Chapter 2

434 27 10
                                    

Hijikata tiba di markas besar Shinsengumi sekitar pukul 08.10. Dia turun dengan rokok sudah bertengger di mulutnya.

Sasaki membukakan pintu mobil Hijikata. Hijikata turun dari mobil dan Sasaki membawakan tas kerja Hijikata yang berada di jok belakang.

Hijikata dan Sasaki berjalan dengan cepat ke ruang kerja Kondou. Saat Hijikata membuka pintu, wajah Kondou sudah berada tepat di depannya.

"Toshieeeee!" Kondou menarik kerah baju Hijikata dengan kedua tangannya. "Katakan padaku bahwa Gintoki belum mati!"

"Aku tak ingin ujung rokokku membakar bulu hidungmu, Kondou-san," kata Hijikata sambil menepuk bahu Kondou. "Duduklah."

Kondou menyeka air matanya dan kembali duduk di meja makan kecil di tengah ruang kerjanya.

"Toshi," Kondou terisak sambil memandangi Hijikata yang duduk di depannya. "Kenapa Gintoki bisa hilang dari radar?"

"Ohayou gozaimasu," Sougo menampakkan diri di pintu. Sougo pun duduk di samping Hijikata. "Mana sarapannya?"

Sasaki mengisyaratkan seseorang di luar pintu untuk membawa masuk sarapan Kondou, Hijikata, dan Sougo. Menunya adalah telur goreng, bubur ayam, dan rollade sapi berserta teh hijau hangat.

Hijikata mengembuskan asap rokoknya sambil menatap Kondou. "Gintoki menghilang dari radar sekitar 30 menit setelah aku pergi dari markas. Menurut data dari Yamazaki, kecepatan Gintoki saat itu adalah 40 kilometer per jam. Dia sedang mengendarai motornya."

"Kecepatannya menurun dan dia berhenti di sebuah jalan kecil di Sasaguri, Kasuya. Dia berhenti selama 10 menit, dan dia menghilang dari radar."

"Aku sudah menugaskan Divisi Tiga untuk mendatangi lokasi tempat Gintoki hilang. Saitou dan dua anak buahnya sudah berangkat ke sana pukul 06.00 tadi pagi."

"Dia tahu dia dilacak?" tanya Kondou.

"Kemungkinan terbesar, dia tahu hal itu sejak awal. Tapi, untuk menemukan alat pelacak di dalam mesin motor dan mencabutnya dalam waktu 10  menit, aku rasa itu terlalu cepat," jawab Hijikata.

"Aku sudah menghubungi Kamui semalam. Dengan terpaksa, demi melihat jejak Danna dari satelit," kata Sougo. "Mereka tidak punya rekamannya karena kesepakatan Shinsengumi dengan Harusame, kita hanya mendapatkan screen shot foto Danna dari satelit setiap tiga jam sekali."

Sougo menaruh dua buah foto di atas meja. "Foto pertama diambil pukul 18.05. Danna sedang makan ramen di sebuah warung. Foto kedua dambil pukul 21.06, Danna sedang minum kopi di atas motornya sambil menonton video porno. Lokasi foto kedua sekitar 18 kilometer dari tempat hilangnya Danna."

Sougo menaruh lima foto lagi di atas meja.

"Dua foto adalah lokasi tempat Danna makan ramen, diambil pukul 18.00. Tak ada orang yang mencurigakan di dekatnya kecuali sepasang kekasih yang bercinta di balik tiang listrik. Padahal, hari itu masih sore."

"Foto kedua diambil di tempat Danna menonton video porno. Ada dua gadis yang berjalan melewatinya dengan wajah ketakutan. Mungkin, mereka takut melihat ada predator seksual seperti Danna yang secara terang-terangan menonton video porno di pinggir jalan dengan wajah datar."

"Lalu, foto ini. Oh, foto ini adalah foto Hijikata Toshirou sedang menyedot mayonnaise pada tengah malam, sekitar pukul 01.34, lima tahun lalu. Mayonnaise-nya kembali dia letakkan di dalam kulkas, dan keesokan harinya, Yamazaki menghabiskannya untuk makan siang."

"Oi, temme."

Sougo dan Hijikata menatap Kondou.

"Ada beberapa kemungkinan, Kondou-san. Menurutku, Danna sudah mengetahui di mana alat pelacak tersebut dipasang. Dia punya waktu banyak di malam hari untuk membongkar motornya. Mungkin, dia sudah mencari di malam-malam sebelumnya dan baru menghancurkannya semalam," ucap Sougo.

"Orang seperti dia tidak akan mati dengan mudah, Kondou-san. Dia pasti menghancurkan alat pelacak itu. Tidak mungkin orang lain," kata Hijikata.

"Kapan Saitou dan anak buahnya tiba di lokasi?" tanya Kondou.

"Seharusnya, mereka sudah tiba di Fukuoka karena mereka menggunakan pesawat. Paling cepat, sebelum makan siang mereka sudah memberi kita kabar," jawab Hijikata.

Kondou bersedekap dan melipat kedua tangannya. "Apa yang harus aku katakan pada Tsuki tentang hal ini..."

"Sebaiknya, kita simpan saja kabar ini. Kita belum mendapat kepastian apa pun mengenai Gintoki. Jangan membuatnya khawatir. Gintoki baru pergi selama satu minggu," kata Hijikata.

Die Another Day 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang