8

437 89 12
                                    

Maaf typo membuat kesal para reader 😂😂🤓


Wendy melirik sesekali Nayeon di sebelahnya. Dia sibuk gerusak-gerusuk saat mata Irene menyoroti tajam dirinya dari jauh.

" Duhh, gimana ya? Pasti ngamuk nii..."

" Wendy, kenapa?" Nayeon menoleh melihat nya.

" Ani. Haha...." Wendy tertawa kecil dengan senyum manisnya pada Nayeon.

Irene menekuk dalam dahinya. Ia menghadap ke depan lagi dengan sangat sinis. Terkejutnya Irene saat melihat Jennie berada di hadapannya.

" Kenapa terkejut melihat ku?" Tanya Jennie datar.

" A-aniyo~~" Jawab Irene takut-takut.

" Mhh." Dehem Jennie.

" Ini." Jennie memberikan setangkai bunga pada Irene. Bunga Lily kuning yang baru saja ia petik di taman hutan Boulder.

" Untuk ku?" Tanya Irene. Jennie mengangguk sambil melihat Irene meraih bunga itu dari tangannya.

" Go-gomawoyo~"

" Mhh." Lagi-lagi kecuekan dan keangkuhan tunangannya selalu membuat Irene takut.

" Nanti malam, kamu akan ku tunggu di depan asrama." Irene mengangguk.

" Dandan yang cantik agar aku bisa lebih menyukaimu lagi." Kata Jennie sambil mengelus singkat kepala Irene lalu berjalan melewati Irene tanpa menunggu jawaban dari wanita itu.

Jennie pergi dari sana. Irene menatap senyum punggung pria itu.

" Kenapa dia selalu melakukan hal yang tidak terduga padaku?"

Ia cium bunga pemberian Jennie tadi. Ia hirup aroma segar dari bunga Lily kuning itu.

" Aku menyukainya." Kata Irene.

Wendy menatap dari jauh Jennie dan Irene tadi. Pria itu melihat jelas kalau Jennie memberikan setangkai bunga Lily pada Irene.

Wendy merunduk. Ia nampak lesu tapi tidak terlalu di tampakkan olehnya karena sekarang ia sedang bersama Nayeon di pinggir kandang unicorn putih.

" Apa kamu pernah menaikinya?" Tanya Nayeon. Wendy menggeleng.

" Mhh, senior tingkat 5 mengajarkan kalian kan cara menunggang unicorn?" Tanya Nayeon lagi. Wendy mengangguk. Menjawab semua pertanyaan Nayeon seperti robot tanpa berbicara sedikitpun.

Nayeon menatap senyum Wendy di sebelahnya. Ia lalu mengangkat badannya dengan Wendy yang langsung menghadap dirinya itu.

" Aku menyukaimu, Wendy." Kata Nayeon. Wendy terdiam polos. Tapi otaknya terus bekerja mencerna semua omongan Nayeon padanya.

" Ini memang pertemuan kita yang kedua kalinya. Tapi, aku sudah tau dirimu sejak dulu karena orang tua kita bersahabat." Jelasnya.

" Mhh, aku.....mhh....." Wendy melihat Nayeon saja.

" Aku......"

Wendy menyerngitkan dahinya. Ia menoleh ke belakang badan Nayeon. Melebarkan matanya saat ada unicorn yang berlari di tunggangi sahabatnya itu, Lisa.

Pria itu tidak berbicara atau izin terlebih dahulu pada Nayeon. Ia langsung saja menarik Nayeon menyingkir dari jalan.

Keduanya jatuh masuk ke kandang unicorn. Lisa langsung memberhentikan unicorn yang ia tunggangi.

" Lisa!!!" Rose mendekat dengan seekor unicorn yang sangat jinak pada nya.

" Wendy!" Lisa turun dari sana. Begitu juga dengan Rose. Mereka berdua berlari mendekati pagar kandang unicorn.

WereWolf ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang