2.5

49.9K 9K 1.6K
                                    

"jadi bener berita kemaren lo pulang sama kak haechan?"

hana cuma nyengir, semua mata natep dia seolah meminta jawaban.

"hm... menurut kalian gimana?"

ryujin memukul meja, kesal. "jangan main teka-teki deh, bukan tts!"

"santuy aja bu" sahut jeongin.

"seriusan, han?" tanya chenle sekali lagi.

hana ngangguk akhirnya, karena pandangan temen-temennya seolah memaksa buat jujur. ya, kecuali ryujin sih, tatepan matanya mengintimidasi banget.

"kok bisa?"

"ya, bisa aja..."

sekali lagi, ryujin bener-bener kesal. hana seolah membuat dirinya mikir keras, padahal ryujin gak suka banyak mikir.

mendecak, ryujin natep hana tajem. "jangan plin plan, lo milih siapa sih?" tanyanya, "gue jadi lo milih kak haechan! gak bisa diganggu gugat!"

"eh eh, kok jadi lo?" sahut chenle, "semua pilihan ada di hana sendiri lah. sebagai temen, kita bertugas memberi saran, bukan pilihan"

jeongin yang jengah dengan perdebatan antara ryujin dan chenle akhirnya angkat bicara juga, "udah sih, hana pilih jeongin"

"gak ya!" jawab keduanyaㅡ ryujin dan chenle.

"gue tim hana haechan!"

chenle gak mau kalah, "gue tim hana renjun! no comment! titik gak pake koma!"

hana diem, bingung pilih yang mana.

masing-masing punya kelebihan dan kekurangan, haechan bisa buat salah begitu juga dengan renjun. semuanya udah ada porsi masing-masing.

renjun, cowok itu lah yang selama ini bangkitkan hana dari masalah kemarin. cowok itu juga yang selalu ngingetin kalo gak sebaiknya hana berlarut-larut dan belajar memaafkan.

tapi, maaf. hana gak bisa sama renjun untuk lebih dari temen, hana selama ini nyaman dengan predikat kakak sama kaya jeno dan juga jaemin.

haechan, meskipun cowok ini udah selingkuh, nyakitin perasaan hana, dan tanpa diminta balik lagi, hana seolah ngebiarkan haechan masuk begitu aja tanpa butuh alesan.

hana gak bisa bohongin perasannya sendiri. nyatanya mau gimanapun, hana pasti baliknya ke haechan lagi. mau gimanapun, haechan ujungnya pulang ke hana lagi.

"gue pilih kak haechan" jawab hana akhirnya.

sekali lagi, ryujin mukul meja dengan keras membuat seisi kantin natep mereja tajem sekarang. "nah, kan! apa gua bilang!"

chenle melotot, gak habis pikir dengan hana. "han, lo serius?" tanyanya, "maksud gueㅡ loㅡ kak haechanㅡ aduh, han, lo mau ngulang kesalahan yang sama?"

"percuma sih kalian balikan, suasananya gak bakal sama lagi" celetuk jeongin, chenle sendiri membenarkan. "ending kalian sama"

"tapi lo berdua bukan tuhan" jawab hana.

berdebat kaya gini sebenernya bukan hana banget, hana gak suka memperpanjang masalah. tapi untuk kali ini hana harus menyuarakan pikirannya. apa yang selama ini jeongin dan chenle pikir itu gak selamanya sama, mereka narik kesimpulan dari garis besarnya doang.

"mau sekeras apapun gue nolak kehadiran kak haechan dan mempertahankan kak renjun, tetep aja gak bisa" kata hana, "gue tetep milih kak haechan"

"lo belum usaha"

"gue udah usaha"

ryujin sang penonton yang paling heboh sekarang nepuk tangannya, bangga dengan jawaban yang hana berikan. "sumpah sih, seumur-umur baru kali ini gue bangga banget sama seseorang. lanjutkan, han!"

sunshine, haechan. ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang