ARJUNA IS MINE???

299K 16.2K 434
                                    

Hari ini Salsa terpaksa harus izin untuk tidak masuk sekolah. Kondisinya belum pulih total. Tapi kini dia sudah bisa pulang. "Dandi, mama gak tau menahu, kenapa kamu sampai diskors. Tapi, mama minta, manfaatkan waktu kamu untuk jagain Salsa di rumah, oke?", pinta Anjar sebelum berangkat ke kantor bersama suaminya.

"Oke, ma. Aku jagain dia. Entar juga temen-temen aku datang",

Benar sekali, selang beberapa menit setelah papa mamanya berangkat, datanglah Candra dan Bayu. "Wuihhhh, ini rumah gede banget, tapi penghuninya Salsa doang. Wagelasehhh", ucap Bayu saat masuk pekarangan rumah Salsa.

"Udah ah, ayo masuk", Candra menarik jaket sahabatnya itu untuk mengikuti langkahnya masuk ke dalam rumah Salsa.

Di grup chat kemarin, memang sudah ada perjanjian, bahwa 'kalo udah datang, langsung masuk aja'. Jadi, Candra langsung masuk tanpa mengetuk pintu.

"Dandiiiiii yuhuuuu. Bebeb Salsaaaa yuhuuuu. Im coming. Where are you?", Bayu berteriak dari lantai bawah.

"Gue di lantai dua, pekok. Gausah teriak-teriak juga. Cepetan ke sini", Dandi ikut berteriak dari lantai atas.

Mereka berdua langsung menaiki anak tangga menuju kamar Salsa. "Ngapain lo berdua teriak-teriak gitu, ha?", interogasi Dandi.

"Hehehe biar greget dikit gitu lah", jawab Bayu asal.

"Hai, Sal. Gimana keadaan lo? Udah baikan?", tanya Candra.

"Hm, gue mendingan", jawab Salsa.

"Mendingan apaan? Orang tadi bilang kepala lo masih sakit kok. Ngibul mulu kerjaan lo", Dandi mencolek pinggangnya.

"Eh, si Jun mana?", tanya Dandi. Dari tadi dia tak melihat keberadaan Arjuna Megantara.

"Eh, iya. Si Juna tadi ngeluh sama gue, kepalanya rada puyeng. Jadi gak bisa ikut ke sini", jawab Bayu.

"Ceeilahhh, pake acara puyeng segala tuh si Bos 🤣", ujar Dandi sambil tertawa.

"Eh, lo lupa dia kemarin donor darah? Ya itu efeknya kali", selah Candra.

"Oh iya juga ya. Kemarin kan dia donor darah buat Salsa", Dandi mengiyakan.

Salsa yang awalnya diam, tiba-tiba mengerutkan keningnya bingung. Juna? Mendonorkan darah untuknya? Omagahhhh, beneran??? Kenapa ya? Apa ada maunya?

Salsa lebih memilih untuk diam. Lalu dia gulingkan tubuhnya membelakangi mereka bertiga. Kepalanya semakin pusing jika memikirkan hal itu.

"Mendingan lo bertiga keluar deh. Gue mau tidur", pinta Salsa.

"Mau tidur sama gue gak?", tawar Bayu tentu hanya untuk menggoda Salsa.

"GOBLOK", Dandi menyambar kepala Bayu.
"Udah ayo keluar. Kita nonton film di kamar sebelah", ajak Dandi.

"Kamar siapa eh? Ngawur lo", tanya Candra.

"Kamar gue dulu", jawab Dandi. Lalu ketiganya keluar, menuju kamar sebelah.

___

"Oi", Salsa membuka matanya perlahan saat mendengar suara menginterupsinya. Ternyata itu Juna. "Ngapain lo ke sini?", tanya Salsa bingung.

"Udah ada janji sama teman-teman gue. Kenapa emangnya? Ga boleh?".

"Ck, fitnah aja lo", Salsa mendorong lengan kekar Juna.
"Tadi tuh, katanya lo gak bisa ke sini. Karena kepala lo sakit", Salsa mencoba bangkit dari posisi tidurnya. Dia ingin duduk.

"Eh eh, pelan-pelan. Sini gue bantu", Juna menyanggah lengan Salsa, dan Salsa menjadikan lengan Juna sebagai tumpuan. Setelah Salsa duduk, Juna kembali melanjutkan topiknya. "Kata siapa, kepala gue sakit?".

ARJUNA [TERBIT DI GLORIOUS PUBLISHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang