Part 34 - The Prom part 2 (End)

1.9K 74 20
                                    

Wisnu memperhatikan Tiyas yang berbicara dengan Nia dari jauh dan mencoba mengingat bagaimana semua ini dimulai. Nia adalah pacar pertama Wisnu tapi entah kenapa seiring berjalannya waktu perasaannya pada Nia berubah. Ia masih menyayangi Nia, seperti Nia adalah Ifa adiknya yang harus ia jaga. Mungkin dari awal Wisnu memang tidak cinta, tapi rasa sayang yang Wisnu sendiri salah artikan. Dengan Tiyas semuanya berbeda. Hidupnya memiliki warna dan makna. Tiyas yang selalu bergerak dinamis, lugas dalam berkata-kata dan berani membuat hatinya tertambat dan tidak bisa kemana-mana.

Tiyas cantik karena kepribadiannya yang kuat, yang akhirnya membuat Wisnu tidak pernah bosan menatapnya seperti hari ini. Entahlah, mungkin ia memang masih SMA. Tapi Wisnu yakin perasaannya untuk Tiyas dalam dan kuat. Wisnu tahu karena ketika ia bersama Tiyas ia berhenti mencari. Rasanya semua bagian dirinya sudah lengkap.

"Serius banget kayaknya sama Nia?" Wisnu berbisik.

"Ga perlu tahu urusan perempuan."

"Aku cemburu malam ini karena Dara dan Nia duluan yang peluk kamu."

"Ya udah nanti aku peluk Dimas sama Ferdi juga abis ini." Tiyas berbisik usil.

"Awas aja kalau berani." Wisnu menggenggam tangan Tiyas erat.

Acara berlangsung dengan lancar. Lagu untuk berdansa sudah mulai diputar. Kursi-kursi juga sudah dipinggirkan. Mereka mulai berdansa lembut dengan pasangannya masing-masing.

"Sayang, kaki kamu sakit ya?" Wisnu berdansa dengan Tiyas dan memegang pinggang Tiyas sopan.

"Sedikit." Tiyas berbohong.

"Mau ganti sepatu?"

"Kalau aku ga pake heels ga bisa sejajar sama kamu. Ga bisa lihat mata kamu kayak sekarang."

Wisnu tersenyum. "Bisa. Nanti aku ajarin caranya. Sebentar tunggu disini." Wisnu menarik Tiyas duduk di pinggir ruangan dan mengambilkan sepatu kets Tiyas yang sebelumnya dititipkan. Lalu tanpa merasa risih atau sungkan ia berjongkok dihadapan Tiyas dan memakaikan sepatu ketsnya.

"Wisnu, aku pake sendiri aja. Ga enak pada ngeliatin." Wajah Tiyas memerah karena perlakuan manis Wisnu.

"Udah kok. Udah selesai. Yuk...aku ajarin caranya." Wisnu kembali membimbingnya ke lantai dansa tepat ketika lagu JOE- No one else come close dimainkan. "Injak kaki aku."

"Gimana? Injak kaki kamu? Kamu sakit nanti Nu."

"I insist." Wisnu memegang pinggang Tiyas dan mengangkatnya hingga kaki Tiyas menginjak kaki WIsnu.

"Nu, kamu ga sakit apa?" Kaki Tiyas berjinjit di kaki Wisnu dan tangannya melingkari pundak Wisnu. "Sepatu kamu rusak dong."

"Siapa perduli Tiyas." Wisnu tertawa kecil. "Lagian resiko lah punya pacar pendek, untung kurus jadi enteng."

"Ih nyebelin. Kamu tuh yang tingginya abnormal."

"I'm the happiest person alive tonight." Wisnu menatap Tiyas dalam. "Lagunya pas banget lagi. No one else come close to you...No one makes me feel the way you do." Wisnu bernyanyi lirih.

"Kamu tahu lagu ini?"

"Rani bilang kamu suka lagu ini. Terus aku bergerilya masukkin lagu ini di playlist prom ke Jenny si sekertaris OSIS pengganti kamu itu. And she agreed."

"Wow, usahanya luar biasa." Tiyas tersenyum. "You know what? I'm the luckiest woman tonight and the happiest one also." Tiyas melanjutkan sambil berlama-lama menikmati wajah Wisnu . 

"I love you Wisnu Putra Adhyaksa."

"Hei gombal itu tugas aku." 

Tiyas tertawa kecil. Aura mereka yang kuat membuat mereka diperhatikan oleh pasangan yang lain, sekalipun mereka tidak sadar. Setelah berdansa dua lagu Wisnu berinisiatif mengambilkan minuman untuk gadisnya.

Danar dengan setelan jas hitam menghampiri Tiyas yang berdiri di pinggir ruangan menunggu Wisnu.

"Hi Ti. Sepatu lo keren banget. Gue lebih suka yang itu daripada yang sebelumnya." Danar berujar disambut dengan tawa Tiyas.

"Dateng sama siapa Nar?"

"Itu pacar gue yang cemburuan. Aji." Danar menggerakan kepalanya kearah Aji diseberang ruangan.

Tiyas tertawa lagi menanggapi kekonyolan Danar.

"Enjoy the night Ti. Lo cantik banget malam ini. Gue rasa gue bukan cowok pertama yang bilang kan?" Danar diam. "Duluan ya, Wisnu udah pasang tampang gahar diseberang tuh." Danar tersenyum dan berlalu pergi.

"Baru ditinggal sebentar udah ada yang nemenin aja." Wisnu sudah berada di samping Tiyas lagi membawa gelas berisi soda untuk Tiyas. "Seru banget ngobrolnya sama Danar sampe ketawa-tawa gitu."

"Danar itu konyol banget abisnya. Wisnu, jangan bilang kamu cemburu deh sama Danar. Aku baru aja bilang I love you sama kamu, terus kamu masih cemburu?" Tiyas berbisik disamping Wisnu.

"Bilang apa?" Wajah Wisnu berubah jenaka.

Tiyas yang sadar Wisnu sedang meledek langsung tertawa. "Pacar nyebelin dasar."

Seluruh siswa kelas 3 SMA 1 sangat menikmati keseluruhan acara malam ini. Sampai tiba lagu terakhir setelah mereka selesai berdansa. Mereka masih berdiri di lantai dansa dan mata mereka tertuju pada layar besar di panggung yang memutarkan flash back kejadian-kejadian di sekolah dulu. Lagu Graduation mengiringi potongan-potongan semua memori mereka di SMA. Raymond merangkul Rani lembut dan Rani merangkul Tiyas, kemudian ada Wisnu, Dimas, Dara, Ferdi disebelahnya. They sing together like they never before.

Graduation by Vitamin C

And so we talked all night about the rest of our lives
Where we're gonna be when we turn twenty five
I keep thinking times will never change
Keep on thinking things will always be the same
But when we leave this year, we won't be coming back
No more hanging out 'cause we're on a different track
And if you got something that you need to say
You better say it right now 'cause you don't have another day

Cause we're moving on and we can't slow down
These memories are playing like a film without sound
And I keep thinking of that night in June
I didn't know much of love
But it came too soon
And there was me and you
And then we got real cool
Stay at home talking on the telephone with me
We'd get so excited, we'd get so scared
Laughing at ourselves thinking life's not fair
And this is how it feels

As we go on
We remember
All the times we
Had together
And as our lives change
Come whatever
We will still be
Friends forever

Just another High school Story [Completed]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ