"jangan sentuh aku!" tegas Naeun marah.

Taehyung terkejut bukan kepalang. Naeun menahan isak tangisnya kemudian menatap Naeun dengan wajah sedih dan tatapan lemah tak berdaya.

"kau bisa menganggap semua ini tak pernah terjadi" ucap Naeun kemudian berdiri sembari membawa selimut itu ke dalam toilet bersamanya.

Naeun mengunci pintu toiletnya dan menangis sejadi-jadinya disana. Tangisannya pecah, tak ia kira malam yang paling ia nantikan dan seperti mimpi itu hanyalah kesalah pahaman semata.

Taehyung berdiri didepan pintu toilet dengan raut wajah penuh rasa bersalah. Ia melukai Son Naeun, teman baiknya dan Suzy. Taehyung hanya bisa menunduk menyesali diri sembari mendengarkan tangisan Naeun.

"maafkan aku Son Naeun" ucap Taehyung merasa bersalah.

-Home; My little princess-

"eomma. Maafkan aku tak memberi kabar bahwa aku tak pulang" ucap Suzy ketika panggilan untuk ibunya tersambung.

"nae. aku minta maaf, aku salah. Jangan khawatir, aku menginap di hotel bersama temanku."

"nae. Naeun-iyea" ujar Suzy salah tingkah.

"nae. karna itu aku minta maaf karna tak memberitahumu" ucap Suzy lagi.

"nae. sekarang, aku sedang dalam perjalanan untuk menemui temanku yang lain. Bye-bye" ucap Suzy kemudian langsung mematikan panggilan untuk ibunya.

Suzy tersenyum menatap pemandangan melalui kaca jendela mobil taxi yang ia tumpangi. Suzy membuka kaca jendela itu untuk menghirup udara segar di pagi hari. Senyumnya tergambar jelas diwajah cantiknya.

"terima kasih ahjussie." Ucap Suzy sembari tersenyum melihat kepadatan kota kesayangannya itu.

Suzy tiba di sungai Han. Suzy langsung disambut oleh Suho ketika mobil taxi yang ia tumpangi terparkir di pinggir sungai Han. Suzy melangkah mengikuti Suho. Suho mengarahkan Suzy untuk masuk ke sebuah restoran pinggir sungai Han yang langsung menghadap ke sungai lebar itu.

Suzy menemukan Sehun yang duduk di depan piano dan memainkan alat music itu dengan lembut dan melodi yang indah. Suzy tersenyum mendengar alunan melodi indah itu di telinganya.

Suzy melangkah mendekati Sehun dan kian dekat sampai ia berhasil berdiri tepat didepan piano Sehun. Sehun menatap Suzy dengan senyum dan garis keriput halus disamping matanya. Suzy menatap Sehun dengan senyum tulusnya.

Sehun berhenti setelah melodi itu berakhir dengan nada pelan. Suzy bertepuk tangan senang karena hal itu. Sehun kemudian berdiri dan membungkuk seperti seorang pianist sungguhan.

Sehun kemudian menyodorkan tangannya agar Suzy mennyambutnya. Suzy menyambutnya dan membawa Suzy untuk duduk di salah satu meja yang menghadap sungai Han di samping mereka.

"apa ini hiburan special untukku?" tanya Suzy tersenyum menatap Sehun.

"bukankah dua minggu lagi adalah hari ulang tahunmu?" tanya Sehun menatap Suzy.

"eoh? Darimana Ahjussie tahu?" tanya Suzy terkejut.

"kau lupa? Ahjussie bukan orang sembarangan." Terang Sehun.

"ah, benar. Ahjussie is so special" ledek Suzy kemudian mulai meneguk gelas susunya.

"apa kau mengadakan pesta besar?" tanya Sehun.

"tentu saja. Uri-appa sudah merencanakannya" jawab Suzy.

"benarkah? Lalu apa itu artinya teman-teman dan kerabatmu akan datang semua?" tanya Sehun lagi.

"eoh." Jawab Suzy mengangguk. Tiba-tiba Suzy menyadari sesuatu.

"ahjussie. Datanglah ke ulang tahunku. Aku akan memperkenalkanmu pada orang tuaku. Mereka selalu penasaran tentang teman baruku. Ku rasa ini kesempatan yang baik" jelas Suzy.

"benarkah? Apa aku benar-benar boleh datang?" tanya Sehun menatap Suzy ragu.

"tentu saja. Ahjussie adalah salah satu rumah dan benteng raksasa untukku. Aku harus mengundangmu sebagai respek atas kebaikan dan semua nasehatmu untukku" oceh Suzy panjang lebar.

"baiklah. Aku akan mengusahakannya untukmu" jelas Sehun.

"tapi ahjussie. Bolehkah aku meminta pertolonganmu sekali lagi?" tanya Suzy menatap Sehun penuh harap.

"apa?" sahut Sehun.

"besok adalah hari pernikahan Myungsoo oppa, aku setidaknya harus hadir dan terlihat baik-baik saja." Ungkap Suzy. Sehun terdiam melihat perubahan warna wajah Suzy.

"aku tak ingin terlihat menyedihkan dan putus asa. Aku hanya bisa melakukan semua itu jika aku tahu kau ada disisiku" ucap Suzy menatap Sehun serius.

"baiklah. Jika itu yang kau inginkan. Aku akan hadir disana" ungkap Sehun tersenyum meyakinkan gadis itu.

"sekali lagi, terima kasih ahjussie" ucap Suzy tersenyum tulus.

-Home; My little princess-

Taehyung sedang di salon bersama Myungsoo yang tengah di dandani oleh make up artist. Myungsoo melirik Taehyung yang terus diam beberapa hari belakangan ini.

"Taehyung-ah. Bagaimana dengan Suzy? Apa dia bilang akan datang?" tanya Myungsoo dengan nada pelan.

Taehyung tak menjawab. Ia masih terdiam menatap kedepan dengan tatapan kosongnya. Myungsoo kemudian kembali melirik cermin.

"Kim Taehyung. Aku tak tahu apa yang kau pikirkan. Kau terlihat kacau beberapa hari ini" ungkap Myungsoo lagi.

Taehyung masih tak menunjukkan reaksi seperti tak mendengarkan ucapan Myungsoo barusan. Myungsoo menatap adiknya, sepertinya dugaannya benar. Ada yang tak beres pada adiknya.

"Kim Taehyung!" teriak Myungsoo cukup keras.

Taehyung tersadar, ia menatap Myungsoo dengan wajah ling-lung. Myungsoo menatap Taehyung serius. Ia bahkan memerintahkan petugas ruang VVIP itu keluar sejenak.

"apa yang terjadi? Apa kau masih membenciku karena perlakuanku saat itu?" tanya Myungsoo.

"jika maksudmu adalah kejadian yang tak ingin ku ingat itu maka jawabanku adalah aku tak bisa memaafkanmu" jawab Taehyung kemudian bangkit berdiri tapi suara Myungsoo membuat Taehyung berhenti melangkah.

"apa yang terjadi? Kau terlihat kacau belakangan ini" ucap Myungsoo.

"bukan urusanmu!" ketus Taehyung kemudian melanjutkan langkahnya keluar dari ruangan itu.

Pesta sudah dimulai, pemberkatan telah dilakukan di pagi hari dan mala mini adalah pesta pernikahan resminya dimana semua keluarga dan kerabat kedua keluarga itu datang. Myungsoo sedikit kecewa karena Suzy tak datang saat acara pemberkatan.

Kai tiba di rumah Suzy, ia masuk ke dalam dan mengetuk pintu kamar Suzy. Suzy membuka pintu kamarnya dan menatap Kai dengan tatapan malas.

"kau lagi?" kesal Suzy.

"apa kau sudah siap? Tuan putri?" tanya Kai sembari mengulurkan tangannya pada Suzy.

"baiklah jika kau memaksa. Namun di pesta nanti, aku akan memilih pasanganku sendiri" ujar Suzy tersenyum jual mahal pada Kai.

"baiklah. Namun aku akan berusaha agar kau tak berpaling dariku tuan putri" lirih Kai dengan nada menggodanya.

"aku tak yakinn" ucap Suzy datar.

Mobil Kai dan Suzy terparkir mulus didepan lobi hotel luas tempat dilaksanakannya resepsi pernikahan mewah itu. Suzy turun dari mobil setelah Kai membukakan pintu untuknya. Suzy menatap Kai dengan senyum kecil diwajahnya.



To be continue . . .


Home; My Little PrincessUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum