"Oh Oke lanjutkan!" Feli menopang kepalanya dan menunggu kelanjutan cerita Arlo.

"Nah kan mereka sama-sama suka kan, sejak saat itu mereka tuh jadi suka senyum-senyum sendiri di kelas kadang baik banget traktir makan di kantin atau bahkan traktir jajan di luar, dan suatu ketika Arvind bilang ke gue sama Vian kalau dia sayang sama Anya terus mau nembak Anya pas hari ulang tahun Anya, dan pas Arvind selesai cerita dan udah pergi, si Gaga dateng tuh.. dia juga cerita kalau dia suka sama Anya, dia juga mau nembak Anya pas ultah dia..."

"Lah terus gimana tuh? Kok barengan gitu? Nanti kalau mereka nembaknya di jam yang sama gimana?" Feli jadi membayangkan cerita Arlo itu.

"Nah pas jam 00.00 di hari ultahnya Anya, niatnya Arvind mau nembak Anya di rumahnya, Gaga juga sama. Tapi pas itu Arvind ternyata bangun kesiangan, akhirnya yang nembak Anya duluan itu Gaga, dan diterima sama Anya karena Anya katanya juga sayang sama Gaga. Sementara Arvind, dia kan kesiangan, berangkat sekolah itu jam 9 kalau enggak salah... lupa gue. Kan setengah jam lagi kan istirahat, dia cabut lagi tuh ke sekolahnya Anya, trus kasih kejutan gitu, sama nembak Anya, dan diterima juga tuh sama Anya..."

"Fakk... anjir..."

"Gila kan si Anya! Gaga sama Arvind tuh enggak tahu kalau mereka diduaiin, padahal mereka jadian itu sampe 4 bulan lamanya loh... baru kebongkar pas Arvind bikin story sama Anya tapi lewat HP gue, karena waktu itu HP gue ketuker sama HP Arvind soalnya warnanya sama..." Arlo menjelaskan panjang lebar.

"Lah emang pas bikin story sama Anya di HP Anya atau Arvind atau Gaga pada enggak tahu?"

"Kontak Arvind di kecualikan di Hp Gaga, dan kontaknya Gaga juga dikecualikan di Hp Arvind, dan semua itu yang setting Anyanya sendiri."

"Gila tuh cewek! Gue kira dia baik." Feli menyesal bisa berteman dengan orang seperti itu.

"Maaf Mas Mbak... ini pesanannya." Penjual itu memberikan pesanan Feli dan Arlo.

"Makasih Bang."
"Makasih mas."

"Lanjutin lagi Loo.."

"Sampai mana tadi ya, oh pas ketahuan itu berpapasan sama Arvind yang udah pindah ke SMA Pancasila karena ortunya pindah rumah. Gaga nyamperin Arvind tuh ke sekolah barunya itu, kejadiannya persis kayak tadi... cuma bedanya dulu Gaga dateng sendirian, nah dia ngehajar Arvind habis-habisan tuh... dan mulai saat itu baik Arvind dan Gaga mutusin Anya walaupun mereka masih sayang Anya aslinya...beberapa hari kemudian ada kabar kalau Gaga udah jadian sama Adira dan Arvind jadian sama Kiara... katanya sih mereka pacaran sama dua cewek itu karena buat pelampiasan doang sih...trus pas mereka bosen mereka putusin seenaknya dengan alasan mereka bosen... trus ganti cewek berkali-kali... sampai Gaga balik lagi ke Adira dan Gaga denger kabar kalau Lo jadian sama Arvind... jelas Gaga was-was lah takut lo dimainin doang sama Arvind... nah itu sebabnya Gaga posesifin lo dibanding Adira saat itu."

"Mereka marahan? Tapi kok pas awal gue lihat Arvind sama Gaga baik-baik aja ya?" Feli bingung.

"Mereka aslinya baik-baik aja enggak marahan, cuma kalau urusan cewek udah beda lagi.." jelas Arlo.

"Bentar ah gue mau makan es krim gue dulu..." Arlo lelah ngoceh panjang lebar seperti itu.

"Yaudah dimakan gih.." Feli pun ikut memakn gelatonya sambil mikirin Arvind dan Gaga.

○○○

Di tempat lain, Arvind dan Gaga sudah duduk di hadapan kepala sekolah SMA Pancasila.

Mereka dibawa ke ruangan kepala sekolah karena pada saat berjalan ke ruang BK mereka masih tetap saja berkelahi. Dan hal itu membuat kepala sekolah harus turun tangan menghadapi tingkah mereka.

"Arvind Bintang Prasaja dan Saga Morgan. Kalian kenapa berantem lagi hm?" Tanya kepala sekolah itu santai sembari meminum kopinya.

Arvind dan Gaga sama-sama membuang mukanya.

"Kalian berantem karena cewek lagi iya? Pacaran sama satu cewek lagi?" Tanya kepala sekolah itu. Arvind dan Gaga pun tetap tak mau menjawab.

"Kan presentase cewek didunia sekarang lebih banyak dari cowok kenapa kalian masih aja suka sama satu cewek yang sama huh? Carilah yang lain... masih banyak yang lebih cantik..." kepala sekolah itu mengeluarkan dua buah surat dari lacinya. Lalu menyerahkannya kepada Arvind dan juga Gaga.

"Kasih itu ke orang tua kalian, saya mau besok orang tua kalian bisa datang ke sini. Dan buat kamu Gaga, jangan suka bolos sekolah mulu ya... bentar lagi lulus kok jadi manfaatkan waktu kalian baik-baik... jangan berantem mulu... dan buat kamu Arvind... kamu setelah ini bisa kembali ke kelas kamu, kamu juga harus belajar bentar lagi UN."

"Yasudah kamu bisa kembali ke kelas Vind dan kamu kembali ke sekolah kamu Gaga..."

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Gaga bangkit dari kursinya.
"Permisi." Kata Gaga yang asal ambil surat itu dan pergi meninggalkan ruang kepala sekolah.

Sedangkan Arvind tidak mengatakan sepatah kata apapun, sembari keluar ruangan setelah Gaga.

Di luar ruangan, sudah ada Vian dan Anya yang menunggu mereka.

"Ayo balik!" Ajak Gaga kepada Vian.

"Eh udah selesai Ga?" Vian bangkit dari tempat duduknya, kemudian pergi dari sana bersama Gaga.

Sedangkan Arvind, ia malah asal jalan saja dan tidak menghiraukan kehadiran Anya disana.

"Vind lo gapapa kan? Muka lo gue obatin ya... sumpah itu parah banget..." Anya masih saja memberikan perhatian lebihnya kepada Arvind.

"Gausah! Gak perlu!" Arvind berjalan menuju kelasnya.

"Tapi Vind itu parah beneran, nanti bisa infeksi... gue ambil obat dulu ya di uks nanti gue ke kelas lo ..." Anya pun pergi menuju UKS, namun Arvind tidak peduli akan hal itu.

○○○

"Eh Fel seriusan nih lo tetep mau ke rumah Arvind aja? Enggak ke rumah lo?" Tanya Arlo saat mereka sudah berada di depan rumah Arvind.

"Heem, gue turun di sini aja. Makasih ya udah nganterin gue.." Feli bersiap-siap untuk turun dari mobil.

"Oke kalau itu mau lo, oh ya Fel nyar kalau lo butuh sesuatu lo bisa hubungi gue." Kata Arlo tulus.

"Hm, iya makasih ya Loo.."

Arlo tersenyum dan mengangguk.
"Sama-sama Fel."

"Duluan ya Loo..." Feli keluar dari mobil Arlo. Setelah itu ia menutup kembali pintu mobil Arlo.

"Yaudah gue masuk ya Loo.." Feli sepertinya menyembunyikan sesuatu dari Arlo tapi Arlo tak mau ikut campur lebih dalam lagi.

"Oke, gue cabut ya Fel, Bye!" Kemudian Arlo pun melajukan mobilnya.

Beberapa meter dari rumah Arvind, Arlo melihat Arvind yang baru saja pulang dari sekolah.

Ia menghentikan motor Arvind di pinggir jalan, lalu ia keluar dari mobil untuk menemui Arvind.

BUGHH...

"Kalau lo emang tulus sama Feli jangan pernah mainin hati dia!" Arlo asal memukul Arvind. Dan membuatnya tersungkur di tanah.

"Anjir... lo sama aja kaya Gaga! Bangsat!" Arvind sangat kesal karena tak ada yang membelanya, semuanya berpihak ke Gaga.

"Kalau emang lo gak serius sama dia mending lo udahan aja sama dia bro! Tapi gue tetep berharapnya lo anggep pernikahan itu cukup sekali seumur hidup sih... gue cabut."Arlo kembali masuk kedalam mobilnya, dan pergi meninggalkan Arvind yang masih disana dengan pikiran kacaunya.

○○○

To be continue


Revisi : 29/10/2020

 Perjodohan Where stories live. Discover now