“Hunnie-
Plak!
Jongin terkejut ketika Sehun justru menampar tangannya ketika ingin menggenggam tangan gendut milik Sehun.
“Cehun-
“HIKS....”
“LOH?! CEHUN KENAPA MENANGIC?!”
Keempat temannya sampai bersuara heboh, Taehyung saja sampai terkejut ketika tiba tiba magnae diantara mereka itu sudah menangis dengan keras. Ia tak tahu apa masalahnya,
“Hunie-
Plak!
Jongin bingung kenapa lagi lagi Sehun menepis tangannya,
“Hunnie malah cama ongin? Kenapa? Apa kalna ongin duduk dekat dengan bekyun?”
“DIH! APAAN DAH KKAMJONG!!”
“Kenapa memanggilku kkamjong?!”
“COALNYA KAU ITU HITAM!!!!”
Jleb!
Jongin langsung terdiam, ia juga bertanya tanya kenapa kulitnya gelap padahal cuo appanya putih mulus dengan kulit khas orang kaya.
“JONGIN MILIP HALABEOJINYA JONGIN! BEKYUN JUGA!! CIPIT!!”
“M-MWO?!”
Jongin membuang wajahnya dari Baekhyun dan kembali menatap Sehun.
“Hunnie, maafin jongin kalau jongin buat calah”
Jongin bergerak mendekat kearah Sehun tapi Sehun menggeleng dan memundurkan kakinya perlahan. Ia masih menangis dengan keras.
“Hunnie-
“THEHUN JIJIK! JANGAN DEKAT DEKAT JONGIN!! THEHUN JIJIKKKK!! HIKS,,, THEHUN JIJIK THAMA JONGIN! HIKS...”
Bak lakon lakon drama india, sehun kecil berbalik pergi dan berlari dengan menutupi mulutnya, masih menangis keras membuat Jongin bingung dan ikut berlari mengejarnya.
“Meleka kenapa cih?”
Jungkook bersuara ketika Jongin sudah tak tampak dimatanya. Sementara Taehhyung merangkulnya,
“Jangan campai kuki ketulalan ne?”
“O-okay”
Jungkook masih sibuk dengan slime buatannya lalu menatap Taehyung tajam.
“Kenapa?”
“Gapapa, kecel aja cama teyung”
Jungkook lalu bangkit berdiri dan berlari kebelakang pohon besar nan rindang disana.
“Laaaah, KUKI KENAPAAAAA?!! APA CALAHKU?! APA CALAH UMMAKU?! HIDUPKU--- DILUNDUNG PPILU!!”
Taehyung berlari kebelakang pohon juga untuk menenangkan Jungkook yang tetiba saja marah padanya,
Dan yang tertinggal hanyalah Baekhyun dan Kyungsoo yang kini tengah berbaring bersama menatap cerahnya langit hari itu dengan berpegangan tangan.
“Uco nanti kalau punya anak mau belapa?”
“Hm... dua belac”
“Oh? Kenapa banyak cekali?”
“Iya ntal bikin boiben... hehe”
