07

2.4K 476 199
                                    


"Aku berangkat dulu ya, Ma?"

"Iya, hati-hati Pa."

Krystal mengantar Kai sampai ke depan rumah, suaminya itu akan ke Bandung selama dua hari untuk menghadiri sebuah acara di sana.

Krystal tidak ikut karena ia harus menunggui anak-anak yang saat ini akan mempersiapkan untuk pendaftaran siswa baru.

Srestha akan menjadi anak SMA, dan Dhatu akan menjadi siswa SMP sementara Jendra akan menjalani Ujian Kenaikan Kelasnya.

"Papa lagi sibuk banget ya Ma?" Tanya Jendra begitu Mama Krystal masuk kembali ke dalam rumah.

"Iya dek, Papa kan lagi mau ada perlu buat kerjaannya." Mama Krystal menjelaskan pada Jendra kalau Papanya memang sedang sibuk sekali.

Papa Kai sedang mempersiapkan diri untuk seleksi menjadi Dekan di Fakultasnya. Sejak satu tahun lalu beberapa dosen teman dari Papa Kai menyarankan untuk mendaftar menjadi Dekan, dan akhirnya Papa Kai mengikuti saran dari teman-temannya.

Tentu saja setelah mendapat persetujuan dari Mama Krystal.

Sebelumnya Papa Kai udah berdiskusi dulu dengan Mama Krystal, karena memang sesuai dengan pekerjaan awal Papa Kai jadi Mama Krystal setuju saja.

Yang Mama Krystal tidak setuju kalau Papa Kai masuk dunia politik.

Karena sudah ada beberapa orang yang menawari Papa Kai untuk bergabung dalam politik. Tapi Mama Krystal sangat tidak setuju, dan sejauh ini Papa Kai juga belum berminat untuk terjun di dunia politik.

Jadilah ia berencana untuk mengikuti pendaftaran Dekan. Namun ternyata sebelum mendaftar, namanya sudah masuk ke daftar calon melalui proses penjaringan aktif.

Jadi panitia seleksi menjaring beberapa nama dosen yang memenuhi syarat untuk menjadi Dekan dan nama Papa Kai termasuk ke dalam calon kandidat.

Tinggal menunggu pemilihan dari senat fakultas dan tim seleksi universitas.

"Papa pulangnya kapan, Ma?" Tanya Jendra lagi.

"Nanti tiga hari lagi."

"Yah, udah lama kita nggak jalan-jalan. Ujin kangen sama Papa." Jendra cemberut karena memang Papanya itu sibuk sekali.

"Nanti ya dek kalau Papanya udah ada waktu. Kan Papa sibuk juga buat kita."

"Iya, Ma."

"Ma, tapi Papa bisa dateng pas perpisahan Srestha kan?" Srestha tiba-tiba teringat kalau beberapa hari lagi sekolahnya akan mengadakan acara perpisahan kelas sembilan.

"Iya, Mama udah bilang kok sama Papa kalau kakak Sabtu besok ada perpisahan."

"Diingetin lagi ya Ma, nanti Papa lupa gimana?" Srestha khawatir kalau Papanya nggak bisa hadir di acara perpisahannya.

"Iya nanti Mama ingetin ya."

"Jangan lupa loh, Ma."

*

Hari ini hari perpisahan Srestha, sebentar lagi ia akan lulus dari sekolahnya dan akan menjadi siswa SMA.

Sejak pagi ia sudah mandi dan sudah memakai jasnya dengan rapi. Tetapi saat ia akan memakai parfumnya ternyata botol parfum itu sudah kosong. Ia kemudian turun untuk menuju kamar orang tuanya.

tok tok tok

"Papa, Ta minta parfumnya dong. Parfum Ta abis." Srestha mengetuk pintu kamar Papa dan Mamanya, berniat meminta parfum Papa Kai.

"Nggak mau pake parfum Mama aja kak?" Tanya Mama Krystal iseng.

"Nggak ah, parfum Mama kan wangi bunga-bunga."

SynesthesiaWhere stories live. Discover now