29 | P e n o l a k a n

791 55 5
                                    

*******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*******

*************

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*************

"Gue bingung gimana caranya supaya gue bisa tahu semua rahasia yang disembunyikan Alana." Riko menghela nafas panjang dan menyerup frappuccinonya.

"Gue juga ga tahu, jadi kenapa lo ajak gue buat kerjasama?" Vano menatap Riko dengan bingung. Padahal kalau dipikir ia samasekali tidak punya pikiran untuk mencari tahu tentang rahasia Alana. Kalau mungkin ia ikut serta dalam rencana ini, mungkin dia hanya akan membuat Riko kesusahan.

"Gue ajak lo karna kita berpikiran yang sama. Sama-sama curiga dengan cewek asing yang mirip sama Alana." Jawab Riko. "Tapi sebenarnya Prilly tahu semuanya." Sambungnya.

"Kenapa lo ga coba kerjasama dengan Prilly saja?"

Riko menggeleng.

-F l a s h b a c k O n-

"Lo harus bantuin gue." Ucap Riko begitu sudah berdiri tepat di hadapan Prilly.

Prilly tertawa pelan seraya menertawakan permintaan Riko.
"Bantu lo? Untuk apa?" Tanyanya.

"Dengar. Hanya lo satu-satunya harapan supaya gue bisa tahu semuanya." Ujar Riko.

"Menurut lo gue mau gitu bantuin lo? Dengan segampang itu lo minta bantuan di gue sedangkan gue ga pernah bisa dapat apa yang gue mau." Jawab Prilly.

Riko menghela nafas kasar.
"Oke fine. Lo mau apa dari gue?"

Prilly tersenyum penuh arti.
"Simple, Bikin Alzetta balik lagi ke gue."

Riko tersenyum.
"Gue ga setuju."

"Kenapa? Lagian permintaan gue gampang banget kok." Ujar Prilly.

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang