Part 55 (Lost feeling)

18.6K 1.1K 466
                                    

Pemain Putra Alingga Chandra
Sisy Queen Dirga

NO COPAS NO BULLY!!!

Deg!

Jantung Sisy berdetak lebih cepat dari biasanya. Kata-kata Ali semakin membuatnya kalut. Terlalu banyak pertanyaan dan terlalu banyak rahasia yang di simpan gadis itu.

Bibir Sisy bergetar dia berusaha ingin menjelaskan tanpa rasa gugup. Tapi tetap saja Sisy gugup.

"Aku...aku gak enak manggil nama aja Kak, Kak Ali kan lebih tua dua tahun dari aku. Apa Kak Ali gak suka aku panggil kakak?" ragu-ragu Sisy menjelaskan dan bertanya sambil tetap menatap mata Ali yang tidak berkedip sama sekali memandang ke arahnya.

Kenapa rasanya aneh? Karena rasanya ini terlalu tiba-tiba? Tapi ini Sisy, itu memang dia, wajahnya, senyumannya, matanya. Kenapa aku ini? Kenapa aku merasa Sisy berbeda hari ini?

"Terserah lu," jawab Ali dingin.

Ali melepaskan pelukannya tapi tangannya masih menggenggam jari-jemari tangan Sisy.

"Ikut gua."

"Ke mana Kak Ali?" Sisy menarik tangannya enggan.

"Lu sakit kan? Sekarang kita ke rumah sakit! Gua mau tau kondisi lu! Gua mau tau lu sakit apa Sisy!"

"Ta..tapi Kak, tunggu Kak!"

"Apa Sisy? Lu gak mau lagi gua bawa ke rumah sakit hah?" Ali makin menarik tangan Sisy keluar dari pintu apartemennya.

"Kak itu gak perlu! Aku udah sembuh! Sungguh Kak! Beneran!" Sisy berusaha menjelaskan dengan mimik wajah yang serius.

Mata Ali menyipit melihat ke arah Sisy, "Sembuh?"

"I-iya Kak," Sisy menjawab ragu-ragu.

"Oke, bagus!" tutur Ali tersenyum misterius kemudian raut wajahnya kembali datar. "Semoga kali ini lu gak bohong lagi Sisy!"

Kembali setelah mengatakan itu Ali menarik tangan Sisy keluar dari apartemennya. Hanya tinggal beberapa langkah lagi karena kaki mereka sudah di ambang pintu.

"Kak tung__,"

"Gua cuma mau denger lu gak pa-pa itu doang dari mulut dokter bukan lu!"

"Kakak gak percaya aku?" Sisy bertanya dalam genggaman tangannya yang erat di tangan Ali.

Pemuda itu hanya diam dan berjalan seirama dengan kaki Sisy yang langkahnya tidak terlalu lebar darinya hingga berdiri tepat di pintu lift.

"Setelah semua kejadian ini lu masih tanya soal itu, gua rasa lu sudah tau jawabannya Sisy," tukas Ali menjawab pertanyaan Sisy menoleh penuh penekanan ke arah Sisy. "Iya kan baby?"

Seakan gadis itu tengah siap di kulitinya. Pandangannya menusuk tajam.

Tidak ada jawaban apa-apa dari Sisy. Gadis itu hanya diam tanpa kata. Percuma saja menjelaskan apapun. Ali akan tetap pada pendiriannya. Membawa dan memeriksa kesehatan Sisy di rumah sakit.

Ting!

Bunyi tanda pintu lift terbuka membawa mereka melangkah masuk untuk turun dari apartemen itu.

Satu setengah jam kemudian,

--Di Ruang Pemeriksaan Haikal, Rumah Sakit--

Dahi Ali kembali berkerut memandang ke arah hasil Ct scan yang terpancar dari layar putih yang bercahaya oleh sinar lampu, khusus untuk hasil rontgen. Dia masih tidak percaya saat lima menit yang lalu Haikal dan dokter Meta mengatakan bahwa Sisy baik-baik saja. Dia tidak sakit penyakit apapun.

KeGATELaN [END]Where stories live. Discover now