Yoo Jeongyeon

472 64 9
                                    

Flashback.

“ Mark, mark, markk...” ujar jaebum menggoyang-goyangkan tubuh mark.

Mark terbangun dari tidurnya yang sudah terlelap. Ia menatap ke arah suara yang membangunkannya. Itu jaebum. Im Jaebum.

“ ada apa? Tumben sekali kau membangunkan tidurku..” tanya mark sambil merapikan rambutnya dan memeriksa wajahnya memastikan tidak ada air liur atau apapun disana.

“ kita disuruh menghadap Kepala Sekolah Shin, ayo cepat,” ujar jaebum mengambil tas dan headphonenya yang berada di atas meja.

Mark mendongak ke arah jaebum dengan tanda tanya.

“ Kepala sekolah shin? Ada apa dengan kita sehingga harus bertemu dengannya?” tanya mark lagi. Jaebum menghela nafas panjang.

“ ayolah mark, apakah aku tahu segalanya? Aku hanya diperintahkan untuk memanggilmu dan menghadap ke kepala sekolah?” ujar Jaebum pasrah.

Mark memperhatikan Jaebum dengan seksama. Ia dapat melihat dengan jelas bahwa Jaebum terlihat sedikit gusar. Bukan karena pertanyaan mark tapi pasti ada sesuatu yang terjadi. Sekalipun mark orang yang sangat pendiam tapi dia dapat mengetahui kondisi seseorang hanya dengan sekali melihat mungkin ini bakat keturunan, karena mina pun memilikinya.

“ baiklah jaebum, kau tidak perlu menghela nafas mu, aku hanya perlu ke toilet sebentar untuk mencuci muka, kau tunggulah aku disana.” Ujar Mark bangun sambil membawa tas dan ipadnya.

“ maafkan aku mark, jika aku menjawabmu dengan kasar” ujar jaebum yang ditanggapi dengan senyuman manis dari mark.

Mark pun pergi menuju toilet untuk merapikan dirinya sementara jaebum bergegas menuju ke ruangan kepala sekolah shin hye.

Mark berjalan dengan sedikit cepat ia kembali merapikan posisi dasinya dan rambutnya. Ia berharap tidak terlalu lama membuat jaebum menunggu. Sesampainya di lemari piala ia menemukan jaebum sedang berdiri menunggunya dengan sedikit gelisah. Mark memperhatikannya.

“ Apa aku terlalu lama,? Aku minta maaf tadi toiletnya cukup ramai” ucap mark dengan pelan.

“ tidak apa-apa mark, ayo kita masuk” jaebum menghela nafas cukup panjang sebelum mengetuk pintu di depannya.

Setelahnya mereka berdua masuk ke dalam ruangan yang cukup besar tersebut, kepala sekolah shin sepertinya orang yang sangat disiplin dan juga lembut terlihat dengan rapinya tatanan letak benda yang berada di ruangannya. Semua seperti ditempatkan sesuai pada tempatnya namun hal tersebut tidak membuat kedua siswa ini takut ataupun merinding tetapi mereka seperti merasakan suatu sensasi yang segar yang saat masuk ke ruangan tersebut dikarenakan nuansa warna yang terdiri dari warna-warna lembut seperti warna pastel dan nila.

Jaebum dan mark sempat terkagum sejenak menatapi jejak ruangan tersebut, tanpa mereka sadar Kepala sekolah shin menatap mereka dengan senyumannya.

“ Ah, Mark dan Jaebum..” ujar kepala sekolah shin dengan lembut membuat mereka berdua terlonjak dari pikiran mereka.

“ kalian baru pertama kali masuk ke dalam ruangan ini yah? Ah, yah ruangan ini jarang digunakan untuk pertemuan siswa, silahkan duduk tuan-tuan” ujar kepala sekolah shin kembali dengan manis.

Mereka berdua menganggukkan kepala dan duduk di sofa berwarna krem yang terlihat sangat nyaman untuk digunakan.

“ Apa kalian ingin minum? Atau kalian sudah makan siang?” tanya kepala sekolah kembali.

“ tidak apa-apa gyojangnim( read: kepsek) kami sudah makan siang, anda tidak perlu repot-repot” ucap Jaebum dengan nada yang halus.

“ itu benar, kami bahkan masih sangat kenyang, anda tidak perlu memberikan apapun kepada kami,” mark berkata sambil menatap jaebum. Kepala sekolah shin tersenyum.

JYP NATION SCHOOL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang