28

4.1K 622 240
                                    

“Sajangnim, ada yang ingin bertemu dengan anda”

“Aku tak membuat perjanjian apapun dengan siapapun. Jadi-

“Dia bilang, dia Didinya babyhun”

Pena yang sebelumnya menari dan membentuk tanda tangannya yang indah itu terhenti. Ia kemudian menatap sang sekretaris dan menganggguk.

Tak lama, pintu ruangan kantornya terbuka.

Seseorang dengan sepatu pantofel hitamnya yang mengkilat juga dengan setelan jas dan kemeja putihnya itu muncul dari balik pintu. Tatapannya tajam, garis wajahnya tirus dan tajam.

Untuk seperskian detik, Kris benar benar berpikiran bahwa Sehun mirip dengan sosok tinggi yang kini duduk dihadapannya dengan senyuman miringnya itu.

Kris merasa mual. Dan juga marah.

Menyadari bahwa garis darah yang mengalir dalam tubuh Sehun adalah bagian dari orang dihadapannya ini entah kenapa membuat emosinya tiba-tiba saja tersulut.

 

Ia menghembuskan nafasnya pelan, lalu menyunggingkan senyuman tampannya.

Menunggu orang itu sampai menjangkau kursi dihadapannya dan duduk dengan satu kaki menopang kakinya yang lain.

Manik mata keduanya menatap dengan tajam, sebelum bersamaan sudut bibir mereka tertarik keatas membentuk sebuah seringaian yang sedikit menyeramkan.

“Jadi, kau didi didi itu”

Ia melirik Kris kemudian menyunggingkan senyumannya. “Wu Yifan... kupikir namamu tidak asing dan yeah... ternyata kau adalah Wu Yifan yang dulu. Yang sama seperti empat tahun yang lalu”

Kris menatapnya dengan tatapan datarnya ketika sosok lelaki dihadapannya kini menopang dagunya dan menatap Kris dengan tajam, juga bibir yang terus menyeringai yakin bahwa ia akan menang atas sesuatu yang padahal Kris tidak begitu peduli.

“Apa kau masih yakin Chanyeol akan tetap bersamamu jika aku membongkar sebuah rahasia yang selalu kau coba tutupi dari Chanyeol?”

Kris terdiam selama beberapa saat sebelum ia menegakkan tubuhnya dan tersenyum.

“Aku tidak merasa menyembunyikan apapun dari Chanyeol... well, lakukan sesukamu”

Kris menutup laptopnya dan membereskan kertas kertas diatas mejanya dengan santai.

“Aku hanya ingin memberitahumu, bahwa aku... Kris Wu sangat menanti usaha usahamu untuk merebut Chanyeol dariku... aku tidak sabar melihatmu kalah terus menerus dariku nantinya”

Kris merapihkan dasinya dan menyisir poni rambutnya keatas, lalu menatap lelaki dihadapannya dengan tajam, namun sebuah senyuman menghiasi wajahnya.

“Kau harus tahu, tuan... Apapun yang akan kau lakukan untuk merebut Chanyeol dari sisiku, itu tak akan pernah berhasil. Apapun yang kau lakukan untuk menyelinap diantara kami juga takkan berhasil.. kenapa?”

Lelaki itu menatap Kris dengan tatapan bencinya, namun bibir tipisnya menyunggingkan senyuman.

“Because Park Chanyeol is just belong to Wu Yifan. The owner of Chanyeol Park is me”

Kris berbalik meninggalkan meja kerjanya itu, “Jadi lakukan apapun yang kau ingin lakukan, katakan apapun yang ingin kau katakan. Jika kau pikir aku akan takut karna kau bilang Chanyeol akan membenciku akan sesuatu yang padahal tidak pernah terjadi sama sekali itu, adalah kesalahan besar.

Wae?

Because of course... Aku tak akan pernah membiarkan Chanyeol pergi dengan mudah dariku, tahu?”


Universe; Kris Daddy!! (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang