NGAJAK BAKU HANTAM

233K 12.8K 637
                                    

Akhirnya mereka bertiga ke kantin, tapi dengan syarat dari Salsa, bahwa Raina dan Juna tidak boleh adu mulut lagi. Oh ternyata sulit. Nyatanya Juna selalu mengajaknya baku hantam.

"Temen kamu ini jadi obat nyamuk santai aja ya?", sindir Juna.

"Wahhhh parahhh lo, mau berantem?", Raina bangkit dari kursinya.

"MULAI LAGI", ucap Salsa.

"Pacar lo tuh yang duluan".

"Nyatanya lo jadi obat nyamuk kan? Ganggu orang pacaran aja".

"Juna plis. Sejak kapan mulut kamu kayak perempuan? Banyak bacot", tegur Salsa.

"Hahahaha lambe turahhhhhh", Raina terpingkal.

"Raina lo juga. Inget terakhir kali lo ketawa gitu keselek pentol?! Jadi jangan ketawa berlebihan", ingat Salsa.

"Dengerin, Teng", peringat Juna.

"Tang Teng Tang Teng, maksud lo apa, ha?", kembali. Raina berdiri sambil menggebrak mejanya.

"Banteng", ucap Juna santai.

"KURANG AJARRRR".

"ASTAGAAAAA KUATKAN HAMBAAAAA", Salsa tak peduli kanan kiri depan belakang. Yang penting dia berteriak kesal.

"Sayang kamu gapapa?".
"Sal lo baik-baik aja?".

Tanya keduanya.

"MBOHHHH¹", jawab Salsa lantang.

--

Ketika ketiganya sudah cukup tenang untuk makan, tiba-tiba datang Lisa, cewek yang dari tadi dibicarakan. "Salsa? Aku kangen banget tau sama kamu", tanpa babibubebo, Lisa memeluk Salsa dari samping.

"Ihhhh apasih, lepasin!", Salsa melepas pelukan Lisa dengan kasar.

"Boleh gabung gak?".

"Gak!", tolak Salsa penuh amarah.

"Juna boleh gabung gak?".

"Tanya Salsa aja, soalnya kita di sini ditraktir sama dia", alibi Juna.

Lah gue yang bayar ceritanya?

"Oh gitu, ya udah deh. Aku duduk sana aja", ujar Lisa beralih meninggalkan mereka.

"Woi, lo anak baru?", seseorang memanggil Lisa.

"Iya kenapa?".

"Sini sama kita aja. Jangan sama ketua Osis gatel itu. Sukanya ngerebut punya orang", sindir Tasya.

"Bangsat maksut lo apa?", tentu saja Salsa tak terima.

"Sal, jangan diladenin. Makan aja makanan lo", cegah Raina.

"Kali ini aku sepemikiran sama Bateng, Sal. Kamu lanjut makan aja. Jangan dengerin hal-hal yang gak perlu didengerin", ucap Juna sambil menatap Tasya.

--

"Apa coba maksudnya? Oh, apa jangan-jangan, kamu ada hubungan spesial sama dia?", tuduh Salsa pada Juna yang berjalan di belakangnya.

Juna langsung kaget ketika Salsa berbalik badan dan menudingnya yang tidak-tidak. Ya ilah, padahal kan cuma temen satu club. Itu pun cuma satu malam. Ingat, Juna gak ngapa-ngapain.

"Astaga. Jangan ngomong yang enggak-enggak deh. Siapa juga yang punya hubungan spesial sama Tasya? Aku cuma ketemu di club waktu itu. Udah. Bahkan sekarang enggak lagi kok".

"Jangan percaya, Sal. Inget, sebelum sama lo, dia buaya".

"Diem lo Banteng! Nyerocos mulu", Juna geram sekali pada mulut Raina. Sukanya komporin mereka berdua mulu.

ARJUNA [TERBIT DI GLORIOUS PUBLISHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang