Peach Twins 2

542 59 17
                                    

Jeongyeon menatap pintu auditorium yang sudah terbuka lebar serta rubuh tersebut. Pikirannya bahkan tidak dapat mengerti situasi saat ini. Apa-apaan ini.

Setelah debu yang cukup banyak membumbung ke langit. Jeongyeon dapat melihat dari kejauhan ada sekelompok siswa yang seumuran dengannya berjalan melangkah melalui pintu tersebut.

“ apakah itu zombie ? apakah mereka sudah terjangkit virus? Jeongyeon-ah ku kira kita harus pergi dari sini.” Ujar momo ketakutan.

“ mereka hanya manusia momo, kau harus berhenti untuk menonton film tersebut” ucap jeongyeon.

“ tidak, itu pasti zombie, aku harus lari, ayo kita lari dahyun, mina..” ujar momo ketakutan sambil menarik kerah baju jeongyeon dan menyebabkan bandul kalung jeongyeon terlepas dan menggelinding ke depan.

“ ah, kalung jeongyeon unnie..” ucap mina kaget. Momo dan dahyun pun terkejut melihat hal tersebut.

“ issh, momo...” ujar jeongyeon kesal. Ia mengejar bandul tersebut, yang menggelinding dan berhenti tepat di depan Jinyoung.
Jeongyeon terus berlari mengejar bandul berbentuk bintang itu tanpa menyadari siapa orang didepannya.

“ ah, syukurlah, aku bisa dimarahi unnie jika ini hilang,,” ucapnya sambil membungkuk mengambil bandul tersebut, ia pun menatap sepatu berwarna hitam yang berada di depannya dan terus menelusuri sampai keatas. Ia pun dapat melihat dengan jelas wajah orang di depannya.

Park Jinyoung, ini benar-benar dia.

Jeongyeon menatap Jinyoung dengan dalam dan lama, jarak mereka hanya beberapa senti saja. Wajah Jinyoung yang putih bersinar ditambah matanya yang bulat berwarna kecoklatan mampu membius setiap kaum hawa. Jeongyeon benar-benar terpana melihat wajah Jinyoung yang selama ini membuat dia penasaran bagaimana rupanya. Dia bahkan tidak pernah membayangkan bahwa Park Jinyoung saingan terberatnya selama setahun ini, benar-benar sangat tampan.

Karena memang Jeongyeon bahkan bukan salah satu fansnya. Ia hanya pernah beberapa kali tidak sengaja melihat report score Pria itu dari Score JYP Nation School Rank. Dan Ia hanya sangat kagum akan Perfect Score yang selama ini selalu di raih oleh Jinyoung. Nilai serta prestasinya benar-benar sangat memukau, dan bertemu seperti ini bahkan membuat dada jeongyeon bergetar, ia mulai berpikir dan merangkai banyak pertanyaan serta bahan diskusi dengan jinyoung nanti.

Yahh itulah yang dipikirkan jeongyeon, sampai...

“ Minggir kau, cewek rendahan” ucap jinyoung tegas dan keras sambil satu telunjuknya mendorong dahi jeongyeon mundur ke sebelah kiri.

Jinyoung dan kawan-kawannya terus berjalan melaluinya begitu saja tanpa mengindahkan jeongyeon yang terkejut. Bahkan Nayeon hanya memandangnya dengan sinis.

Apa yang barusan dia katakan, aku tidak salah dengarkan. Kini jeongyeon memaksa otaknya untuk berpikir keras, setiap sel dalam tubuhnya dia paksa untuk mencerna semua ini. Bahkan ia menggengam erat bandul bintangnya.

Pikiran serta imajinasinya diskusi bersama Jinyoung yang sudah terbang jauh terangkai, terhapus begitu saja, entah mengapa kekuatan bibirnya untuk mengucapkan sesuatu terus mendorong keluar.

“ YAH!!!” teriak jeongyeon keras.
Otak dan mulutnya sekarang bahkan tidak bisa mencerna mengapa ia bisa berteriak sekeras itu. Pupil matanya mengembang menandakan dia sangat marah dengan perkataan jinyoung barusan.

Jinyoung terdiam sejenak, ia berusaha memastikan bahwa orang yang di teriaki jeongyeon adalah dia.

“ Apa maksud ucapan mu,” jeongyeon masih berteriak. Ia berjalan menghampiri jinyoung.

“ hei aku berbicara padamu...” gertak jeongyeon kini pandangan terpana dan kagum itu berubah dengan kekesalan dan ketidakpercayaan.

“ apa kau bicara dengan ku?” tanya jinyoung sarkas.

JYP NATION SCHOOL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang