Like A Star

505 66 187
                                    


"Aku sudah gila, aku sudah gila, aku sudah gila..Arghhhh picoso bagaimana bisa? Arghhh aku benar-benar sudah gila" ujar jeongyeon sambil menarik-narik rambutnya dengan frustasi.


" ini minum dulu supaya kau lebih baikan" ucap wonpil menyerahkan segelas air putih.



" Oppaa,, wonpil oppa aku sudah gila kan? Aku tidak mau minum..aku mau menyembunyikan wajah ku saja" ujar jeongyeon menutup wajahnya dengan tangannya.



Keenam Pria itu menatapnya dengan seksama, mereka menghela nafas lalu masuk ke ruangan masing-masing berencana akan mengganti pakaiannya, namun mereka tidak bisa leluasa mengganti pakaian ditempat itu karena jeongyeon sekarang berada ditengah-tengah ruangan, dan merupakan satu-satunya perempuan di sana. Jae menatap Jeongyeon frustasi begitu juga dengan Mark yang menyenderkan dirinya di dinding sambil melipat tangannya.



" hei, sudah kembalilah ke kamarmu, kami mau ganti baju dan juga ingin mandi, sana kembali ke kamar mu" ujar jae menarik tangan jeongyeon untuk bangun.



" jae oppa jahat sekali sih, aku sedang mengalami kelemahan mental, oppa apa kau tidak tahu, itu adalah...arghhhh, aku bahkan tidak mau memikirkannya" ujar Jeongyeon dengan frustasi.


" kau bisa langsung mandi dan menggosok gigi mu kan, gosok saja sampai satu pasta gigi itu habis, nanti oppa belikan pasta gigi yang baru, jika itu memang membuatmu trauma.." sungjin mengucapkan itu sambil duduk di depannya.



" sungjin oppa..yah.. itu tidak semudah berbicara, oppa tahu tidak sih, itu adalah... Aarghhhh kalian semua adalah pria yang tidak sensitive"ujar jeongyeon memeluk lututnya.



" Hei yoo jeongyeon kalau kami tidak sensitive buat apa kami membiarkan mu tetap disini, berkeliaran di asrama pria, kami ini pria dewasa jeongyeon, bukan anak-anak lagi" ujar Jaebum duduk di kursi menyerah akan situasi itu.



Jeongyeon menatapnya dengan tajam.
" ah jaebum oppa sekarang membela si peringkat 2 itu yah, hebat sekali, semudah itu melupakan ku" ujar jeongyeon sarkas dan tajam.


" Bukan begitu maksudnya oppa.." ucap jaebum tapi jeongyeon menutup telinganya.


" Jaebum hyung tidak bermaksud begitu, lagipula tidak baik juga jika seorang golden card berkeliaran di asrama laki-laki, nanti apa yang akan mereka pikirkan" Young k menghampiri jeongyeon dan memegang tangannya.
" pulang saja, kembali ke kamar mu" pinta Young K dengan lembut.


Jeongyeon melepaskan tangan Young K dengan kasar.


" Ah, kurasa oppa sekarang lebih memilih mereka dibanding berada di sekutu ku, ini juga salah oppa, kenapa oppa mesti menolong sana dan nayeon? Apa oppa bisa jelaskan padaku?" ucapnya dengan nada tinggi.


" Tadi kan oppa sudah jelaskan, kedua gadis itu... mereka benar-benar tidak bisa melakukan nya tugas itu....kau juga sudah lihat sendiri kan?" jelas Young K


" aku tidak perduli, itu kan tugas mereka, tidak ada alasan oppa menolongnya, apa oppa sekarang berani pada Golden Card.."


" Hentikan Jeongyeon....." ucap Mark yang sedari tadi terdiam.


" Kau sudah bicara terlalu jauh..jangan karena hal ini menjadikan kita terpecah belah" ucapnya lagi yang membuat Jeongyeon terdiam dan menyembunyikan wajahnya dibalik lututnya.


Young K menatap Jeongyeon dan melihat perubahan di wajahnya.


" maafkan oppa, baiklah oppa tidak akan menolong mereka lagi" ucap nya sambil duduk di sebelahnya.


JYP NATION SCHOOL Where stories live. Discover now