. Entah kenapa hewan bertubuh kecil itu mampu menarik perhatiannya.

Ia hanya pernah melihat kunang-kunang sekali seumur hidup.

Ya, ketika kecil Rea pernah melihat hewan bercahaya itu terbang di sekitar wajahnya.

Kunang-kunang itu mengingatkan Rea pada seseorang.

Itu karena Rea menyaksikan penampakan kunang-kunang bersama dengan orang yang amat ia sayangi.

Ya, orang itu adalah Ayahnya.

Ah, Rea sedih mengingatnya.

"Aku pulang!" Sebuah suara melengking yang berasal dari bawah mengagetkan Rea.

Itu Reina, kakak tiri Rea.

Rea keluar dari kamar dan melihat Bundanya menyambut Reina dengan suka cita.

"Gimana acaranya? Seru?" Tanya Rifa-Bunda kandung Rea sekaligus Mama tiri Reina.

"Seru banget Ma, Mama tau gak? Cowok yang kemarin aku ceritain itu ternyata juga ikut loh, Ma." Ucap Reina dengan semangat.

Obrolan mereka berlanjut. Rea hanya tersenyum miris melihatnya. Tugasnya hanya kembali ke kamar, menyumbat telinganya dengan earphone, dan menunggu matanya terlelap dengan sendirinya.

***

Rea berjalan santai memasuki ruang kelasnya. Kelas itu kini tak sehening pertemuan pertama. Bahkan Anna sepertinya sudah terlihat akrab dengan dua teman sebangku di depannya.

"Rea yaampun! Berasa udah lama gak ketemu." Ucapan Anna mampu menyita perhatian murid-murid lain, namun sedetik kemudian mereka kembali dengan aktivitasnya masing-masing.

"Kenal juga baru kemarin. Sok-sokan kangen lo."

"Yaelah, itu namanya basa-basi tau." Anna mencebikkan bibirnya kesal. Rea terkekeh geli melihat tingkah teman barunya ini.

Fireflies [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang