19. FLASHBACK

34 2 0
                                    

Butuh dua jam untuk sampai ke lokasi gathering, cukup menyita waktu untuk tidur dan melakukan aktivitas lainnya. Tepat dipukul sepuluh pagi, bus pun akhirnya tiba juga dengan selamat di area yang begitu lapang, tidak hanya luas, tapi disana udaranya juga sangat sejuk. Banyak perpohonan dan juga terdengar suara gemericik air dari kejauhan, wah... Disinilah yang seharusnya dinamakan surganya dunia.

"Mohon perhatiannya semua" Teriak Kevin yang kini sudah berdiri disisi kiri Irtiza.

Semua pegawai Gardenia Hotel's pun berlalu mengambil sikap tenang mereka seraya menatap lekat Irtiza yang hendak menyampaikan kata-katanya. "Silahkan Pak" Lanjut Kevin sopan.

Sejenak menghela nafas sembari melihat kesekitar area, Irtiza pun lantas mulai berkata, "Kita mencari kebahagiaan dan menciptakan rasa kekeluargaan disini. Apa bisa kalian lupakan rasa benci satu sama lain disini? Saya harap kalian bisa melakukannya. Bermainlah dengan tenang disini, nikmati kesempatan yang mungkin harus menunggu satu tahun untuk merasakannya kembali. Apa kalian mengerti?" Tutur Irtiza, semua pegawainya pun serentak menjawab, "Iya Pak"

"Ya sudah, kalian bisa memiliki waktu kalian sekarang. Saya akhiri, selamat pagi" Akhir Irtiza lantas berlalu melangkahkan kakinya, tentu saja diikuti oleh Amyra sebagai Sekretarisnya.

"Apa Amyra akan tetap bekerja dihari gathering ini?" Tanya Kevin sesaat melihat Amyra yang mengikuti dengan cepat langkah kaki Irtiza itu.

Irtiza yang terlihat menghentikan langkah kakinya dibawah salah satu pohon rindang disana, seketika saja berlalu memutar arah pandangnya menatap diam Amyra.

Amyra yang spontan berhenti pun tampak membeku, karena hampir saja ia menabrak tubuh tegap Irtiza, andai saja ia tidak mengerem langkah kakinya dengan kuatnya.

"Ada apa?" Ujar Irtiza.

"Iya?"

"Kamu, kenapa kamu mengikuti saya?" Tanya Irtiza dingin, membuat Amyra bingung, "Loh... Bukannya hal ini sudah biasa aku lakuin ke dia ya?" Tanya Amyra dalam hatinya.

"Ini jam yang menyenangkan untuk para pegawai Gardenia Hotel's. Kamu kemari bukan untuk melakukan tugas, tapi untuk bersenang-senang. Jadi, kamu tidak perlu mengikuti saya" Sambung Irtiza, akhirnya membuat Amyra mengerti.

"Maafkan saya Pak, kalau begitu saya permisi. Selamat bersenang-senang" Akhir Amyra lantas berlalu pergi meninggalkan Irtiza yang tampak menatap lekat Amyra.

**********

"Amyra udah gila kali ya? Bukannya selama gathering kita dibebastugaskan? Kenapa coba, dia ikutin Pak Irtiza tadi? Dasar penjilat" Gerutuk Yuna yang seperti biasa selalu berdiri bersama Yuri seraya bergosip ria membicarakan Amyra.

"Mungkin itulah salah satu cara Amyra untuk membuat Pak Irtiza terkesan, terus buat Pak Irtiza mempertahankan posisinya sebagai Sekretaris deh" Timpal Yuri, Yuna pun mengangguk setuju.

Sejenak termenung, sorot mata Yuna pun tampak menampilkan binarnya, seakan mempunyai sesuatu hal menarik dipikirannya. "Aku bakalan kasih dia pelajaran hari ini" Ungkap Yuna, sukses membuat Yuri dirundung rasa penasarannya, Yuna pun tersenyum sinis karenanya.

**********

Tanpa terasa waktu berjalan sudah, jam telah menunjukkan angkanya dipukul dua siang, sore hampir menjelang. Tepat di gazebo yang terdapat tepat didekat derasnya aliran sungai mengalir terlihat Amyra dan Kevin tengah duduk bersama disana.

Kevin tampak asyik dengan ponselnya, tentu saya ia sedang berchat ria dengan kekasihnya, Alesha. Sedangkan Amyra, memilih untuk berdiam diri seraya menikmati terpahan angin yang berhembus sejuk siang itu.

BABY BREATH FLOWERSWhere stories live. Discover now