13. Kacamata

6.9K 465 11
                                    

'Kamu itu seperti dua jiwa yang berada di dalam satu raga. Terkadang membuatku kecewa hingga ingat segalanya lalu membuatku bahagia hingga lupa segalanya'

~Ghevira Aulia Giska~

***

Kringg... kringg...

Bell istirahat berbunyi nyaring diseluruh penjuru kelas, membuat semua murid membereskan perlengkapan sekolahnya lalu pergi dari kelas yang mulai sepi.

Tapi, berbeda dengan Vira. Ia masih saja diam di tempat duduknya rasanya sangat malas untuk istirahat kali ini, apalagi Yasmine yang sedang kumpul OSIS membuat Vira semakin bosan.

Sejurus dari itu datang seseorang dengan berlari kecil menuju bangkunya. Vira yang hanya dapat melihat siluet seorang perempuan itu mencoba memicingkan matanya agar dapat melihatnya dengan jelas.

"Hai!" sapa Putry disusul senyum manis dari bibir tebalnya.

Dio menoleh sekilas lalu tersenyum singkat sebagai jawaban.

Vira yang dapat melihat senyuman muncul dari paras tampan Dio langsung memalingkan pandangannya. Rasanya agak sedikit kecewa, apalagi yang diberikan senyuman singkat itu adalah perempuan tadi pagi.

"Istirahat bareng, yuk!" ajak Putry langsung memegang lengan kokoh milik Dio dengan erat.

Vira yang melihatnya pun bergidik ngeri, selama pacaran ini ia tak pernah melakukan hal seperti itu, apalagi memegang lengan kokoh Dio di tempat seperti ini. Rasanya begitu mustahil.

"Adegan macam apa ini?!" tanya Brian terkejut ketika melihat Putry masih erat memegang lengan Dio.

Dio yang baru tersadar pun langsung memerintah Putry agar segera menjauh darinya.

Putry melepas cekalannya, lalu ia menatap keempat sahabat Dio yang masih berada di dalam kelas dengan aktifitas yang berbeda-beda.

"Gue mau istirahat bareng Dio. Jadi, boleh nggak kalo gue pinjem dulu?" tanyanya menatap mereka silih berganti.

"Minta izin aja tuh sama pacarnya, bukan sama kita!" cerca Azhar langsung membuat Vira menoleh padanya.

"Pacarnya mana?"

"Ini!"

Candra menunjuk Vira yang sedang fokus membaca buku. Padahal sebenarnya ia hanya mengalihkan pandangan agar tidak melihat adegan cringe antara Putry dan juga Dio.

"Hai! Nama lo siapa?" tanya Putry lalu mengulurkan tangan mulusnya.

"Ghe-vira."

Jawabnya agak canggung, Vira memang selalu minder jika harus memperkenalkan diri, apalagi namanya yang terkesan bagus dan sangat bertolak belakang dengan penampilannya.

"Gue, Putry."

"Eh, boleh kan kalo gue pinjem pacar lo?" sambung Putry dengan menatap Dio sekilas.

"Ambil aja." jawab Vira sambil tersenyum manis lalu dirinya kembali membuka buku novel fiksinya itu.

Dio yang mendengar jawaban singkat dari Vira itu hanya diam. Ia kira Vira akan cemburu lalu melarangnya untuk pergi bersama Putry. Tapi, ternyata? Vira malah terlihat acuh seolah Dio memang bukan siapa-siapa baginya.

"Okey, nanti gue balikin!"

Putry tersenyum lalu menarik lengan Dio untuk mengajak pergi darisana lalu disusul keempat sahabatnya dan meninggalkan Vira dengan beberapa siswa rajin yang sedang mengerjakan tugas.

Cupu vs Troublemaker [REVISI]Where stories live. Discover now