"Iya dek lu cakep banget," bang Kevan menambahkan.

"Baru nyadar lo punya adek secantik gue," sahut Nata dengan nada yang sombong.

"Sudah-sudah, ayo, kita berangkat sudah jam 7," ucap William.

Mereka membawa 2 mobil. Mobil Audi R8 dipakai oleh William dan Ashley, sedangkan Nata dan abangnya memakai mobil Porsche Mission E milik bang Kevan.

🍃🍃🍃

Keluarga Remington telah sampai di restaurant tempat mereka makan malam. Mereka masuk ke dalam restaurant dan disambut oleh seorang pelayan yang menanyakan atas nama siapa pesanan tempatnya.

"William Remington," ucap papa Nata.

"Mari saya antar," ucap pelayan tadi sambil menunjukan jalannya. "Disana tuan," pelayan tadi menunjuk sebuah tempat VIP yang biasanya diisi oleh orang-orang penting.

Ashley mengikuti arah pandang pelayan tersebut dan melihat Ivy yang sedang bercengkrama dengan sang suami.

"Terimakasih," ucap William kepada pelayan tadi.

"Ivy!" Panggil Ashley kepada Ivy yang sedang bercengkrama dengan sang suami langsung menoleh ke sumber suara.

Ivy berdiri dan langsung menghampiri Ashley kemudian mereka salaman ala ibu-ibu dan cipika-cipiki biasa karena sudah lama tidak bertemu.

"Ashley ya ampun makin cantik aja lo," ucap Ivy. Lalu Ivy melirik perempuan yang berada dibelakang Ashley kemudian berkata...

"Pasti ini Natasha ya, cantik banget kamu nak. Terakhir tante liat kamu waktu kamu masih SMP."

"Makasih tante, tante juga cantik kok," balas Natasha sambil tersenyum ramah.

"Ah bisa aja kamu ini, ayo silahkan duduk," ucap Ivy mempersilahkan keluarga Remington duduk.

Pembicaraan didominasi dengan bernostalgia masa SMA para orang tua. Sedangkan Natasha, Kevan dan Kevin hanya menyimak perbicaraan.

"Nah itu anak tante baru aja dateng," Kata Ivy sambil menunjuk ke seseorang yang baru saja masuk bersama anak kecil, yaitu adiknya sendiri. Mereka semua langsung menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Ivy.

Anjir itu kan Daniel kenapa dia ada disini  batin Natasha

"Maaf semuanya saya telat tadi macet pas di jalan," ucap Daniel dengan ramah sambil tersenyum tipis.

Natasha terkesima melihat senyum Daniel, walaupun senyum itu hanya tipis. Selama ini dia hanya melihat wajah datar Daniel yang selalu ditampilkan sehari-hari saat berada di sekolah. Namun Natasha langsung tersadar dari lamunannya tersebut.

Ih apa sih gua kenapa bengong sambil ngeliatin Daniel sih aduh tengsin banget nih gue semoga gak ada yang liat  batin Natasha.

Kemudian Daniel duduk dengan tenang di depan Natasha. Dan mereka memulai makan malam mereka dengan tenang. Sambil sedikit pembicaraan tentang bisnis oleh masing-masing kepala keluarga.

"Berhubung semuanya sudah berkumpul disini sebenarnya ada yang mau ayah dan Om David bicarakan kepada kalian semua" kata William. Nada bicara William berubah menjadi serius. Natasha, Kevan dan Kevin menatap William dan David bingung sedangkan Daniel hanya menatap datar William dan David.

"Kami akan menjodohkan Natasha dengan Daniel."

Sontak Natasha dan Daniel kaget dengan apa yang disampaikan oleh William. Namun buru-buru Daniel langsung merubah ekspresi wajahnya menjadi datar lagi. Baru saja Natasha ingin protes tapi Ashley menyela ucapan Natasha.

"Kami menjodohkan kalian karena kami dulu punya perjanjian jika dari kita mempunyai anak laki-laki dan perempuan yang seumuran akan kami jodohkan. Maka dengan itu kami menjodohkan kamu Natasha dengan Daniel."

"Ma, emangnya masih jaman ya jodoh-jodohan. Sekarang kan sudah jaman modern bukan jaman siti nurbaya lagi," ucap Natasha dengan wajah memerah menahan amarah. Jujur sebenarnya Natasha belum siap untuk menikah muda apalagi umurnya baru 18 tahun. Natasha masih mau menikmati masa mudanya. Natasha masih mau kuliah, mau menjadi orang yang sukses dulu baru menikah.

Natasha berdiri lalu keluar tanpa mengucapkan sepatah kata lagi. Kevan yang ingin menyusul Natasha tetapi Daniel langsung menahannya. "Biar gue aja yang nyusul Natasha," kata Daniel sambil menatap Kevan.

Daniel pun meninggalkan meja tempat mereka makan lalu menyusul Natasha. Daniel menemukan Natasha yang sedang duduk di bangku taman yang berada di belakang restaurant tersebut dan Daniel langsung menghampirinya lalu duduk di samping Natasha.

"Lo terima?" Tanya Daniel datar tanpa melihat kearah Natasha.

"Nggak tau, gue gak mau nikah sama lo apalagi lo orangnya datar gitu mana bisa gua hidup sama lo yang ada gue mati muda," balas Natasha yang masih diliputi rasa amarah, terkejut dan juga bingung.

"Tapi gue gak bisa menolak keinginan ayah sama bunda. Karena gue yakin mereka pasti udah mikirin baik buruknya perjodohan ini kedepannya bakal kayak gimana," tambah Natasha. Dia menoleh kearah anak laki-laki di sampingnya —Daniel. "Lo gimana?" Tanya Natasha. Anak itu menghelas nafas. "Gue bakal terima, toh walaupun gue nolak juga keputusan mama sama papa gak bisa gue bantah juga," jawab Daniel dengan santainya.

Mendengar jawaban Daniel yang begitu santai membuat Natasha menghela nafas panjang. "Jadi gue harus banget nih nikah sama lo?" Tanya Natasha dengan pelan. Daniel pun mengangguk lalu berdiri dari duduknya. "Ayo ke dalam," kata Daniel sambil mengulurkan tangan ke Natasha.

Natasha menatap uluran tangan tersebut sebentar lalu ia menerima uluran tersebut dan masuk kedalam restaurant dengan bergandengan tangan.

Dengan berat hati Natasha mau tidak mau harus menerima perjodohan yang menurutnya tidak masuk akal ini.

🍃🍃🍃

Tbc

Terima kasih yang sudah membaca!❤️
Don't forget to vote⭐️ and comment 💭 ya guyss

Love, Nara.

DANATAWhere stories live. Discover now