TAHAP REVISI
Penantian Raina saat menunggu kepulangan Brian yang sedang mengejar mimpinya di UK, semenjak ditemukannya sepucuk surat di teras rumahnya lima tahun lalu.
Hubungan jarak jauh membuat Raina sedikit ragu dan khawatir apakah Brian akan k...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aku tau menunggu kamu dengan ke-tidak pastian ini hanya akan berujung menyakiti diriku sendiri.
Tapi aku selalu yakin kalau kamu masih mengingatku
Aku yakin nama ku selalu ada dalam daftar rencana masa depan mu.
Brian, aku masih menunggu mu.
Untuk memulai kisah yang dulu dengan versi sebaik-baiknya.
Terik matahari yang begitu menyilau dengan panasnya yang membuat keringatku bercucuran. Terlebih ketika hari ini adalah pelajaran Olahraga Basket, pelajaran yang sangat aku hindari. Sejujurnya aku tidak suka bermain basket. Tapi aku akan mau menyukai basket kalau Brian yang mengajariku.
Ah sial!
Lelaki itu selalu memenuhi pikiranku
Ekspetasi kosong tidak akan membawaku kemana-mana. Tapi aku sangat menyukai ekspetasi tentang mu.
Bagaimana mungkin aku akan sangat percaya diri menunggu kalau kamu akan kembali kepadaku? Bagaimana kalau ternyata kamu sudah menemukan yang baru di luar sana?
Rasa ini yang membuat aku percaya diri Brian. Kamu menghilang begitu saja dengan sebuah surat yang tergeletak di teras rumah. Surat yang sampai sekarang masih aku simpan dengan baik, bahkan aku sempat copy berkali-kali.
Lima tahun lamanya menunggu kamu, mengingat namamu, tapi aku yakin penantianku tak akan sia-sia.
Aku tahu ini salahku yang sangat lambat menyadari kalau kamu pasti akan kembali sesuai janjimu. Maaf karena dulu aku sempat kecewa padamu dan tak ingin mengingat mu lagi. Maaf juga karena aku berkali-kali membuang surat itu meskipun pada akhirnya aku mengambilnya lalu menyimpan surat itu dengan baik.
Maaf karena sudah meragukanmu, tapi untuk kali ini aku tidak ingin memikirkan hal yang buruk lagi tentangmu. Karena aku tau Brian adalah lelaki yang baik, yang di percaya Bunda untuk menjagaku. Meskipun sekarang aku tidak tahu keberadaanmu, tapi surat inilah yang membawaku sampai sejauh ini.
Terimakasih Brian untuk itu.
Semoga semesta segera menemukan kita dan penantianku tak berujung sia-sia.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
