2.2

50.3K 9.4K 2.4K
                                    

haechan markirin motornya ditempat biasa. hari ini cowok itu bawa kendaraan sendiri karena lagi males banget sama jaemin, apalagi setelah semalem sahabatnya itu ngebajak ponselnya.

meskipun dibajak, haechan ngaku kalo dia emang kangen sama hana. dia ngerasa gak perlu ngejelasin ke hana soal bajak itu, karena emang hana juga gak ngerespon chat haechan semalem.

merapikan sedikit rambutnya, haechan nyangkutin helmnya dispion motor. emang anak gak ada takutnya begini, ntar kalo hujan gimana? mau helmnya jadi gayung dadakan? kalo ada maling yang mau ngejual helm gimana?

pandangan haechan terfokus kepada objek yang barusan aja memarkirkan motornya gak jauh dari dirinya, cuma kehalang sekitar 4 atau 5 motor doang.

hana.

dari mana haechan tau? hasil dari goyang-goyangin spion motornya.

menegapkan tubuhnya, haechan berdehem membuat hana yang tadinya gak sadar kalo ada haechan jadi dongak juga.

hana senyum canggung, ngelepas helm dan benerin rambutnya, cantiknya. haechan membatin sambil tersenyum ngeliatin hana.

"pagi" sapanya

hana nengok kanan dan kiri, "ngomong sama siapa, kak?"

"gue ngomong sama motor"

"oh..."

"ngomong sama kamu lah, sayang"

siaga 1.

DIA MULAI NGEGAS SIST!!!!

"potong rambut?"

"iya, kak"

"sama siapa?"

"hah?"

"potongnya sama siapa?"

"salon...."

haechan gemes, saking gemesnya sampe nyubitin pipinya sendiri sambil merem-merem.

"maksudnya, ditemenin siapa, renjun?"

hana menggelengkan kepalanya, "gue pergi sendiri, kak"

"bagus, jadi cewek mandiri" katanya, "tapi kalo sama gue jangan jadi mandiri, soalnya cuma gue doang yang gak pernah repot kalo buat lo"

hana senyum kecil. seneng iya, takut iya.

apa yang haechan bilang barusan emang bener, seolah gak punya kesibukan sama sekali kalo hana udah minta temenenin.

seneng, karena hubungan mereka kayanya masih ada harapan.

takut, karena ini haechan, cowok yang pernah nyelingkuhin dia. hana juga lagi mulai membiasakan diri dengan renjun, takutnya sia-sia.

"soal semalem, sorry ya"

"gue tau kok, kak"

"tau dari mana?"

"ya... tau aja..." kata hana, "kaya gak mungkin aja sih lo ngomong gitu, lo kan udah sama yang lain"

mereka gak ngeluarin kata-kata lagi setelah itu. mereka juga gak berminat ninggalin parkiran yang rasanya milik mereka berdua dengan posisi yang sama, berdiri disamping motor masing-masing.

"han?"

"ya?"

"kalo gue ngejelasin ke elo dan minta kesempatan, terlambat gak?" haechan ngusap tengkuknya, "gue gak tau diri ya?"

"gak kok, kak" kata hana, "gak terlambat sih kayanya, gue masih butuh" sambil senyum dan meluk helmnya.

jawaban dari hana sukses buat haechan ketar-ketir ditempat. bahkan sekarang cowok itu udah hantamin kepalanya ke helm yang digantung dispion motor.

sunshine, haechan. ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang