19 | J a d i a n (?)

904 68 1
                                    

*******

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

*******

***********

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

***********

Alana berjalan pelan menghampiri Alzetta yang tengah menunggunya di mobil. Sesampainya di depan mobil, Alana terdiam mengamati pergerakan Alzetta yang keluar dari mobil.

"Yuk ikut gue." Ajaknya.

"Ga. Hari ini gue di jemput kak Renggo." Bohong Alana. Ia bahkan belum menelpon Renggo.

"Gue pengen ngomong serius sama lo Lan." Ucap Alzetta.

"Ya kalau mau ngomong, ngomong aja sekarang. Simple kan?" Balas Alana yang membuat Alzetta menghela nafas panjang.

Memang susah jika berdebat dengan Alana yang selalu saja punya seribu balasan.

"G-gue tahu ini ga sopan menurut lo. Tapi tolong maafin gue." Tanpa aba-aba Alzetta langsung mengangkat tubuh Alana yang tengah meronta.

"Lo apa-apaan sih?! Turunin gue ga!?" Ucap Alana kesal.

Alzetta tidak menggubris dan memasukan Alana ke dalam mobil.

• • •

"Gue udah bilang kalau gue ga mau jalan sama lo. Ngapain maksa sih!?" Cerocos Alana kesal begitu mobil Alzetta tiba di tujuan. Sekarang Alzetta membawanya ke taman.

"Daripada lo cerewet kan, yaudah gue gendong aja." Balas Alzetta yang membuat lagi-lagi Alana menggeram kesal. Kalau saja tubuh cowok itu sama besar seperti dirinya, sudah ia sobekin wajah ganteng Alzetta.

"Ayo turun." Alana kembali tersadar dari lamunannya begitu melihat Alzetta keluar dari mobil.

Dengan lemas Alana keluar dari mobil dan mengekori Alzetta dari belakang. Bodoamatlah ya,
B O D O A M A T !

Alzetta berhenti melangkah begitu sudah sampai di kali yang waktu itu dia pernah membawa Alana kesini.

"Kita ngapain sih kesini? Gue kan capek. Mana gue ngantuk lagi!" Ujar Alan kesal.

HopeDär berättelser lever. Upptäck nu