Part 26 - When I'm with you

545 49 0
                                    

Hai-Hai semuaa.

Okey, pengakuan. Kayaknya gue jatuh cinta sama Tiyas dan Wisnu. Jadi gue suka banget nulis soal mereka berdua. Jadi mohon maaf kalau buat kalian bagian Tiyas-Wisnu suka lebih panjang dan pake perasaan banget. Soalnya penulisnya emang pake perasaan banget. Hahahaha...malah gue yang baper deh. Anyway, bab ini sebenernya mau di skip juga ga apa-apa. Cuma mau iseng menjabarkan soal pengalaman Tiyas sehari di rumah Wisnu. Kan jarang-jarang lihat Wisnu berantakan dan manja-manja sama Tiyas dirumahnya. Enjoy !

_____________________________________________________________________________

Tiyas menarik Wisnu ke lantai bawah, tapi Wisnu tidak mau beranjak dari tempatnya.

"Aku tunggu dibawah ya, kamu mandi dulu deh. Bau tau." Tiyas berbalik badan ingin menuju tangga tapi dihentikan oleh Wisnu.

"Eh jangan sini aja. Kamu tunggu di kamar aku, aku mandi di luar."

"Ga mau ah, nanti dikunciin lagi. Bahaya tegangan tinggi."

"Kok tahu?" Wisnu tersenyum jenaka yang disambut wajah sebal Tiyas.

"Nggak Ti, janji deh aku ga ngapa-ngapain. Kapan lagi kamu kesini." Wisnu mendorong bahu Tiyas dari belakang untuk masuk ke kamarnya. Setelah itu Wisnu mengambil handuk dan pakaian ganti di dalam lemari.

"Bakalan susah nih Ti mandinya. Tangan kanan diperban gini." Wisnu mengernyit. "Mandiin dong Ti." Wisnu sudah berniat akan bermanja-manja seharian dengan Tiyas.

"Mandi sendiri, udah gede juga. Siapa suruh berantem." Tiyas sudah duduk di kursi belajar Wisnu. "Kamu mandi aku makan ya sarapan kamu. Laper nih." Tiyas tergoda dengan nampan sarapan yang sebelumnya diletakkan si Mbok di meja belajar.

"Boleh, tapi nanti kamu yang suapin aku ya dibawah. Tanganku sakit nih Ti...pipiku jugaa." Wisnu merengek dan disambut tawa Tiyas.

"Udah mandi dulu sana. Eh kalau nggak ga usah mandi deh. Kamu lucu banget kalo baru bangun. Gitu aja seharian."

Wisnu tertawa sambil membuka kausnya.

"Nu, kamu mau ngapain? Tiyas hampir melompat dari kursinya, kaget melihat Wisnu ingin membuka baju.

"Mau mandi Sayang. Tadi disuruh mandi." Wisnu santai saja diperhatikan seperti itu oleh Tiyas.

"Ya buka bajunya di luar kamar aja sana." Wajah Tiyas memerah karena memang tidak pernah melihat laki-laki manapun telanjang dada dan untuk Tiyas tubuh Wisnu terlihat sempurna. Tidak kurus, tidak gemuk, liat dan berotot. 'Wisnu kacau'. Tiyas bersungut dalam hati.

"Biasanya juga aku begini Ti." Wisnu yang telanjang dada malah mendekati Tiyas yang sudah berdiri bersiap kabur.

"Wisnu ih. Bau, sana cepetan mandi." Tiyas beralasan menutupi detak jantungnya sendiri. Refleks Tiyas mendorong punggung Wisnu dari belakang untuk keluar dari kamarnya. Wisnu terkekeh jahil. Setelah berhasil mendorong Wisnu keluar Tiyas langsung masuk ke kamar Wisnu dan mengunci pintunya.

"Lho Tii...kok aku dikunciin ga bisa masuk. Itu kan kamar aku." Satu tangan Wisnu menutup mulutnya yang sangat ingin tertawa melihat reaksi Tiyas.

"Aku bukain kalau kamu udah selesai mandi."

"Handuk aku di dalam Ti." Tak berapa lama Tiyas membuka pintu melemparkan handuk mandi Wisnu keluar kamar. Tawa Wisnu berderai-derai. Senang sekali bisa membalas usilnya Tiyas.

Didalam kamar Tiyas menggelengkan kepalanya mengusir bayangan Wisnu barusan. Melihat tempat tidur Wisnu dan mengingat Wisnu yang bertelanjang dada sangat tidak membantu. Rasa penasaran Tiyas atas apa yang ada di dalam kamar pacarnya itu yang membuatnya bertahan. 

Just another High school Story [Completed]Kde žijí příběhy. Začni objevovat