Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
******
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
*********
Alana memarkirkan mobil tepat di depan pintu utama rumah mewah itu. Ia keluar dari mobil dan berjalan masuk ke rumah —tepatnya rumah orangtua angkatnya.
Di ruang santai, terdapat saudara angkatnya. Jason.
"Jason?" Sapa Alana yang sudah berdiri tepat dibelakang cowok itu. Jason berbalik keasal suara dan tersenyum begitu melihat Alana. Ia berdiri dan mereka berpelukan untuk meredakan rasa rindunya.
"I miss you princess," ucap Jason di sela pelukannya.
Alana mengangguk dan tersenyum. Akhirnya acara peluk-pelukan usai. "Mom and dad kemana?" Tanya Alana. Sudah beberapa hari ia tak pulang ke rumah duanya ini.
"Mereka lagi ke kantor. Ntar kita makan siang sama-sama," jawab Jason sementara Alana hanya mengangguk.
Alana dan Jason duduk disofa. Alana melirik Jason yang tengah fokus ke layar tv. "Lo kapan balik kesini?" Tanya Alana.
"Kemarin. Tapi gue tibanya malam," jawab Jason yang masih fokus menatap layar tv. "Kenapa ga bilang sih biar gue jemput," umpat Alana kesal.
"Gapapa sayang, lagian sekarang kita ketemu kan? Ngomong-ngomong gimana sekolahnya?" Jason sudah merubah posisi duduknya menjadi berhadapan dengan Alana.
"Biasa saja. Lebih tepatnya MEMBOSANKAN." Jawab Alana.
Jason tertawa. Dia akui sifat Alana yang dulu sangat bertolak belakang dengan yang sekarang. Setelah putus dengan mantannya, Alana lebih menutup dirinya di orang. Jason bahkan bingung dengan adiknya itu.
"Lana sudah punya pacar?" Pertanyaan itu sukses membuat Alana melotot menatap Jason yang tengah menyengir. "Ngapain tanya yang begituan?" Tanya Alana balik.
"Ayolah, mana mungkin adik gue yang secantik kayak Lana belum punya pacar?" Goda Jason. Alana menatap intens Jason yang tengah menatapnya juga. Seakan tau kalau Jason sedang mengejeknya karna ia belum bisa moveon dari mantan pacarnya. Tapi itu bohong.
