20. Praecursor ☕

Start from the beginning
                                        

Pak Adi buru-buru menyambut tangan Rama yang menggantung sedari tadi.

"Ramayana Krissandy. Panggil Rama saja, Pak. Jangan dipangil Sandy, nanti disangka politik praktis."

Pak Adi mengangguk kikuk. "Saya Nurhadi, Tuan."


"Sudah, Pak. Jangan didengar. Pak Adi istirahat saja." Arya menarik Rama sebelum membuat pak Adi yang sudah berumur itu tumbang karena ocehannya.

Rama mengikuti langkah Arya menapaki undakan tangga menuju pintu utama rumahnya. Lensa matanya membulat seketika begitu desain interior ruang tamu perpaduan modern-rustic dan gaya industrial terpampang di hadapannya.

Arya tersenyum bangga. "Bagaimana? Keren, kan?"

Rama mengangguk dengan mulut masih setengah terbuka. Tekadnya untuk tidak tertarik pada rumah kakaknya itu sirna seketika. "Tukaran rumah yuk, Kak!"

"Main tukar rumah seperti tukar uang kecil saja!"

Rama melangkah masuk sambil terus berdecak kagum. Setelah puas berkeliling ia menghempaskan dirinya di sofa sambil meringsut ke arah Arya.

"Kamu mau minum apa?"

"Nggak usah repot-repot, jus Buah Naga saja."

"Ini bukan Cafetaria, Rama!"

"Kalau begitu Kopi Luwak segar."

"Boleh, tapi beternak Luwak dulu, sana!"

Rama tertawa lepas. Arya tanpa sadar ikut terkikik.

"Kak ...," panggil Rama sambil menyandarkan kepalanya di bahu Arya.

"Apa?"

"Kenapa kamu menyembunyikan foto-foto keluargamu?"

"Bagaimana kamu tahu?" Arya terkesiap.

Rama menunjuk jejak-jejak bingkai foto yang membekas di dinding, matanya cukup jeli.

Arya menghela napas kemudian mengelus kepala Rama yang masih bersandar di bahunya. "Bukan keluargaku. Keluarga kita."

"Tidak usah menghiburku. Itu jelas-jelas ayahmu saja." Rama tersenyum kecut.

"Rama ...."

"Hm?"

"Kamu lelah?"

"Kenapa?"

"Aku ingin bicara serius. Tentang keluarga kita."

Rama langsung mengubah posisi menghadap pada Arya.

"Tapi sebelumnya jangan tersinggung."

"Oke."

"Aku sungguh-sungguh tidak ada maksud lain."

"Iya deh, katakan saja!"

Arya menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. "Ini tentang tes DNA-mu waktu itu."

Prescriptio☕  Where stories live. Discover now