2 {Revisi}

13.1K 596 27
                                    

hai dude,

 happy reading <3

_______

Teeeettttt

Bel tanda istirahat berbunyi. para siswa berhabur keluar dari kelas menuju katin. Kantin adalah surga disekolah bagi para siswa, Tapi tidak berlaku untuk reinka.

Kini dia sedang berjalan menuju taman belakang sekolah, yang konon katanya ada penghuninya. Tapi, bagi reinka itu hanya omong kosong. Selama ini dia tidak pernah menemukan keanehan disekitar taman belakang.

Reinka duduk disebuah bangku tua yang sudah berkarat, yang terletak dibawah pohon tanjung. Dia memasangkan headset yang tersambung dari handphone, ke indra pendengarannya. 

gadis itu bersandar di bangku tersebut, memejamkan mata menikmati lagu amnesia-5sos yang mengalun indah.

I remember the day you told me you were leaving

Ya, reinka ingat. Sangat ingat bagaimana keluarganya meninggalkannya sendirian dijalanan kala hujan sedang deras derasnya.

I remember the make-up running down your face

Ia juga ingat wajah mamanya yang menangis akibat perbuatan yang sebenarnya tak pernah reinka lakukan.

And the dreams you left behind you didn't need them

Mempunyai seorang putra dan putri adalah keberuntungan bagi kedua orang tuanya. namun kini? Mereka meninggalkan putrinya ditengah jalan.

Like every single wish we ever made

I wish that I could wake up with amnesia
And forget about the stupid little things

Ya, sebenarnya reinka ingin sekali mengidap penyakit amnesia agar dia bisa melupakan semuanya.

Dia lelah hidup seperti ini. Kosong, Hampa, Flat, Dia ingin tersenyum layaknya remaja seusianya, yang bercanda bersama teman temannya.

Dia ingin berlibur bersama keluarga layaknya remaja seusianya, Dia juga ingin mempunyai seseorang untuk bersandar, dan berbagi kisah kasih indah anak remaja seusianya.

Tidak reinka sadari, air matanya mengalir. Dengan mata terpejam, dibawah pohon rindang ini, Untuk kesekian kalinya gadis itu menangis.

Reinka juga tidak menyadari bahwa dibelakangnya ada seseorang yang sangat menyanyinya, sangat merasa kehilangan ketika gadis itu tidak ada didekatnya.

Dia mahesa.

Mahesa tau apa yang dirasakan adik kembarnya itu. dia tau, sangat tau. Karena apa yang dirasakan reinka mahesa pun merasakannya.

Mahesa mengelus-elus kepala reinka dan berkata "gue ada buat lo, ca. Gue disini, dibelakang lo. Gue akan selalu ada buat lo disaat dunia menolak lo mentah mentah. Jangan sedih, lo gak berhak untuk itu."

Kemudian laki laki itu memeluk tubuh kurus reinka, membenamkan wajah reinka di dada bidang miliknya.

Tidak. Reinka tidak menolak perlakuan laki laki itu, Karena memang yang reinka butuhkan saat ini adalah seseorang yang bisa meringankan sedikit beban hidupnya.

Air mata reinka seolah tak pernah ingin berhenti,  Bulir bulir itu terus berjatuhan membasahi seragam putih milik mahesa.

Dia lelah seperti ini, Pura pura tegar seakan tidak ada masalah apa apa dalam hidupnya. Dia juga manusia, punya rasa lelah jika menghadapi kehidupan yang begitu kejam.

Laki laki itu tau apa yang dirasakan adik kecilnya ini,  Dialah yang paling terluka, dan dialah yang paling merasa kehilangan.

Diumur nya yang masih belia dia harus terpisah dengan keluarganya. Seorang anak yang seharusnya disayangi keluarga harus rela dibuang oleh ibu kandung nya hanya karena kesalah pahaman.

"Seberapa lama lo nangis gak akan pernah ngerubah segalanya, ca. Lo hanya perlu bangkit, hapus air mata lo, tunjukin ke dunia bahwa lo juga bisa jadi yang terbaik." Ucap mahesa sambil mengelus lembut kepala reinka.

"Lo emang diam untuk gak memperpanjang masalah, tapi kalo diam lo di injak-injak lo harus bicara sampe mereka semua diam, ca. Tunjukin ke mereka bahwa yang mereka kira selama ini itu salah." Lanjut Mahesa.

"Ketika lo cape, lo rapuh, lo sedih, gue akan selalu ada untuk lo. Cukup 9 tahun gue kehilangan lo, ca. Sebenci bencinya lo sama gue, gue gak akan pernah benci sama lo,ca. Lo adik gue satu-satunya, gue sayang sama lo, ca." Ucap mahesa sambil mengeratkan pelukannya.

Aca. Nama panggilan kecil reinka, dulu nama itu lah yang sering orang orang pakai untuk menyapanya.

Hingga sampai keluarganya meninggalkannya, tak ada lagi aca. Dia sudah mati sejak hari dimana dia ditinggalkan ditengah jalan.

Reinka melepaskan pelukan hangan itu. Sebenarnya dia enggan untuk melepaskannya tapi, dia juga tidak bisa terus menerus memeluk laki laki itu.

Renika menghapus jejak air matanya. Bagaimanapun dia masih ingin terlihat kuat didepan orang lain.

Mahesa menangkup wajah reinka yang sembab sehabis menangis. Matanya dan hidung nya terlihat sangat memerah.

"Tatap gue, ca." Ucap mahesa. Reinka menatap mata coklat terang yang meneduhkan itu.

Terlihat rasa bersalah yang tak bisa diungkapkan, kehilangan, dan kerinduan tampak jelas terlihat di mata itu.

"Gue, kakak lo. Gimana dunia menilai lo, lo tetep aca kecil yang selalu sayang sama eca" ucap mahesa sambil tersenyum tulus menatap adik kembarnya itu.

_______

Komen untuk part ini?????

Oke, mon maap kalo banyak typo typo nya y.

Jangan lupa vote, komen, dan share ke temen temen kalian, terus kalian suruh mereka vote biar gue cepet update nya.

Oke see you next part❤️❤️❤️❤️ 


I'm broken [BHS#1]✓Where stories live. Discover now