7. Reconcile

14.9K 1.6K 384
                                    

Reconcile /ˈrɛk(ə)nsʌɪl/

restore friendly relations between

.

.

.

.

.

.

Saat Jungkook pulang ke rumah Hoseok —karena tentu ia tidak punya tujuan lain dan tidak berhak kembali ke gereja— keluarga itu menerimanya kembali. Tidak dengan tanpa bertanya. Pertama-tama, ibu Jung ingin tahu kemana Jungkook menghilang selama 2 bulan. Selama itu. Jungkook ingin marah, apa Hoseok tidak memberi tahu isi pesannya? Tapi sebagian adalah kesalahannya. Ia berjanji untuk kembali setelah satu minggu. Sebaliknya, Jungkook malah tinggal di tempat lain dua bulan lamanya.

"Kau tidak beri tahu, eomma?"

"Sudah. Tapi eomma mau dengar langsung darimu!"

Jungkook berpaling pada Ibu Jung, merasa tidak enak, "Aku menjaga rumah orang, eomma. Bulan depan mungkin aku akan pindah dan sewa kost dekat sekolah."

"Tapi apa tidak sempat pulang sebentar? Eomma mengkhawatirkanmu, chagi. Jangan bicara soal kost, tinggal disini dulu sampai kau dapat pekerjaan yang baru."

Jungkook merasa tidak enak hati. Anak itu menunduk, lalu mendongak lagi menatap wanita paruh baya di depannya dengan senyum berat. Seandainya Ibu Jung tahu siapa yang memotong jari putra sulungnya...

"Jujur padaku. Apa kemarin kau pindah dengan sugar daddy-mu, Kookie?" Hoseok tidak berhenti menginterogasi, lebih parah dibanding Ibu Jung. Apalagi saat mereka hanya berdua di dalam kamar.

"What? Aku tidak punya sugar daddy!"

"Padahal aku berharap kau punya sugar daddy, itu terdengar lebih mudah daripada cari pekerjaan, Kookie!"

Jungkook memberengut, ingin menangis tapi terlalu malu. Apalagi saat Jinwook menatapnya dari jauh. Enggan mendekat pada awalnya, tapi saat tiba kesempatan dan tidak ada Hoseok atau Ibu Jung, pemuda itu menghampirinya. Masih ada dendam di wajahnya, Jungkook bisa melihatnya. Tapi ada sesuatu menahannya, mungkin ingatan soal malam itu, mencegahnya menyentuh Jungkook. Jungkook bisa melihat luka di tangannya sudah kering. Jinwook menutupi kejadian yang sesungguhnya. Penghuni rumah ini hanya tahu Jinwook kehilangan jari karena perkelahian seru di bar dekat St. Igos. Ibu Jung tidak senang, terlihat di wajahnya, tapi semua orang lebih mudah menerima dengan alasan seperti itu. Hoseok bahkan bercerita dengan menggebu-gebu, seperti potongan jari kakaknya menghilang tiba-tiba adalah jenis cerita yang seru untuk diumbar kemana-mana.

"Dia sudah bosan padamu?"

Jungkook hanya duduk di ranjangnya, menolak terlihat takut. Walau anak itu tetap was-was dan siap menyerang Jinwook kalau pemuda itu memutuskan untuk mencoba menyentuhnya lagi.

"Aku sedang ngambek padanya. Kenapa? Kau ingin bantu aku cepat-cepat baikan dengan pacarku? Coba saja, Jinwook. Coba saja."

"Orang dewasa gampang bosan pada anak-anak sepertimu. Apalagi yang punya tampang 'ber-uang' seperti itu. Habis manis sepah dibuang. "

"Jari tengahmu masih satu lagi, kan? Mau kehilangan dua-duanya?"

Jinwook menatapnya benci, tapi bibir pemuda itu kaku tidak bisa membalasnya. Ia melengos pergi sambil menggumamkan 'tidak tahu diri'.

Criminal Minds - BravenWhere stories live. Discover now