○○○

Sesampainya di parkiran, Feli sudah merasa sangat kesal dan ingin segera pulang dari sini.

Dan saat Arlo akan membuka mobilnya, Arlo malah melihat seseorang di hadapannya dengan perasaan tak tentu.

"Fel buruan masuk!" Ucap Arlo cepat karena dia seperti ingin menghindari sesuatu.

Feli mengangguk lalu masuk ke dalam mobil. Saat sudah berada di dalam mobil, ia segera memasang sabuk pengamannya dan dilanjutkan dengan duduk manis menunggu Arlo menjalankan mobilnya.

Beberapa saat kemudian, Arlo menyusul masuk kedalam mobil dan ia terlihat sangat berbeda dengan sebelumnya. Dia seperti orang yang sedang buru-buru dengan rahang yang mengeras dan tangannya terlihat menggenggam erat stir mobil, persis seperti orang yang menahan amarah.

"Lo kenapa?" Tanya Feli yang penasaran.

Dan Arlo hanya menggeleng sebagai jawaban jika dirinya tidak kenapa-kenapa.

"Rumah lo dimana?" Tanya Arlo kepada Feli.

Feli terdiam dan berpikir sejenak karena dia bingung harus menjawab dengan menyebutkan alamat rumahnya yah dulu atau rumah Arvind.

"Perumahan Aggrek Putih A No.15." Feli menghela napas lega setelah dia menyebutkan alamat rumahnya.

"Oke." Tanpa berpikir panjang, Arlo pun menjalankan mobilnya keluar dari halaman sekolah menuju alamat yang Feli sebutkan tadi dan meninggalkan seseorang yang masih ada ditempat yang tadi ia lihat.

Disisi lain, tampak seorang cowok dengan pakaian rapi sedang bercanda tawa dengan seorang perempuan.

"Eummm... Vind lepasin ah." Kiara meringis saat cowok itu menghimpit kedua pipinya sampai mulutnya berubah menjadi mulut ikan.

"Haha... rasain lu rasain! Salah siapa bawel!" Arvind tertawa senang membuat Kiara kesal seperti itu. Ia pun melepaskan tangannya dari pipi Kiara.

"Ye kan gue ngomngnya bener tadi!" Elak Kiara sebari meringis memegangi pipinya yang sakit.

"Kagak ya enak aja, gue udah punya cewek ye! Ngapain juga gue bohong kalau udah punya pacar? Gak guna tau! Arvind anti jomblo jomblo club! Ingat itu!" Sekali lagi Arvind mengganggu Kiara dengan mencubit hidungnya gemas.

"Heleh sok banget." Cibir Kiara yang semakin kesal hingga ia memukuli lengan Arvind dengan brutal.

"Aduh aduh sakit anjay! Kejem banget jadi cewek!" Arvind sok memeluk tubuhnya sendiri dan memesang muka seperti orang yang sedang teraniaya.

"Bodo!"

"Kenapa lo mikirnya gue sok punya pacar sih? Kalau gue emang belum punya pacar lo mau apa? Mau minta balikan sama gue?" Tanya Arvind dengan menaik turunkan alisnya jahil.

Kiara terdiam seketika, tetapi beberapa detik kemudian ia mengelak, "Enggak lah! Siapa juga yang mau minta balikan sama lo! Mending gue pacaran sama yang lain daripada lo!"

"Halah ngaku aja gak bisa move on dari gue, setahun sayang sama gue masak langsung lupa rasanya sayang gue?" Arvind malah asik menggoda Kiara.

 Perjodohan Where stories live. Discover now