9

395 91 39
                                    

" Irene kemari." Panggil Jennie. Irene memberi gelengan.

" Kemari!!" Teriak Jennie. Irene langsung termundur. Ia bersembunyi di belakang Wendy sambil tetap menggenggam tangannya.

Wendy menoleh kecil ke belakang. Serentak dengan Jennie yang berjalan mendekatinya.

" Kemari." Jennie saut saja tangan Irene lepas dari genggaman Wendy. Dengan cepat juga, Wendy tahan tangan kiri Irene membuat Irene merintih kesakitan saat Jennie menarik kasar tangan kanannya.

" Lepaskan tanganmu." Kata Wendy dengan wajah biasanya menatap wajah angkuhnya dari Jennie.

" Jangan mencari masalah denganku."

" Aku... tidak pernah mencari masalah denganmu." Jawab Wendy. Jennie maki melunjak. Ia lalu lepas genggaman nya pada Irene dan berjalan mendekati Wendy seraya dengan tangannya yang mengepal kuat.

Buugh!!!!!!

" Ahhk!!" Teriak banyak wanita melihat Wendy tersungkur ke belakang mengenai meja minum hingga jatuh dan pecah.

" Jennie~" Irene menahan tangan Jennie agar ia tidak melangkah mendekati Wendy.

" Diam!" Sentak Jennie melepas kasar genggaman Irene.

Pria itu melangkah mendekati Wendy yang berusaha bangun dengan badan yang sangat sakit saat ia menumbur meja jamuan.

Drab!!!

Jennie tarik kera baju Wendy. Lalu ia angkat Wendy hingga tidak mengenai lantai lagi. Kata Jennie merah. Tangannya berubah menjadi werewolf.

Wendy menatap kejut Jennie yang mengangkat kera kemejanya dengan cekikan kuat di lehernya.

" Enyahlah!" Teriak Jennie sambil berbalik dan melempar kuat Wendy ke ujung sana.

Bruuk!!!! Hantam Wendy ke tembok hingga retak.

Jessica berdiri kejut. Yuri duduk dengan sangat santai menatap diam anaknya tersiksa.

" Ya!!!! Tolong anakmu!!" Resah Jessica.

" Ini yang di sebut perlawanan. Kamu pikir kita masih menjadi pemain werewolf?" Jessica terdiam. Dia menoleh lagi menatap anaknya di ujung sana yang tidak bergerak beberapa saat.

" Wendy!!" Teriak Irene ingin berlari. Tapi dengan cepat Lisa menahan tangannya dan langsung menarik Irene untuk berdiri di dekat Rose.

" Ani... Wendy~~" Irene menangis.

Tiffany dan Taeyeon saling melirik. Mereka tetap duduk santai sama seperti Yuri di sebelah mereka yang malah sibuk mengangguk menonton perkelahian pemain werewolf.

" Kita lihat, siapa yang akan kembali." Kata Taeyeon. Tiffany mengangguk saja.

" Mwoya!!?" Jessica sudah sangat tidak sabaran dan sangat ingin berlari memeluk anaknya itu. Sangking sayangnya dia, Jessica rela nggak mikirin Yuri demi anak tersayang.

'Anak lebih berharga dari pada suaminya.'

" Duduk saja sayang." Yuri menarik tangan Jessica agar duduk kembali di kursinya.

" Ihh!! Anak kamu Yuri!!!" Marah Jessica.

" Ssttt... lihat saja...duduk yang manis yaa..." Yuri mengelus pelan kepala istrinya. Lalu ia menoleh lagi melihat Wendy yang sedari tadi tidak bergerak sedikitpun untuk bangun.

" Wendy!!!!!" Teriak Irene melihat Jennie datang mendekati Wendy dengan arwah merah di sekujur badan werewolf nya.

Sedangkan Wendy?

WereWolf ✓ [C]Where stories live. Discover now