10:2

183 30 10
                                    

"Lo utang cerita sama kita berdua, Bel," ucap Arissa kepadaku setelah semua anggota komunitas, kecuali kami bertiga, sudah pulang.

Aku tidak menanggapi ucapan Arissa itu. Aku memutuskan untuk diam agar aku dapat memikirkan perkataan-perkataan yang akan kulontarkan kepada mereka. Mau bagaiamanapun, aku tidak boleh menceritakan kisah tentang diriku dengan dirinya kepada siapapun, kecuali adikku, Aretha.

"Utang cerita apaan, Ris?" tanyaku.

"Bentar," jawab Arissa lalu ia mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas meja dan tak lama kemudian, ia menunjukkan ruang obrolan LINE-nya dengan Luke.

Luke Hemmings: Tadi gue lihat Cal sm Bella di halte dkt toko buku

Sebenarnya tak hanya itu pesan dari Luke yang berisi tentang pertemuanku dengan Calum dua hari yang lalu, namun itu adalah pesan yang terpenting. Itu adalah pesan yang membuat Arissa dan Avi menahanku di kafe ini. Tapi setidaknya aku beruntung karena ternyata mereka tidak menanyakan bagaimana aku bisa mengenal anak jalanan yang namanya akan kuberitahu jika aku sudah bertemu dengannya.

"Kenapa lo gak ada cerita ke kita berdua coba?" tanya Avi. "Bel, kita berdua tuh udah capek lihat lo menjomblo sejak SMP. Jadi, kalau lo emang mau sama Calum, bilang sama kita berdua, pasti kita bantu."

"Gue gak cerita ke lo berdua karena pertemuan gue sama Calum itu sebuah kebetulan, bukan janjian," jawabku. "Dan gue gak suka sama Calum, jadi, lo berdua gak usah repot buat bantuin gue."

Jika saja aku bisa dengan mudah mengutarakan isi hatiku kepada Arissa dan Avicenna, mungkin aku sudah menceritakan kisah kasihku kepada mereka berdua sejak aku berkenalan dengannya. Namun sayangnya, aku sangat lemah jika menyangkut tentang perasaan. Aku sangat lemah sehingga untuk mengungkapkan kebenaran saja aku sudah tidak sanggup.

"Calum ganteng lho, Bel, dan dia juga orangnya baik banget," kata Avi. "Gue yakin perasaan lo bakal tumbuh kalau lo dekat sama dia."

"Aviku Sayang beserta dengan Ais Kesayangannya Luke, Dora yang kalian kenal ini gak berniat untuk dekat dengan Calum Hood karena dia punya pacar, oke?" Aku terpaksa membawa kata-kata Calum punya pacar karena hanya itu satu-satunya alasan yang dapat membuat Arissa dan Avi mengurungkan niat mereka untuk membantuku.

Aku dapat melihat keterkejutan di wajah Arissa dan Avi. Mereka berdua terlihat tidak percaya dengan apa yang baru saja kukatakan. Mereka sudah kenal Calum jauh sebelum aku mengenalnya, tetapi kenapa mereka terlihat seperti itu? Apa mereka memang tidak tahu kalau Calum mempunyai pacar?

"Calum punya pacar?" tanya Arissa.

Aku menganggukkan kepalaku.

"Wah, parah, masa Luke gak bilang ke lo sih, Ris?" tanya Avi. "Kalau gini mah kita gak perlu bantu Bella buat dekat sama Calum."

"Ya mana gue tau, Vi, kan ini hasil usulan Mike," jawab Arissa.

"Jadi ini usulan Michael?" tanyaku.

Arissa dan Avi menganggukkan kepala mereka.

"Pantes," jawabku.

"Pantes apaan, Bel?" tanya Arissa.

"Pantes gila," jawabku.

"Si anjir suka bener," kata Avi.

"Oh ya, Bel, lo nanti balik sendiri bisa, kan?" tanya Arissa.

Aku menganggukkan kepalaku. "Bisa, Ris. Lo berdua ada urusan, ya?"

Arissa menganggukkan kepalanya. "Gue sama Avi mau bantu ngelukis photobooth buat pensi SM."

Catch Fire × Calum Hood || ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang