"Apa kauu berencana menyuliknya, sajangnim?"
Ia terkekeh pelan, mengulurkan tangannya untuk menyeka bekas makan Sehun yang berantakkan. Sementara Sehun yang sedang sibuk memakan ice creamnya mengerjapkan kelopak matanya cepat.
"Anniya... tujuanku bukan Sehun, tapi Chanyeol" jawabnya pelan. Lalu menyandarkan punggungnya pada kursi yang tengah di dudukinya saat ini.
Ia memasang senyuman yang sangat tampan dan tatapan mata yang begitu tulus.
Ia setidaknya merasa senang hari ini, karna berhasil memasuki perusahaan Kris dengan bantuan orang dalam yang dibayarnya mahal. mempermudah rencananya.
"Both of you look similiar... are you his dad?"
Sang sajangnim semakin mengumbarkan senyumannya ketika salah satu pelayan menghampiri mejanya dengan membawa sebuah puding coklat yang dipesannya untuk Sehun.
"Hi~ what's your name?"
Sehun mengerjap menatap wanita itu. lalu menatap sang ahjussi dihadapannya yang mengacak rambutnya gemas.
"Dia tanya nama hunnie"
"O-oh.. h-haaaaii... namanya hunnie Palk Thehun"
Lelaki tinggi itu tersenyum penuh mendengar nama marga yang tersemat di depan nama Sehun. menandakan Chanyeol tidak pernah dicalim oleh siapapun.
"He is so cute, and i swear to God. Both of you look similiar..."
"Of course... He is my son"
Sang pelayan mengerjapkan matanya karna terpaku pada sosok namja yang merupakan sebuah difinisi dari ketampanan. Kemudian tersenyum malu dan undur diri dari sana dengan menepuk kedua pipinya yang memerah.
"Juthi"
"Hm?"
"Juthi thudah bilang mommy?"
"Sudah kok"
Sehun mengangguk saja. kakinya semakin berayun kencang ketika ia mulai memakan puding yang terasa begitu enak dalam mulutnya.
"Kim Joon Myeon"
"Apa?"
"Nama asli Suho"
Ia tertawa kecil, "Jadi bos beberapa restaurant dan cafe itu yang menghapus seluruh informasi tentang Chanyeol, dan membuatku kesulitan mencari chanyeol?" ia berucap lirih karna tak ingin Sehun mendengar ia mengucap nama mommynya.
"Ne"
"Brengsek"
Gigi atas dan bawahnya saling bergerak menggertak. Lalu tersenyum miring setelahnya.
"Seharusnya saat itu aku mengclaim Chanyeol sebagai milikku... haaaah, ini semua karna orang menyebalkan itu"
Ia bangkit berdiri dan mengecup kepala Sehun membuat Sehun mengerjap lalu menatapnya lekat.
"Juthi kenapaaa?"
"Tidak apa, ahjussi hanya sayang dengan hunnie"
"Jinjjaaa?"
"Eum, hunnie soalnya tampaaaaan sekali..."
Sehun mengerjap, kemudian bergerak merentangkan tangannya, sementara sosok itu menarik Sehun dalam pangkuannya dan membiarkan Sehun memeluknya erat.
"Daddy thelalu bilang hunnie manith dan menggemathkan. Hehe, telimakathih thudah bilang hunnie tampan juthi"
Senyumannya semakin tamppak penuh dan ia mengusap punggung Sehun dengan lembut. Tak ada satupun yang tahu bahwa sebuah kemarahan tampak pada tatapan matanya.
