16. a little braveness

Start from the beginning
                                    

"Taehyung-ah, sejak kapan ada permen karet yang menempel ditubuhmu?" tanya Suzy dengan wajah seriusnya kemudian memukul-mukuli tangan Seolhyun.

"aw. Aw. Yak?!" seketika semua mata terarah pada Seolhyun seorang sementara Suzy dengan cekatan kembali ke posisi elegan nan tenang.

Seolhyun melirik sekitarnya dengan wajah memerah karna malu. Ia menatap Suzy dengan tatapan tajam. Suzy menatapnya datar seakan matanya mengatakan 'apa yang terjadi?'.

Seolhyun tersenyum tak percaya kemudian pergi meninggalkan ruangan itu. Suzy hanya mengalihkan perhatiannya ke sekeliling dengan wajah elegan tanpa dosa. Taehyung tersennyum kecil.

Akhirnya Taehyung berhasil menunjukkan senyum kecil itu sejak kejadian tak terduga malam itu. Taehyung menatap Suzy dan memberikan sapu tangannya.

"terima kasih" ucap Taehyung.

"tidak masalah. Mengusir sampah sepertinya bukan hal yang sulit" ujar Suzy tersenyum kecil kemudian mengelap tangannya dengan sapu tangan bersih itu seakan baru saja menyentuh kotoran.

"kau darimana saja? Kau tak terlihat selama beberapa hari" keluh Suzy sembari mengembalikan sapu tangan Taehyung kepada pemiliknya.

"Suzy benar. Kau tak terlihat dan bahkan tak menghubungiku. Apa kau masih menganggap dirimu teman?" keluh Kai.

"aku . . aku hanya . . . "

"oh iya. Naeun, dimana dia? Kenapa ia belum datang?" tanya Suzy sembari melirik ke sekitarnya.

"benar. Naeun jelas bilang tak akan melewatkan acara ini" ucap Kai.

"kedua mempelai memasuki ruangan" ucap pembawa acara itu.

Suzy merasa jantungnya seakan terlonjak turun dari lantai 30. Ketika Taehyung dan Kai berbalik menghadap panggung, Suzy menunduk tak ingin menatap pemandangan itu.

Perlahan tepuk tangan terdengar namun yang didengar Suzy hanya kesunyian. Suzy tenggelam dalam pikirannya hingga tiba-tiba sentuhan tangan di telapak tangannya membawa kesadarannya kembali.

Perlahan Suzy menoleh kebelakang ditengah semua orang yang memperhatikan panggung didepan mereka sebagai tujuan utama pandangan mereka. Mata Suzy menangkap sosok pria itu. Ahjussie.

Sehun memberikan tatapan lembut yang sulit di artikan. Tangannya menggenggam erat tangan Suzy secara sembunyi-sembunyi ditengah keramaian itu. Suzy seakan terhipnotis, suara tepuk tangan disekelilingnya tak lagi terdengar.

Semua keriuhan dan kehebohan itu hanya berganti dengan suara dentingan piano yang pernah Sehun mainkan untuknya. Selain tatapan mereka yang seperti sedang menjelajahi satu sama lain, mereka tak menyadari apapun.

"aku takut, terima kasih telah menggenggam tanganku" batin Suzy berbisik lembut.

Sehun perlahan bergerak maju dan berdiri disamping Suzy kemudian melepaskan tangan Suzy. Sehun memegang kedua bahu Suzy dan mengarahkan mata Suzy kea rah panggung itu. Suzy menatap panggung itu nanar.

Taka da lagi rasa sakit itu, ia benar-benar tak mendengar apapun dan tak merasakan apapun. Pria dewasa yang saat ini menyentuh bahunya seakan memberikan sihir hebat yang menutup rasa sedih dihatinya.

Entah kenapa wajahnya justru bergerak dan memberikan senyum lega menatap sepasang pengantin yang kini berciuman ditengah panggung seperti ia turut menyertai kebahagiaan kedua orang itu.

Tanpa semua orang sadari mata Taehee tertuju pada Suzy dan pria itu. pria yang sudah lama tak ia lihat dan berhasil membuat hatinya risau melihat bagaimana pria itu bisa akrab dan menyentuh putrinya dengan leluasa.

-Home; My little princess-

Pesta itu berlangsung cukup harmonis, kini Suzy dan Sehun telah di notice oleh Taehyung dan Kai. Suzy memperkenalkan Sehun pada Taehyung dan Kai.

"Suzy-ya, ahjussie ini siapa?" tanya Kai tak paham.

"uri-ahjussie. Panggil saja dia Ahjussie" ucap Suzy tersenyum pada Kai dan Taehyung.

Taehyung menatap pria itu tak berkedip. Pria itu jelas saja Taehyung kenal. Pria yang pernah bersama Suzy dan menyelamatkan Suzy jika diingat bagaimana cara Suzy menceritakan pria ini.

Taehyung sedikit terkejut pada fakta bahwa kedua orang itu masih saling berhubungan dan bahkan sampai datang ke pernikahan ini bersama. Namun Taehyung tak berhak buka suara, ia masih merasa terbebani dengan apa yang telah terjadi pada Naeun.

Suzy menarik Sehun menuju ibu dan ayahnya kemudian tersenyum pada ibunya. Taehee menatap pria itu tak berkedip. Rain tersenyum kecil dan senyumnya pudar perlahan menyadari cara Taehee menatap pria itu.

"anyeong hasseeyeoo. Oh Sehun imnida. Bangapseumnida" ucap Sehun menatap Taehee dengan wajah tanpa ekspresi.

"nae" sahut Rain sebisanya.

"ahbuji. eomma, dia adalah ahjussie yang ku ceritakan" ucap Suzy tersenyum lega.

"teman baikku yang memiliki sifat seperti uri – Taehyungiee." Tutur Suzy masih dengan senyum bahagia diwajahnya.

"nae" ucap Taehee sebisanya sembari mengalihkan perhatian dari Sehun dan berusaha tersenyum untuk putrinya.

Sehun menatap Taehee dengan tatapan seperti orang sakit, sedetik kemudian ia menurunkan tatapannya. Ia merasa bersalah, jelas ia merasa bersalah pada wanita dihadapannya ini. Ia hanya tak sanggup mengucapkan maaf didepan Suzy.

Sehun terlalu takut jika kata 'maaf' yang akan ia ucapkan akan mengusir dirinya pergi dari hidup Suzy selamanya. Gadis ceria yang diam-diam mulai mendominasi warna dalam dunianya.

-Home; My little princess-

Myungsoo dan Yoona berdansa ditengah aula itu. tubuhnya memang sedang berdansa dengan Yoona namun hatinya terasa buta. Ia merasa tak dapat melihat apapun yang bisa membuatnya bahagia dari sosok didepan matanya kini.

Myungsoo sedari tadi mencari dimana Suzy. Ia tak perduli tatapan Yoona untuknya, baginya menemukan dimana gadis itu lebih penting saat ini. Meski ia hanya dapat menatap gadis itu dari jauh. Itu cukup untuk sekarang.

Myungsoo memicing ketika melihat seorang pria berjongkok dan menyodorkan tangan untuk membawa Suzy ke area lantai dance itu. Myungsoo semakin tak focus dan hampir menginjak kaki Yoona.

"chagiya. Jangan terlalu terburu-buru" bisik Yoona dengan senyum lebarnya.

"nae" jawab MYungsoo seadanya.

Sehun menarik Suzy ketengah aula dimana pasangan mempelai sedang berdansa. Sehun menyentuh pinggang Suzy dengan tangan kanan sementara tangan kirinya menyambut hangat tangan kanan Suzy.

Suzy mulai bergerak mengikuti irama dan gerakan Sehun. Suzy menatap Sehun gugup, ia tak bisa mengalihkan perhatian dari Sehun karena mengetahui kedua mempelai itu juga sedang berdansa disamping mereka.

"harusnya aku yang lebih dulu mengajak Suzy berdansa" keluh Kai pada Taehyung.

"kau benar" lirih Taehyung.

Setidaknya. Ia akan lega jika saja Suzy jatuh cinta pada Kai. Teman lama yang Taehyung kenal dibandingkan membayangkan apabila Suzy jatuh cinta pada pria berumur yang jelas 10 tahun lebih tua darinya.

"siapa pria itu?"



To be continue . . .

Home; My Little PrincessWhere stories live. Discover now