5. Benevolent

15.2K 1.6K 515
                                    

Benevolent /bɪˈnɛv(ə)l(ə)nt/

well meaning and kindly

.

.

.

.

.

.

.

Sesungguhnya diusir dengan cara yang sangat tidak ramah membuat Jungkook berpikir dua kali soal kembali ke rumah Arthur. Tapi ia membutuhkan uang itu. Dimana lagi bisa didapatnya dengan mudah $50 hanya dengan membersihkan rumah sederhana Arthur? Pria itu tidak hidup di istana, atau rumah megah seperti yang dibayangkannya dimiliki leader cartel selevel Arthur.

Walaupun hidup di rumah yang biasa saja, Jungkook yakin sekali Arthur menyimpan hartanya yang berlimpah di suatu tempat. Kalau tidak mana mungkin dia berani menggaji Jungkook sehari $50? Pelacur pun tidak dibayar semahal itu. Dan ini pekerjaan yang halal, tidak peduli dari mana Arthur mendapatkan uang untuk menggajinya, tapi Jungkook menghasilkannya dari cara yang halal. Karena itu Jungkook bertekad untuk meneguhkan dirinya... dan tetap menghasilkan uang dari bekerja disana.

Jadi Jungkook kembali lagi hari selanjutnya, hari minggu. Demi $50 itu. Tuhan pasti tahu Jungkook amat membutuhkannya jadi anak itu berdoa pada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk melindunginya.

Arthur tidak ada di rumah saat Jungkook datang pagi itu. Tapi pintu rumah tidak di kunci. Anak itu terbengong-bengong saat masuk dan mencari sapu pertama kali.

Apa pria itu tidak takut ada pencuri datang kemari dan merampok isi rumahnya? Betapa anehnya. Tapi mungkin itu kelakuan pria tua jaman sekarang. Lupa mengunci pintu rumah... beruntung sekali Arthur mempekerjakan Jungkook.

.

.

.

Berbeda dari hari sebelumnya. Jungkook menemukan banyak sampah makanan berserakan. Kulit-kulit kacang, debu rokok, dan tumpukan piring kotor. Padahal Arthur bilang tidak ada yang diizinkan datang kemari. Tapi semalam saja tempat ini seperti baru dikunjungi sekompi tentara. Anak itu menggerutu, tetap memulai kegiatan bersih-bersihnya. Hari ini diberi kesempatan untuk mengenali seluk beluk rumah Arthur lebih jelas lagi. Terlebih saat sang tuan rumah tidak berada di sana.

Rumah ini tampak agak remang-remang karena dinding-dindingnya dilapisi kayu jati. Lantai juga dipasangi ubin berwarna cokelat gelap. Khusus di bagian dapur lantai dilapisi oleh mahogani. Wastafel, kitchenset, meja makan, dan seluruh perabotan dibuat seperti benda peninggalan masa perang dunia. Gelap, antik, bau tua. Karpet yang digunakan di ruang tengah dan kamar berwarna gelap. Tanpa membuka jendela atau menyalakan lampu, suasana di dalam begitu gelap.

Dan rumah ini... seperti rumah manusia anti sosial yang tinggal di gunung-gunung. Di luar ada halaman luas. Lebih besar dibanding rumah ini sendiri. Di bagian kanan, kiri, dan belakang, semua adalah halaman. Ada banyak pot-pot tanaman. Tampak cukup terawat. Pagar di luar tinggi dijalari tanaman rambat. Ada empat pohon besar menyambut di gerbang utama. Jungkook agak khawatir ada setan bersemayam disana.

Rumah ini memang terlihat seperti rumah yang dihuni oleh orangtua. Kalau ia bisa menabung untuk rumah masa depannya, Jungkook berencana membangun rumah bertema futuristik. Ia lebih suka melihat banyak warna putih dan abu muda.

Arthur bahkan tidak punya garasi. Pria itu memarkir mobilnya begitu saja di sisi pohon besarnya. Dan Jungkook bisa melihat empat motor besar diparkir di halaman samping. Dilindungi oleh kanopi dan dilapisi oleh kain parasut. Diperlakukan seperti tidak akan ada seorangpun berniat datang merampok kemari.

Criminal Minds - BravenWhere stories live. Discover now