"Tau gak sih Fel ternyata, Adira sama Kiara tuh aslinya baik banget. Bener gue gak bohong... sejak gue sekelompok sama Adira di foto katalog itu, dia ngajakin gue ngobrol banyak... dia juga sampe curhat ke gue."

"Terus.. terus.." Feli masih tak percaya dengan cerita Bita.

"Terus kan kita temenan tuh, dia ngenalin gue ke temen-temennya termasuk Kiara... asli asal lo tau ternyata Kiara itu orangnya agak lola... polos polos bego gimana gitu... geli gue temenan sama dia... terus ya Feli kemarin gue di kenalin sama Arlo..." Sekarang Bita tersenyum lebar saat teringat kembali awal dia berkenalan dengan Arlo.

"Ohhh itu tujuan lo..." Feli manggut-manggut geli mendengarnya.

"Ih enggak Fel! Itu beneran Adira sendiri yang ngenalin! Gue gak minta dikenalin sama sekali! Suwer!" Bita sampai menunjukan dua jarinya yang membentuk huruf V.

"Terus lo sekarang jadian sama Arlo gitu?" Tanya Feli sambil meminum minumannya.

"Belummm... tapi pengennya jadian.." Bita memanyunkan bibirnya.

"Sabar! Rasa sayang sama suka itu butuh proses yang panjang." Kata Feli sok bijak.

"Yaiya... itu sebabnya gue gak mau berharap terlalu banyak, tapi bermimpi terlalu tinggi gapapa kali ya..." Bita jadi membayangkan muka manis Arlo saat tersenyum ramah kepadanya.

"Heleh gausah mimpi mulu lo!" Feli meraup muka Bita geli.

"Hih biarin kek Fel!"

"Oh ya kok lo tumben ke sini? Lo ke sini sama siapa? Sendirian? Kasihan amat." Tanya sekaligus ejek Bita kepada Feli.

"Hihh enak aja gue gak sendirian ye! Gue sama cowok gue lah." Kata Feli sedikit memerah saat mengakui Arvind sebagai cowoknya.

"Oh ya? Mana? Kenalin dong sama gue! Lo kan selalu ngumpetin cowok lo dari gue."

"Enggak ah nanti lo embat lagi, gue yang susah." Canda Feli.

"Hih enggak enggak gue udah ada Arlo kok tenang. Gak bakal gue embat. Eh tapi kalau lebih ganteng dari Arlo bakal gue pertimbangin lagi." Kata Bita santai.

"Kan mulai! Kalau lo gak setia Arlo gak jadi suka sama lo loh.." ancam Feli.

"Eh ya jangan! Maafkan Bita ya Loo Bita tadi khilaf." Bita ngomong sendiri seolah-olah ada Arlo disana.

"Hayolohhh Arlo marah tuh pasti." Feli sok-sokan memanasi Bita.

"Enggak Arlo baik tau..." kata-kata Bita menggantung seketika saat Arvind datang dengan mukanya yang lebih fresh dan rambutnya yang sedikit basah.

"Kenapa lo Bit?" Feli bingung menatap ekspresi temannya yang jadi agak aneh gitu. Dan ia pun memilih menoleh ke arah Arvind yang berjalan ke mereka.

"Maaf ya lama." Arvind kemudian duduk di kursi sebelah Feli.

"Oh lo, gue kirain ada siapa." Feli tersenyum ke Arvind lalu menatap ke Bita lagi.

"Oh ya Bit katanya lo mau kenalan kan sama cowok gue, kenalan sendiri gih." Kata Feli.

"Eh apa sih Fel... enggak... enggak kok." Bita gelagepan.

 Perjodohan Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz