Bagian 40 Cemburu Lelaki Dewasa 2

36K 2.2K 522
                                    

Duduh seneng kalo pasukan kucrit pada rajin vote, kan aku jadi rajin up juga hohoho

Selamat membaca!!!

MAAF LOM SEMPET BALES KOMEN SATU-SATU

TETEP VOMMENT YA...

1100 vote lagi ya..

***

Brummm!!

Elan menurunkan Dina di depan deretan gedung-gedung perkuliahan yang salah satunya menjadi lokasi tes istrinya. Sudah ada Bryan yang mesam mesem menyambut kedatangan sahabatnya. Ia berdiri melambaikan tangan mengkode posisinya di gazebo, yang tak lama kemudian duduk kembali kala Dina membalas lambaian tangannya.

"Aku parkir motor dulu ya.. Kamu tunggu di sini.."

"Ehh Kakak tidak usah!" Dina nampak keberatan, terlihat sekali ekspresinya melarang.

Elan melipat keningnya. Penasaran sekaligus curiga.

"Kenapa?"

"Malu Kakak! Itu kan banyak anak SMA juga."

"Kamu malu karena sudah punya suami atau malu karena punya suami aku?" Elan mengetes jawaban Dina.

"Ya pokoknya malu.." Dina melarikan bola matanya dari tatapan dingin Elan yang sedari tadi mencurigainya. Ia tahu Elan tak suka dengan sikapnya yang demikian. "Kebanyakan mereka kan belum menikah Kak. Aku?"

"Sayang.." Elan mengusap lengan istrinya. "Memangnya di dahi kamu ada stempel 'Istri Elan, jangan diganggu!', begitu?"

Dina menunduk menaikkan bibir bawahnya. Tak ada yang salah memang dari penuturan Elan. Hanya saja ia belum bisa menebak hal-hal luar biasa yang terkadang tanpa diduga Elan tunjukkan. Lelaki itu terlalu sering mengejutkan sedangkan ia ingin menikmati masa-masa terakhir bersama Bryan dan kawan-kawannya dengan caranya sendiri. Boleh dibilang ia sedang menuntut me time nya.

"Bukan begitu.." Dina memutar bibir mingkemnya. Berpikir keras untuk mencari alasan yang tak terkesan mengada-ada. "Kakak memakai setelan begini, terlalu apa ya, maksudnya aku ingin terlihat biasa saja. Aku ingin nampak biasa di antara mereka."

Elan mengamati wajah mengiba Dina penuh curiga. Tatapannya menajam lalu melengos tak mengizinkan.

"Boleh ya? Mau ya Kakak langsung berangkat kerja saja??" Dina meremas pergelangan tangan Elan. Memohon dengan menunjukkan kelemahan berpadu kelembutan. "Please.."

Mau tak mau Elan mengalah. Ia tak tega lalu memutuskan untuk menuruti istrinya yang merengek seolah tak berdaya.

"Okelah.. Kamu pulang jam berapa?" Tanya Elan.

"Belum tahu, paling sebentar saja, kan cuma melihat lokasi tesnya. Nanti aku mengantar Bryan mencari lokasi tes dia, terus setelah itu ke sekolah, ambil beberapa berkas persyaratan tes besok. Jadi nanti aku pulang naik ojek saja ya." Dina meminta persetujuan seraya tersenyum lega karena Elan mau memenuhi permintaannya.

"Benar tidak apa-apa? Tidak pusing lagi? Nanti ku jemput saja.."

"Jangan khawatir suamiku.. Nanti kalau aku pusing, aku tinggal telepon Kakak atau Kak Raka saja, bagaimana?" Dina menawarkan solusi.

Elan kembali mengalah dengan wajah jengah.

"Untung saja kamu sangat memuaskanku." Guman Elan seraya memakai kembali helmnya.

"Hah? Apah?? Coba bilang lagi!" Dina mengoyak lengan Elan karena samar-samar mendengar kalimat mesum suaminya.

Elan tersenyum jahil, mengangguk sembari memejamkan mata di balik helmnya, lalu pergi begitu saja menggantungkan pertanyaan Dina hingga gadis itu terkekeh sendiri, karena ia yakin betul Elan telah menggodanya dengan kalimatmesum, dan dengan bodohnya ia suka. Ia kemudian menghampiri Bryan.

REVENGE (SUDAH TERBIT) PART LENGKAP DI GOODNOVEL ATAU KARYAKARSA Donde viven las historias. Descúbrelo ahora