Time is so fastAnd we will lose if we keep silent
When it kisses, hugs, also screams
Sometimes we lose our way, don't know the time
But that's the time, which keeps rolling on mercilessly
Which fosters sadness as well as unexpected happiness
Waktu terus bergulir seiring jalan kehidupan itu dilalui. Waktu akan terus berjalan dengan cepat seperti tak kenal arah waktu yang akan membinasakanmu perlahan apabila kamu diam membatu. Waktu yang terdiri atas kesedihan dan kebahagiaan tak terduga, memupuk indahnya kenangan setiap detik.
Begitulah yang di rasakan aku setelah satu tahun kembalinya Brian ke UK yang tanpa kabar sampai saat ini, masih menjadi pertanyaan bagi seorang gadis yang Brian sebut 'Tuan Puteri'.
I am here and will always be here waiting for you at the same place
Perasaan kemarin aku baru saja masuk ke SMA 1 Jakarta dan sekarang tiba-tiba sudah mau lulus saja.
Sejujurnya aku tidak ingin cepat-cepat dewasa juga masih ingin menjadi anak bungsu Bunda yang selalu menikmati kemanjaan bersamanya. Aku tau kehidupan setelah SMA nanti nya seiring berjalan waktu akan membuatku paham. Tapi begitulah dewasa memang tak se-menyenangkan apa yang kita pikirkan.
Brian bilang dewasa adalah ketika kamu berhenti untuk mengatakan sesuatu yang kamu tak suka di hadapan orang yang menyukainya.
Dewasa juga ketika kamu mengerti bahwa ada banyak orang dengan bahagia versi masing-masing dan kita tak boleh mencemooh orang atas dasar bahagianya yang mungkin menurut kita biasa saja.
Dewasa ketika kita sudah mampu berdamai dengan kehidupan dan alur yang telah Tuhan takdirkan untuk menerima segala ketentuannya.
Dewasa juga ketika kamu mampu meredam amarah dan egomu hanya karena masalah kecil.
Waktu akan mendewasakanmu, juga keadaan hidup yang akan membuatmu mengerti kenapa harus begini dan kenapa harus begitu.
Selalu ada alasan dalam setiap hal yang terjadi dalam hidupmu.
Tak terasa juga aku sudah berapa kali menangisi keberangkatannya, bahkan sampai detik ini pun aku belum pernah lagi bertemu dengan Brian.
Setahun sudah aku bertemu setelah penantian panjang bahkan hanya dihitung oleh jam saja bersamanya. Kini aku harus kembali melanjutkan hidup juga mimpi yang tanpa kabar dan kehadiran dia di sisiku.
Saat itu juga aku sering mengunjungi sungai dan rumah pohon. Sesekali aku bermalam di rumah pohon dengan itu aku bisa mengobati rasa rinduku pada lelaki bertubuh tinggi dengan halis tebal itu.
YOU ARE READING
ETHEREAL (SEGERA TERBIT)
Teen FictionTAHAP REVISI Penantian Raina saat menunggu kepulangan Brian yang sedang mengejar mimpinya di UK, semenjak ditemukannya sepucuk surat di teras rumahnya lima tahun lalu. Hubungan jarak jauh membuat Raina sedikit ragu dan khawatir apakah Brian akan k...