“JONGIN!!! HIKS.... JONGIN BANGUN JOJONG BANGUN!!!!”
Sehun terus menggerakkan tubuh yang tengah berbaring dengan darah ditangannya itu. ia menangis keras, air matanya bahkan sudah membasahi seluruh wajahnya.
“JOJONG BANGUN!! Hiks... JOJONG BILANG GAK AKAN TINGGALIN HUNNIE!! JONGIN!!!”
Baekhyun dan Kyungsoo berdiri dibelakang Sehun dengan menunduk. Saling berpegangan tangan mendengarkan isakkan Sehun.
Angin berhembus kencang, menerbangkan dedaunan dan helai rambut Sehun. ia masih terus menggerakkan tubuh Jongin yang berbaring tidak berdaya diatas rerumputan.
“JONGIN BANGUN!!! JONGIN JANGAN TINGGALIN HUNNIE!!!!”
Berputar kembali kelimabelas menit yang lalu. Setelah mereka puas makan sosis dan membeli minuman.
Setelah sama sama kenyang, mereka memutuskan untuk duduk di ujung taman bermain. Tempat dimana taman bunga berwarna warni berada.
“Cehun, cini deh!!”
Sehun berlari mengikuti Jongin mendekat ke taman bunga yang ditanam secara melingkar itu.
“Hunnie, jongin ambilin bunga yang walna melah itu ya?”
“Gauthah jongin”
“Tapi- bunganya cantiiik~ cepelti putli hunnie”
Sehun mengerjap, lalu menunduk. Tangannya yang digenggam Jongin berayun kedepan dan belakang.
“Tapi hunnie tidak mau jongin teluka”
“Jongin akan hati-hati kok”
“Tapi bagaimana kalau Jongin telukaaa?”
Jongin tersenyum, “Putli hunnie yang akan cembuhin Jongin kan?”
Sehun mengangguk, lalu melepaskan genggaman tangan Jongin dengan berat hati.
“Hati hati ya, pangelan Jongin”
Dan Jongin tersenyum lebar setelahnya. Ia memeluk Sehun erat lalu mengecup pipinya.
“Putli hunnie tunggu cini bental ya?”
“Thiap”
Jongin kemudian memasuki tempat yang ditata dalam bentuk lingkaran itu pelan.
Lalu meraih setangkai bunga mawar berwarna merah.
Sementara Sehun memperhatikan Kyungsoo dan Baekhyun yang saling berbaring dibawah pohon tak jauh dari mereka. sementara Mommy dan daddynya duduk dibangku taman. Terlihat mengobrol, lalu ia melihat Mommynya cemberut dan Daddy uwunya meledek Mommynya.
“Akh!”
Bola mata Sehun membulat. Ia segera menoleh kearah Jongin yang berjalan keluar lingkaran kebun bunga itu.
“Jongin kenap- Jongin~~”
Jongin jatuh dengan membenturkan lututnya lebih dulu pada tanah, lalu berbaring terlentang.
