24. Carnyx

13.1K 1.2K 506
                                    

carnyx / cərnyx

War horn. The sounds of war.

.

.

.

.

.

.

Just short update

Maafkan daku yang menghilang bagaikan bang toyib

Dangdutan dulu sini biar aku rajin update

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Secara gambaran besar, Jungkook paham betul profesi Arthur berbahaya. Tapi jika ditarik jadi detail-detail kecil yang butuh ketelitian ekstrem dan nyaris tidak masuk akal seperti ini... Jungkook siap angkat tangan sambil genggam bendera putih.

Ia mana tahu hal sesepele celana dalam bayi bisa berimbas jadi pertengkaran rumah tangga. Satu waktu Arthur mengiriminya pesan dan memintanya datang ke rumah lama mereka. Beberapa jam kemudian pria itu menyusulnya disana dengan tampang garang, tidak pakai basa-basi busuk langsung meminta semua peralatan bayi dan buket bunga yang tengah dikagumi Jungkook untuk dibakar habis. Tanpa sisa. Tanpa ampun. Sampai ke helai-helai serbet mungil yang begitu cantik dan masih digantungi tag harga.

Demi satu alasan;

"Bukan aku yang mengirimnya."

"Ya, terus?! Kalau aku punya penggemar rahasia terus kenapa?! Tidak ada bom di dalamnya, tidak ada bau mesiu, tidak ada kawat, pisau, senjata— JANGAN YANG BIRU!"

"Jangan sisakan sehelai pun."

Jelas suara Arthur yang akan dituruti. James dan Julien cekatan membungkus semua peralatan bayi itu ke dalam satu plastik sampah hitam.

"Nurut saja, bird. Mana tahu ada reaktor Chernobyl disana."

"Diam, Shakespeare!"

Julien langsung bungkam dan mundur teratur sebelum nama sastrawan lain keluar dari mulut Jungkook.

Sebagai anak yang menghabiskan masa kecilnya serba kekurangan, hati Jungkook mencelos melihat semua pakaian baru dan harum itu diperlakukan seperti sampah. Jiwa miskinnya merintih.

"Kau kirim pesan minta aku datang kemari!"

Arthur sontak berpaling padanya, menatapnya lama, dari wajah turun ke tangan, tempat Jungkook meremas ponselnya sambil menahan amarah.

"Aku tidak memintamu datang kemari. Martin, ganti ponsel Birdie dengan yang baru. Hancurkan yang itu."

Jungkook tidak sempat protes saat ponselnya dirampas begitu saja.

Criminal Minds - BravenWhere stories live. Discover now