TAHAP REVISI
Penantian Raina saat menunggu kepulangan Brian yang sedang mengejar mimpinya di UK, semenjak ditemukannya sepucuk surat di teras rumahnya lima tahun lalu.
Hubungan jarak jauh membuat Raina sedikit ragu dan khawatir apakah Brian akan k...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Akan aku ceritakan tentang laki-laki yang berhasil membuatku jatuh cinta dalam kesegala rasa. Tentang laki-laki yang kehadirannya tak pernah terduga kapan datangnya. Yang memberi seribu pertanyaan di kepalaku juga teka-teki yang tak bisa aku pecahkan kecuali bersamanya. Penantian selama bertahun-tahun menunggu kepulangannya, tetapi laki-laki itu selalu berhasil membuatku terdiam membisu ketika melakukan hal-hal yang diluar digaanku. Dia dingin, tapi romantis. Dia misterius dengan segala kejutannya.
Brian..
Aku memanggilnya Brian.
Si dingin dan kaku yang jarang sekali tersenyum apalagi tertawa. Padahal senyumannya mampu melemahkan se-isi dunia. Dia bilang senyumnya Limited edtion karena senyum nya hanya untuk orang yang membuatnya bahagia dan orang yang ia sayangi. Entahlah, tapi aku bersyukur karena dia selalu tersenyum padaku, dia selalu mempunyai penilaian lebih di mataku.
Aku selalu menyukai apapun tentangnya, aku menyukainya bagaimana pun dia. Karena dia adalah Brian, tidak ada alasan untuk tidak menyukainya. Orang bilang kadang aku harus menyerah dan berhenti untuk menyukainya dan menunggunya. Ya, tapi seperti kata pepatah kalau cinta membuat kita buta.
Bertahun-tahun menunggu kepulangan dia dari UK tak mudah bagiku. Berulang kali aku harus membunuh rasa khawatir dan curiga, melainkan menumbuhkan rasa percaya padanya. Meskipun hubungan tanpa sering berkomunikasi tapi semua itu bisa kita lewati dengan yang namanya 'Kepercayaan'.
Dari hubungan ini aku belajar bahwa kepercayaan adalah kunci utama dalam sebuah hubungan. Berapapun jarak membuat jauh pasti akan bisa dilewati jika memang saling percaya, menjaga, juga melangitkan harapan do'a kepada semesta
Love is not just waiting, but love is expressed
Tapi Brian lupa kalau aku ini manusia yang kesabaranku terbatas. Aku menunggu bertahun-tahun merasakan sesak di dada karena merindukannya. Dengan keberanian ini aku menyusulnya ke UK, sampai pada akhirnya aku tau mengapa ia membiarkan ku menunggu sangat lama. Aku hanya bisa terdiam tanpa bisa berkata sepatah kata pun ketika aku mengetahui kejadian sebenarnya. Sampai pada akhirnya aku juga harus ikhlas dengan segala kenyataan pahit yang terjadi antara aku dengannya.
●●●
"RAINAAA!!!!"
"Ana bikin aku kaget aja!"
Gadis itu tersenyum jail karena berhasil membuatku terkejut. Sebut saja dia Ana, sahabatku yang cantik yang selalu ada untukku, dan aku sangat beruntung bisa menjadi sahabatnya.
"Lagi apa sih Rai? Dari tadi diem aja?"
"Hahaha enggak kok." Padahal kenyataannya memang ada yang aku pikirkan selama ini.
