Ib 17

6.3K 289 13
                                    

bahasanya kasar kalo gak suka gak usah baca.

haiiii readers gue tercintahhhhh

gue mau bacot banyak banyak dulu y. 

jadi gue minta maaf karena jarang update. bukan gue gak mau tapi bener bener banyak banget halangannya. mulai dari waktu liburan tapi tugs seabreg, terus gue juga sepet sakit gaesssn sedih dehh :') alay.

oke, jadi intinya gue minta maaf karena keterlambatan update gue. 

happy reading <3 

jangan lupa vote dan komen ya biar gue semakin semangat. oh iya makasih juga buat Divafnd yang nagih terus buat gue update, jujur gue seneng banget sih ada readers yang chat gue gitu.

dan happy 1,5 k readers ahhhhhh seneng bat gueee

luvvv yuuu allllll <3

________

"calm baby, i'm here"

"i-i-i really scared, vin."

"all is well, trust me."

Reinka semakin mengeratkan pelukannya pada aksa. Gadis itu bersyukur laki laki ini datang tepat saat dia butuh sandaran.

"Tante zara sama abang lo aman, percaya sama gue" ucap aksa sambil mengelus lembut rambut reinka.

"Mereka gak akan ninggalin gue lagi kan, vin? Mereka tetep disini kan sama gue? Iya kan vin?"

"Iya, udah jangan nangis terus. Lo jelek kalo lagi nangis" ucap aksa.

Membuat Reinka memukul pelan punggung pemuda itu. kemudian seorang dokter keluar dari ruangan yang ditepati oleh bunda dan abangnya reinka.

"gimana dok?" tanya reinka dengan tangannya yang menggenggam erat tangan aksa. sungguh gadis ini sangat sangat takut.

"Selamat, kakak dan ibu kamu telah sadar. Namun, masih terlalu lemah untuk beraktivitas seperti biasa" ucap dokter yang menangani bunda dan abangnya reinka.

"Baik dok, terimakasih. Boleh saya masuk dok?" Tanya reinka.

"Boleh silahkan" ucap dokter tersebut sambil meninggalkan ruangan tempat bunda dan abangnya reinka.

Reinka pun membuka pintu ruangan tersebut. Terlihatlah dua orang yang sangat dia sayangi tengah tersenyum melihatnya masuk.

Reinka hanya diam membeku di depan pintu kamar, dia tidak percaya. Penantiannya selama ini berbuah hasil yang sangat membahagiakan.

"Sini, gak kangen sama bunda?" Ucap zara, bunda reinka.

Reinka pun tersadar kemudian berjalan menuju tempat bundanya.

Reinka memeluk bundanya erat, sangat erat. Sungguh dia sangat sangat bahagia melihat bundanya bisa membuka mata kembali.

"Rere kangen bunda" ucap reinka lirih.

Bundanya tersenyum sambil mengelus kepala reinka.

"Sama abang gak kangen?" Ucap abangnya reinka.

"Kangen kok, aku kangen kalian." Ucap reinka dengan mata yang berkaca-kaca.

"Re, ayah kok gak ada?" Tanya bundanya, membuat tubuh reinka menegang seketika

"Emmm anu bun, ayah, emm" sungguh reinka benar benar bingung bagaimana cara menjelaskan kepada bunda dan abangnya.

I'm broken [BHS#1]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang