BAB 6 - A RIVER

533 52 6
                                    

"Rai ikut denganku ya?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Rai ikut denganku ya?"

"Kemana?"

"Tidak perlu bertanya-tanya, ikut saja ya?"

Lelaki itu memegang tanganku lalu mengajakku untuk masuk ke dalam mobil berwarna hitam mengkilap miliknya.

Rasanya aku tidak perlu bertanya kemana kamu membawa ku pergi. Sudah jelas sekalipun ke planet pluto, ke atas gunung everest, atau tersesat di hutan amazon pun aku akan mau asal itu bersamamu.

Aku tak tahu dia akan membawaku kemana yang aku tahu dia adalah Brian lelaki dengan penuh teka-teki dan kejutan. Sepanjang jalan dia tak berbicara sedikit pun, dia hanya fokus menyetir mobil tanpa berani melirik ke arahku.

Sampai aku penasaran dan bertanya, "Brian fokus sekali. Kamu gak mau melirik ke arah ku sedikit pun!" Aku menggerutu.

"Bukan tidak mau, cantiknya wajahmu membuat aku tidak fokus dan ingin selalu menatap wajah kamu Raina. Aku takut kamu kenapa-kenapa nantinya kalau aku tidak fokus menyetir!"

Pandai sekali lelaki itu membuat tuan Puteri nya tersanjung.

Aku melihat suasana sekitar dari balik jendela mobil, merasakan angin yang menyejukkan wajahku dan membuat
rambutku sedikit berterbangan. Lelaki itu tersenyum memperhatikannku.

Hari ini aku sangat bahagia setelah lima tahun terakhir hampir membuatku gila karena merindukannya. Tetapi lelaki itu mampu membayar janjinya dengan kedatangannya.

Angin di sepanjang perjalanan ini membuatku mengantuk. Sampai aku sudah menguap berapa kali.

"Brian aku ngantuk..."

"Tidur saja Raina, perjalanannya masih jauh jadi kamu bisa istirahat"

"Baiklah aku mau tidur, kalau sudah dekat bangunkan aku ya?"

"Tentu saja.."

Dua jam perjalanan akhirnya sampai juga pada tujuan.

Brian membangunkanku, "Raina.. Kita sudah sampai"

Ia membangunkan ku dengan sangat lembut sampai-sampai suaranya membuatku ingin menutup mata untuk tidur kembali.

Ia merapihkan rambutku yang berantakkan, ia juga merapihkan bajuku, ia juga memakaikan tas sling bag untukku. Perlakuan sederhana ini membuatku semakin jatuh cinta padanya.

Ia membuka kan pintu mobil untukku, lalu membantuku memakai sepatu yang semenjak di perjalanan aku lepas karena membuatku sesak.

"Sepatu ini sudah kekecilan Rai, sudah tidak layak untuk kamu pakai lagi. Sehabis dari sini kita pergi ke Mall ya buat beli sepatumu?"

"Ini masih bisa di pakai kok Brian!"

"Sudah ikuti saja apa yang aku perintahkan ya?"

"Baiklah.."

ETHEREAL (SEGERA TERBIT)Where stories live. Discover now