ULAH TASYA

251K 13.6K 935
                                    

Kringg...
Bel istirahat sudah berbunyi. Banyak perut-perut kelaparan minta jatah makan. Saat Salsa ingin ke kantin, ternyata sudah ada Juna di depan kelasnya. Sejak kapan manusia ini ada di sini? Padahal kan, bel masih berbunyi dua menit lalu. Hm, pasti bolos pelajaran.

"Kamu bolos pelajaran lagi ya?!", semprot Salsa ketika sudah berdiri di depan Juna.

Juna yang mulanya diam menatap lurus ke lapangan, langsung terhenyak dan memandang kekasihnya yang entah kapan datangnya ini. "Ha, apa?".

"Kamu bolos lagi?", ulang Salsa.

"Fitnah".

"Ya terus, apa dong? Padahal kan, bel istirahat baru bunyi dua menit lalu. Cepet banget udah di sini?".

"Aku jamkos, tau", Juna meniup lembut wajah Salsa di depannya. Alhasil, Salsa hanya kedip-kedip manjahhhh.

"Hiiii jangan gitu!", Salsa menjauhkan wajahnya dari Juna, kalau tidak, manusia di depannya ini pasti terus menerpa wajahnya.

"Hehehe. Ke kantin yuk", Juna menarik pergelangan tangan Salsa dengan pelan.

"Tangan kamu jangan gitu!".

"Kenapa emang? Kamu pacar aku kan?".

"Aku gak mau punya pacar bego ya, Juna. Ini sekolah, aku harap kamu paham, apa yang aku maksud", Salsa menatap tangannya tangan yang ada dalam genggaman Juna. Juna tak kunjung melepasnya.

"Juna! Kamu dengerin aku gak sih?!".

"Denger, sayang. Biarin ah. Mau di sekolah kek, di hutan kek, di kuburan kek. Kamu tetep pacar aku, dan aku bebas dong lakuin ini sama kamu".

"He, koplak banget sih. Kalo dilihat guru gimana?", Salsa mendelik tajam ke arah Juna.

"Kamu pacaran sama orang koplak dong, hehe".

"Juna aku gak mau kayak gini. Lepasin, atau aku ngambek saat ini juga", ancam Salsa.

"Heiii iya iya iya, ini dilepasin", Juna langsung melepaskan genggamannya pada tangan kekasihnya ini.

"Jadi ke kantin kan?", tanya Juna pelan.

"Hm", Salsa berjalan mendahului Juna di belakangnya.

Anjir, jadi babu lagi gue, pikir Juna. Ini sudah yang kedua kalinya Juna ditinggal sendiri di belakang. Yang pertama adalah waktu mereka di mall, sebelum mereka akhirnya mengikat hubungan. Inget kan? Kalian saksinya loh.

"Junaaaa", saat mereka berdua sedang berjalan menuju koridor, seseorang meneriakkan nama Juna dari belakang.

Baik Salsa maupun Juna, keduanya sama-sama membalikkan badan, melihat siapa yang memanggil Juna tadi. Ternyata itu Anastasya. Ya Tasya. Mau apa lagi?

"Kenapa, Sya?", tanya Juna saat Tasya sudah tepat di depannya.

"Mau ke kantin kan? Bareng dong, aku gak ada temennya nih. Ya ya ya?", pinta Tasya sembari memelaskan mukanya. Salsa bergidik ngeri. Dasar ulat bulu.

"Tapi gue sama--".

"Pacar kamu kan? Gak apa-apa kok. Yang penting aku gak sendirian. Ya Juna, plis?", Tasya memohon sekarang.

"Gimana, Sal?", tentu Juna akan bertanya dulu ada Salsa. Karena ini menyangkut nyaman atau tidaknya Salsa nanti.

"Whatever", sepertinya mood Salsa hancur seketika. Terbukti dari cara bicaranya, terlihat ketus sekali. Salsa juga melenggang pergi setelah itu, tanpa memperdulikan Juna dan Tasya di belakangnya.

___

Salsa kebanyakan diam saat makan kali ini. Berbanding terbalik dengan Tasya, yang sedari tadi nyerocos mulu sama Juna. "Sayang, kamu baik-baik aja kan?", tanya Juna memastikan.

ARJUNA [TERBIT DI GLORIOUS PUBLISHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang