CHAPTER XXII : Breaking Down (Part III)

Start from the beginning
                                    

"I-itu aku," ucap Taehyung bergetar, tanpa banyak kata lagi. Saat uisa tersebut menuntunnya untuk memasuki ruangan, yang ada dipikirannya hanya bergunung penyesalan yang menumpuk. Berpikir, bagaimana cara menembus kesalahannya itu semua.

Dengan langkah sedikit terhuyung, Taehyung memasuki ruangan. Meninggalkan berbagai pasang mata di luar sana yang memandangnya nanar, sendu, getir, dan miris akan keadaan yang menimpanya.

'Selamatkan Appa' batin Jungkook yang masih dalam pelukan Hyeong tertuanya. Meski ia merindukan Taehyung, tapi waktunya tidak tepat. Bukan hanya dia yang bersedih, yang paling tersakiti sekarang adalah Taehyung, Hyeong kesayangannya.

^^^**^^^

Dengan penuh suka cita, Mingyu mengendarai mobilnya dengan santai menuju SVB Hospital. Meski rasa senang juga rindu merumpah ruah dalam dadanya, Mingyu masihlah ada dalam batas kewarasannya untuk tidak menyetir ugal-ugalan saking inginnya bertemu Taehyung.

Sembari bersenandung kecil, Mingyu mengeluarkan sapu tangan kecil berwarna putih dan terdapat inisial KTH dengan style nyentrik di sana. Ia teringat masa lalunya, sapu tangan itu ia dapatkan kala dirinya tengah menangis seorang diri, saat dirinya baru satu hari tinggal dengan Taehyung. Mendadak ia merindukan kedua orangtuanya hingga membuatnya menangis. Beruntung Taehyung datang, ia masih ingat betul momen itu.

'Hapus air matamu, berbagilah denganku karena kau mempunyaiku sekarang.'

Kata-kata itulah yang sampai saat ini masih terasa hangat jika Mingyu kembali mengingatnya. Senyum teduh juga suara lembut Taehyung adalah favoritnya, tak ada yang lain.

Memasukkan kembali sapu tangan itu ke dalam sakunya, Mingyu bergumam lirih.

"Tunggu aku, Hyeong. Aku merindukanmu." Katanya.

^^***^^

Taehyung terdiam, di hadapannya Appanya tersenyum sendu. Dirinya tak tahu menanggapi serupa apa, ia bahkan merasa tak tahu lagi bagaimana caranya tersenyum seperti biasanya untuk membalas senyuman itu.

"Taehyungie, putra Appa." Kim Henry berucap lirih, air matanya berlahan meluruh bersamaan dengan sebelah tangan terangkat ingin menyentuh wajah yang begitu dirindukannya hingga hari ini.

Dengan lembut, Taehyung menggenggam tangan besar rapuh dan begitu dingin menyentuh wajahnya itu. Berusaha tersenyum, dengan harapannya semuanya akan baik saja.

"Aku pulang, Appa. Aku kembali." Ucap Taehyung menumpukannya kepalanya di atas kasur dengan tangan Henry masih digenggamannya, bahkan terlihat Henry mengusap-usap lembut rambutnya.

"Appa minta maaf, Appa salah, Taehyungie." Tutur Henry jujur, karena pada akhirnya rasa dendam hanyalah penghalang kebahagiaan yang tersisip antara mereka, dan itu salah.

Taehyung spontan menggeleng, mengangkat kembali kepalanya untuk membalas tatapan mata Appanya. "Ani, bukan salah Appa. Aku sudah memaafkan Appa, tapi aku juga salah karena menjadi pengecut dengan pergi meninggalkan kalian semua." Jelas Taehyung, Henry bergumam membalas. Entah mengapa rasa penyesalan meruak ke udara kala dirinya mengingat perlakuan demi perlakuan kasarnya dahulu pada Taehyung.

"Taehyungie, Appa tak punya cukup waktu. Appa titip semuanya padamu," raut wajah bingung menghiasi diri Taehyung. Refleks ia merasa khawatir, merasa ada yang tidak beres.

"Maksud Appa?" Berusaha menghalau kekhawatirannya, Taehyung merilekskan dan menenangkan diri mencoba untuk berpikir positif. Tapi masih harap-harap cemas.

"Appa harap setelah ini kau hidup lebih baik lagi, karena Appa---" ujaran Henry terputus kala tiba-tiba tubuhnya mengejang tak karuan, Taehyung sontak membelalakkan mata niat berteriak namun terhenti karena suara Appanya.

"Hei, tenanglah. Appa akan baik-baik saja. Asalkan kau berjanji satu hal," Taehyung menggelengkan kepalanya cepat.

"Tidak, Appa...hikss..jangan seperti ini..aku baru saja bertemu kembali denganmu..hikss..mengapa seperti ini?" Isak Taehyung, rona wajahnya ternampak pias dengan air matanya yang menggenang deras.

Henry kembali mengejang, namun mulutnya masih berusaha mengucapkan sesuatu.

'Lindungi semuanya dan hiduplah dengan baik, Appa menyayangimu.' Berakhir dengan berhentinya tubuh Henry mengejang, juga suara alat pendeteksi detak jantung mulai menampilkan garis lurus juga suara denging memekakan telinganya.

"Appa!!, Appa jebal, jangan bercanda. Ini tidak lucu, ireona, Appa!!" Taehyung berteriak histeris memanggil-manggil sang Appa namun Appanya tak menunjukan adanya tanda-tanda kehidupan.

Tubuh itu membeku, denyut nadi menghilang juga nafas yg berhalan ikut menghilang. Selagi dirinya sibuk berteriak, seorang uisa masuk diikuti dengan beberapa perawat.

Di luar sana, raungan tangisan tertahan mulai terdengar sayup-sayup bersahutan.

"Appa, jebal ireona..hiks..ireona...jebal Appa." Taehyung masih pada tempatnya tak berpindah, selagi uisa berusaha mengembalikan detak jantung pasiennya.

"200 jeoul, clear." Uisa tersebut berusaha semampunya, sembari hatinya merapalkan doa. Namun tersadar bahwa akhirnya akan tetap sama, pasiennya atas nama Kim Henry menyerah untuk bertahan.

Uisa yang bertagname Jang Hyeonsuk tersebut berbalik, usai meletakkan alat kejut jantung. Taehyung pun melihatnya, "Appa bagaimana?" Tanyanya.

Hyeonsuk tersenyum sendu, lalu membalas. "Maafkan aku, dia pergi." Sesalnya, Taehyung yang mendengar kembali menjerit. Mendorong uisa di hadapannya itu memukul-mukul tubuh sang Appa secara berutal.

"Ani, Appa tidak pergi...hikkss..Appa tidak pergi." Racau Taehyung, Hyeonsuk menitahkan para perawat untuk menutup tubuh Henry dan membawanya ke luar ruangan menuju kamar mayat, sedangkan dirinya mencoba menenangkan Taehyung yang terus-terusan meronta tiada henti dalam rangkulannya.

"Relakan, Appamu pasti bahagia di sana." Bisik Hyeonsuk. Hingga dirasa Taehyung mulai melemas dalam rangkulannya namun masih bergumam lirih.

"Mianhae, Appa." Dan semuanya menggelap.

^^^**^^^

Segini dlu yh...maaf bru bsa uppppppp.....mianhae yorobeun.......

PaipaiSlam xntah, istri agusMin park kim jeon jung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Paipai
Slam xntah, istri agus
Min park kim jeon jung

Feels [Not] Alone | END ✔✅Where stories live. Discover now