Hampir satu minggu ini aku tiba-tiba mendadak rajin mengunjungi Kafe di pinggir kota Jakarta ini. Nuansa Kafe dengan bangunan yang klasik tidak bosan untuk dilihat. Kopi matcha yang selalu menemani dan puisi Rumi yang menjadi sahabat sekaligus saksi betapa setianya aku menunggumu disini Brian.
Aku tahu kehadiran mu tidak pernah bisa aku duga. Kehadiran mu yang serba mendadak tetapi membuatku candu. Ikhlas itu bohong kalau harus rela berpisah dengan mu selama lima tahun ini. Tapi aku hanya bisa percaya padamu bahwa kamu akan kembali di waktu yang tepat setelah urusanmu selesai.
Seperti katamu Brian,
"Aku ada untuk mu Rai, tak usah khawatir. Aku akan pulang dan kembali lagi meneruskan perjalanan cinta bersama mu!"
Apa kabarmu sekarang di sana? Aku harap bulan di UK selalu menemani malam mu yang kesepian. Aku harap matahari di siang hari tidak membawamu kepanasan, melainkan selalu menghangatkan mu. Dan aku harap angin tidak mengusikmu, melainkan menyejukkanmu.
I
will waiting in here
In the same place-
Not moving an inch
I'm still waiting,
For the love that comes from you.
Memang ada ya yang setia menunggu bertahun-tahun sekali pun tanpa kabar dan tanpa tahu keberadaan pasangannya dimana? Jelas ada, lihat saja Raina Avariella.
Yang menanti kepulangan Brian dari UK, yang selalu menahan sesaknya rindu mengharapkan dia kembali.
Tapi ia memilih menunggu dari pada harus mencari yang lain.
Sebentar lagi aku lulus SMA dan aku harus mengejar cita-cita ku. Tapi aku yakin aku bisa mewujudkannya untuk diriku sendiri, Bunda, Bang Kiki, dan tentu saja aku persembahkan yang utama untuk mu.
"Permisi Mba.."
Seketika lamunanku di buyarkan oleh seorang Barista dengan perawakan tinggi sembari membawa Bunga Daisy
ESTÁ A LER
ETHEREAL (SEGERA TERBIT)
Ficção AdolescenteTAHAP REVISI Penantian Raina saat menunggu kepulangan Brian yang sedang mengejar mimpinya di UK, semenjak ditemukannya sepucuk surat di teras rumahnya lima tahun lalu. Hubungan jarak jauh membuat Raina sedikit ragu dan khawatir apakah Brian akan k...